Friday, December 30, 2005

TPI oh TPI...

Stasiun TV swasta di Indonesia benar2 tdk punya kepribadian. Hanya 1 saja yg konsisten, yaitu MetroTV yg fokus di pemberitaan. Lainnya sama saja, tidak punya kepribadian & hanya pengekor (me-too). Tidak terkecuali RCTI sebagai tv swasta pertama & ternama.

Semuanya hanya mengejar rating tanpa peduli materi yg ditayangkan walau pun sering kali materi menyesatkan pemirsa. Pemberian label pada tayangan, misalnya: "Bimbingan Orangtua", "Dewasa", "Semua umur", tetap saja tidak dapat menjamin kesesuaian pemirsanya. Bagaimana stasiun2 ini tahu kalau acaranya yang berlabel "Dewasa" benar2 tidak ditonton pemirsa remaja atau anak2?

Ada 1 stasiun yg benar2 membuatku sewot, yaitu TPI. Mengapa? Seperti kita tahu, TPI pada awalnya membawa misi pendidikan bagi anak2 Indonesia lewat tv. Misi yg sungguh hebat, makanya stasiun ini bernama "Televisi Pendidikan Indonesia" disingkat TPI.

Entah mengapa ketika booming film India di seluruh stasiun tv, TPI juga tdk kalah turut serta menayangkan film2 India. Malah lebih intens & gencar, hampir setiap hari ada film Indianya. Akhirnya banyak masyarakat yg mengubah kepanjangan TPI menjadi "Televisi Pendidikan India".

Begitu pula ketika krisis melanda Indonesia yg mengakibatkan harga film2 luar negeri menjadi terlalu mahal, booming film/sinetron produksi lokal pun melanda stasiun2 tv di Indonesia. Tak ketinggalan TPI. Sayangnya PH (Production House) di Indonesia hanya pengekor (budaya me-too), ketika tren sinetron remaja, semua tdk mau kalah membuatnya. Ketika ngetren humor, semua tdk mau ketinggalan. Kemudian tren "reality show" yg banyak diekor & akhirnya malah banyak materi yg norak & mengundang protes & cibiran.

Yg menyebalkan adalah akhir2 ini, dimulai saat bulan puasa hingga saat ini. Semua stasiun menggelar acara yg seram & membawa2 setan & aliran sesat. Entah ceritanya benar atau tidak, yg penting ada setannya. Seperti biasa, TPI seakan tidak mau kalah, menayangkan acara jenis ini lebih banyak dan lebih gencar dari stasiun lain. Sehingga tidak berlebihan jika masyarakat mengubah arti TPI menjadi "Televisi Pendidikan Iblis" karena banyak sekali membawa setan & aliran sesat.

Ah, betapa malang Televisi Pendidikan Indonesia ini. Bukannya mendidik masyarakat Indonesia dengan ilmu pengetahuan, tetapi malah mendidik dengan ilmu yang seringkali menyesatkan. TPI oh TPI... Bagaimana engkau ini?

Thursday, December 29, 2005

Uang Palsu di Tol Cikampek

Hari Jumat (23/12/2005) kami rombongan 2 mobil pulang ke Semarang (Jawa Tengah). Ada peristiwa menyebalkan yg kami alami. Tepatnya ketika kami keluar pintu tol Cikampek. Kami membayar tol dgn uang 50.000. Dan kasir pintu tol memberikan kembalian. Tetapi ternyata di antara uang kembalian terdapat 1 uang 20.000 palsu. Sayang Mbak Dewi baru menyadari kalau uang itu palsu setelah kami jauh dari pintu tol. Sedangkan aku yg menerima kembalian tidak menelitinya terlebih dahulu.

Kami mencoba menggunakan uang palsu tersebut untuk membayar tol Kanci (Cirebon). Dua kasir gerbang tol menolak uang tersebut. Bahkan kasir ke-2 merobek2 uang palsu tersebut. Kesimpulannya: kasir tol telah dibekali keterampilan untuk mengenali uang palsu dgn baik. Jadi tidak mungkin mereka kecolongan menerima uang palsu.

Berarti uang palsu kembalian dari gerbang tol Cikampek adalah murni tindak kejahatan oknum kasir tol. Untuk mencegah hal negatif serupa, kita sebagai konsumen tol seharusnya melakukan tindakan yg bijaksana, yaitu:
1) Bayarlah dengan uang pas. Jika tdk punya uang pas, sebaiknya kita membayar dengan uang yg nilainya mendekati. Misalnya harganya 7.000, maka bayarlah dengan uang 10.000 atau 20.000. Jangan dengan uang 50.000, apalagi 100.000.
2) Untuk dapat membayar dengan uang pas, maka kita harus sudah mempersiapkan uang tol sebelum kita berangkat.
3) Periksa uang kembalian, apakah palsu? Atau mungkin uang sudah robek? Jangan seperti saya yg begitu terima kembalian langsung tancap. Waspadai uang pecahan yg sering dipalsukan, misalnya pecahan 20.000 dan 50.000. Jika uang robek, lebih baik minta ganti uang yg masih utuh.
4) Jika mengalami hal tersebut, catatlah nomer gerbang tol & waktu pembayaran. Dan jika memungkinkan, catat nama kasir. Informasi ini penting jika kita ingin melakukan claim.

Memang transaksi pembayaran uang tol termasuk transaksi yg cepat. Kecepatan transaksi ini adalah suatu tuntutan. Coba lihat transaksi di tol kota pada jam2 sibuk. Betapa padat antrian kendaraan yg mengakibatkan antrian yg cukup panjang. Seringkali konsumen terlalu percaya dengan transaksi cepat ini sehingga bisa saja kita dirugikan. Dan sering pula ketika kita dirugikan, kita malas complaint & melakukan claim. Tentu karena keterbatasan waktu kita & juga karena lupa mencatat waktu, tempat & pelakunya. Biasanya kita sadarnya terlambat. Kerugian kita ini bisa saja berupa:
1) Kembalian kurang dari nilai seharusnya.
2) Uang kembalian palsu.
3) Uang kembalian tidak layak, misalnya sobek, kumal, atau mungkin ternoda/tercoret-coret. Aku pernah menerima uang kembalian ternoda oleh darah. Ih, serem.

Tidak hanya transaksi di jalan tol, tapi kita harus tetap waspada di setiap transaksi. Jika kita menerima uang palsu, berikut adalah tindakan yg dapat kita lakukan:
1) Minta ganti dengan uang asli. Ini dapat kita lakukan jika kita menyadarinya saat transaksi.
2) Laporkan ke kantor polisi dengan membawa bukti uang palsu lengkap dengan info: waktu & tempat transaksi, pelaku & perusahaan/usaha terkait.
3) Jika tdk dapat melakukan ke-2 langkah di atas, maka sebaiknya tidak mencoba menggunakan uang palsu yg telah terlanjur kita terima tersebut. Bisa2 kita yg dituduh pemalsu atau pengedar uang palsu.

Thursday, December 22, 2005

Ulang Tahunku = Hari Ibu

Hari Kamis, 22/12/05 adalah hari ulang tahunku. Yang istimewa adalah karena hari ultahku bertepatan dengan Hari Ibu. Kasihan ibu karena pada Hari Ibu ini, beliau malah banyak mengurus aku. Tapi itu dulu, sekarang dimana aku harus merantau & jauh dari orang tua, kasih sayang ibu dulu sangat aku kenang. Kasihsayang ibu tetap aku rasakan sampai sekarang.

Terima kasih Tuhan karena telah menempatkan aku di keluarga yg hebat, penuh kasih sayang & penuh kehangatan. Betapa bahagianya aku saat mengenang masa kanak-kanakku. Dan kini aku sudah dewasa. Tongkat estafet telah dioper padaku. Mampukah aku membentuk keluarga yg juga hebat, penuh kasih sayang & penuhkehangatan?

Tuhan, bantulah aku supaya aku dapat menjadi kepala keluarga yg baik & mampu menjadi garam dunia. Terima kasih Mbake yg telah memberikan semangat, dorongan, nasehat, bimbingan, bantuan & kasih yg besar dalam hidupku.

Jupie MX vs Supra X 125 PGM-FI

Tabloid Otomotif Edisi 33:XV (19/12/05) memuat "Test Ride Yamaha Jupiter MX135LC." Di sana dijelaskan keunggulan & sedikit kelemahan MX. Tidak lupa disertai tabel hasil pengukuran performa MX. Yang menarik adalah 2 halaman di belakangnya yang memuat artikel berjudul: "Tes Honda Supra X 125 vs PGM-FI, Bagaikan Bumi & Langit." Artikel ini mengulas perbandingan performa antara Supra X 125R (tampilan full racing) dengan Supra X 125 PGM-FI (injeksi). Lengkap dengan tabel performa keduanya.

Mengapa aku mengatakan "menarik"? Yap, karena aku lebih cenderung membandingkan Jupie MX dengan Supra PGM-FI. Berikut adalah data head-to-head ke-2nya.



Tampak bahwa jika Supra X 125R langsung dibandingkan dengan MX, maka bebek mahal Honda ini jelas diasapi MX yg harganya lebih murah. Dengan keluarnya MX, tampak Honda bagai kebakaran jenggot. Dan akhirnya Honda mendongkrak pamornya dengan mengeluarkan Supra X 125 PGM-FI walau dengan wajah lebih culun dari pada versi R. Mungkin agar harganya tidak terlalu mahal? Yg jelas harganya saja sudah lebih mahal 1,5 juta dari pada versi karburator.

Wah, berarti harganya lebih mahal 2 jutaan lebih dari pada Jupie MX dong? Tapi apakah performa bisa mengungguli MX? Ternyata tetap "diasapi" oleh MX. Walau pun demikian, PGM-FI & R tetap lebih irit dari pada MX.

Sekedar simulasi, jika harga terpaut 2 juta, Anda akan pilih mana? Motor keren dengan kinerja tinggi atau motor culun yg irit tetapi muahaaal harganya? Catatan: dengan 2 juta rupiah Anda dpt membeli bensin 200 kali dengan asumsi setiap kali isi Rp. 10.000 (aku kalau isi bensin biasanya cuma segitu). Kalau sebulan kurang lebih 10 kali isi bensin, berarti dengan duit segitu bisa untuk mengisi bensin 20 bulan. Astaga!!! Hampir 2 tahun (kurang 4 bulan).

Akhirnya, dengan berat hati, aku mengatakan bahwa Yamaha Jupiter MX amat-sangat lebih murah dengan selisih harga yg jika dikonversi dalam bentuk bensin, Anda akan mendapatkan keuntungan isi bensin 20 bulan. Tidak salah & tidak menyesal sedikit pun aku membeli Yamaha Jupiter MX.

Friday, December 16, 2005

Pengalaman di Gorontalo

Pagi ini aku kembali ke Jakarta dari Gorontalo. Misi implementasi & customisasi Sisfo Kampus di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) telah berhasil diselesaikan. Mungkinkah ini terakhir kali aku ke Gorontalo? Semoga saja aku bisa kembali lagi ke Gorontalo kelak.

Untuk mengenang Gorontalo, di bawah ini adalah tulisan-tulisanku di blog ini tentang Gorontalo. Dan tidak lupa di atas kutampilkan sarana transportasi masyarakat di sana, yaitu Bentor.

Periode 1
Hari ke-7 di Gorontalo
Gorontalo = Mangkuk Bumi
Bulan Penuh Kemalangan dan Hikmah

Periode 2
Gorontalo Gate
Hari Terakhir di Gorontalo
Kembali ke Rutinitas Metropolitan

Periode 3
Berangkat ke Gorontalo 11/12/2005
Dinamika Gorontalo
Flu Gorontalo
GPRS di Gorontalo

Artikel lain yg menyebutkan Gorontalo:
Wisata Alami?

Sampai jumpa lagi Gorontalo!!!

GPRS di Gorontalo

Di Gorontalo hanya tersedia sedikit sekali pilihan koneksi ke internet. Hanya ada 2 ISP di sini, salah satunya adalah Olaminet yg menyediakan wave LAN. Cara akses yg kedua adalah Telkomnet instan yg praktis karena cukup hanya dengan memiliki sambungan telkom rumah.

Tapi siapa sangka jika ternyata modul GPRS milik Telkomsel & XLcom aktif? Kebetulan aku memiliki ke-2 kartu tersebut. GPRS XL sangat bagus kestabilannya & cukup cepat. Sayangnya tarif GPRS yg Rp. 25/kb sangat memberatkan sehingga untuk akses internet aku lebih memilih nebeng Kampus UNG.

Oh, ya, sampai akhir Desember ini Matrix tidak mengeluarkan tarif flat GPRS Rp. 200rb lagi. Sayang sekali. Saat ini aku sedang mencari teknologi alternatif untuk akses bebas (flat) ke internet berbasis GPRS. Sebenarnya sudah punya flexi dgn tarif Rp 5/kb. Sayangnya tidak bisa dibawa ke luar Jabotabek. Jadi bukan solusi yg baik. Demikian juga dengan StarOne yg Rp 200ribu/1 GB. Kalau ada pembaca yg mengetahui solusinya, beri comment yak? Terima kasih.

Thursday, December 15, 2005

Flu Gorontalo

Sdh sering kena flu, tapi kali tdk pd tempat & waktu yg tepat. Yaitu saat di Gtlo & pd tugas dgn jadwal padat. Hari Selasa (13/12/05) siang sdh menampakkan gejala flu, tapi blm berat. Demikian pula saat makan malam di Makro bersama Pak Bey. Tapi memang sdh bersin2 trs. Baru malamnya tersiksa lahir & batin. Hidung meler terus, baru jam 1an lebih bisa tidur.

Paginya harus memberikan training di depan semua admin Prodi UNG. Hidung sdh seperti kran bocor. Tissue makan 1 plastic hampir habis menadah ingus yg terus mengalir deras. Puji Tuhan pendekatan training kali ini berbasis tanya-jawab, jadi tdk banyak menguras tenaga. Milu Siram panas & pedas tdk bisa menyembuhkan. Syukurlah siang hari acara selesai sehingga bisa plg ke Jambura Inn untuk istirahat.

Aku memang tdk bisa minum obat sembarangan, soalnya ada bbrp alergi, misalnya pinicilin. Kalau nekad, mata bisa bengkak. Kalau ngeyel bisa almarhum. Mungkin kah aku terkena syndrome Stevens Johnson? Semoga saja tidak ya Tuhan.

Akhirnya minta bantuan Yayuk utk beli Ciprofloxacin & histapan. Kedua obat ini rekomendasi dr Sisi. Puji Tuhan semuanya ada. Aku makan malam ditemani Bu Yuli, Pak Bey & Yayuk. Habis makan langsung minum obat & siap2 bobok, maklum, histapan bisa bikin teler. Terima kasih teman2 Gtlo yg telah banyak membantu aku, semoga besok aku sdh sembuh & dpt berkarya lagi. Terima kasih Tuhan.

Tuesday, December 13, 2005

Dinamika Gorontalo

Gorontalo adalah salah satu provinsi muda di Indonesia. Gorontalo menjadi propinsi setelah berpisah dengan propinsi induknya, yaitu Sulawesi Utara pada tanggal 16/02/2001. Walau pun masih muda, tapi dinamikanya cukup tinggi & memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yg cukup tinggi.

Aku melihatnya dari banyaknya kegiatan & pembangunan berskala besar. Koran harian Gorontalo Pos juga tidak pernah kekurangan berita & advertising. Banyak bisnis bernilai tinggi yg mulai dibangun, terutama yg berbasis industri wisata. Maklum Gtlo mengandalkan kekayaan & keindahan alamnya. Paling banyak adalah bisnis restoran di sekitar daerah wisata.

Industri lain yg juga mulai berkembang adalah sektor IT & otomotif. Walau pun agak sulit jika harus membeli barang2 IT berteknologi tinggi, tapi para pioneer di bidang ini patut diacungi jempol. Mereka gencar beriklan & mengadakan program promosi walau pun masih mengandalkan program2 dari Jkt.

Sedangkan sektor otomotif, terutama roda 2, seringkali membuat terobosan, misalnya pilihan bonus diskon 250rb atau SIM gratis. Melihat bonusnya adalah SIM gratis, pasti mereka menyasar segmen first entry. Memang di Gtlo didominasi oleh roda 2 dan roda 3. Lho? Kok ada roda 3? Yap, si Roda 3 ini adalah sepeda motor yg dikawinkan dgn becak sehingga bisa menjadi sarana transportasi masyarakat. Namanya Bentor. Sedangkan roda 4 masih sedikit, mungkin di sini terlalu mahal harganya & biaya operasional & pemeliharaannya tidak kalah mahal pula

Akhir kata: Propinsi Gorontalo yg masih muda ini memiliki tingkat pertumbuhan yg tinggi, terutama di sektor pariwisata. Tapi sektor lain seperti IT & otomotif juga meningkat. Di Gorontalo Pos terbetik kalau mulai lahirnya bisnis modeling & fashion yg dimotori oleh seorang dosen Kriya UNG. Semoga berhasil Gorontalo.

Monday, December 12, 2005

Berangkat ke Gorontalo 11/12/05

Hari ini aku berangkat ke Gtlo. Ini adalah kunjunganku yg ke-3 dlm rangka implementasi Sisfo Kampus. Kali ini mungkin kunjunganku yg terakhir ke Gtlo & tugasku adalah untuk finalisasi sistem. Tidak seperti 2 kunjunganku yg lalu, kali ini aku berangkat seorang diri. Banyak yg mengkhawatirkanku, tapi ini adalah tugas yg penting sehingga harus aku yg berangkat.

Tidak lupa aku minta doa pada semuanya. Semoga perjalanan lancar & tugas berhasil. Bantulah misiku ini Tuhan. Terima kasih semua.

Saturday, December 10, 2005

Dasar Pelupa!!!

Pada dasarnya aku adalah pelupa. Sifat pelupa ini sudah ada sejak aku kecil. Bila pelajaran hafalan pasti nilaiku jelek. Ibu sering ngomel & bilang: "Kalau saja hidungmu nggak nempel, pasti sudah lupa!" Ibu mencoba menganalisa kalau itu hanya karena aku tidak fokus & konsentrasi. Seringkali aku berusaha fokus & konsentrasi untuk menyimpan banyak hal di otakku. Demikian juga saat berusaha mengingat. Sekarang sudah lumayan bisa mengingat, tapi ternyata ingatan itu tdk bisa lama. Beberapa hari kemudian pasti lupa.

Rupanya manusia memiliki otak yg luar biasa kompleks. Cara kerja pemrosesannya luar biasa. Ada orang yg memiliki ingatan fotographik, yaitu dpt dengan mudah mengingat visual, baik 2D maupun 3D, sekali lihat pasti ingat. Ada juga yg dpt dengan mudah menghafal angka.

Tetapi menghafal & mengingat bukanlah satu2nya fungsi otak, masih banyak yg lain, misalnya menganalisis & memahami. Kemampuan ini sangat penting bagi manusia untuk bisa tetap survive (bertahan hidup). Selain itu ada juga kemampuan untuk berpikir & kreatif. Ini sangat penting dlm perjuangan hidup ini.

Rasanya masih banyak kemampuan2 otak yg lain, baik yg sudah di-explore maupun yg belum. Termasuk kemampuan telepati yg belum terkuak sampai saat ini. Sudah beberapa cabang ilmu pengetahuan yg berupaya menguak kemampuan otak ini, misalnya psikologi, humanologi, dll. Tetapi dari semuanya itu mengembalikan kita pada kesadaran akan kebesaran & keagungan Tuhan.

Menyadari kekuranganku dalam hal mengingat, aku mempraktekkan cara menghafal & mengingat dengan cara asosiasi. Misalnya untuk mengingat nomer telpon rumahku (88965147) ada 2 cara, yaitu dgn mengingat urutan letak tuts telpon. Kebetulan nomer ini membentuk urutan yg teratur di tuts: 889-65-147. Coba saja pencet tuts-nya. Cara yg ke-2 adalah dgn memahami bahwa 3 angka di depan menunjukkan area. 889 adalah untuk wilayah Bekasi barat, sedangkan 65 dihafalkan. Kalau 147 adalah nomer pengaduan gangguan telkom. Memang sih masih ada bagian yg harus tetap dihafalkan. Kemudian nomer Simpati (108) malah urut dengan nomer rumah (109). Kalau Flexi sesuai dengan angkatanku, yaitu 91.

Sebenarnya ada metode asosiasi untuk menghafal angka. Mentalis Indonesia, Deddy Corbuzer pernah memperagakannya untuk menghafal ke-52 kartu dlm hitungan beberapa menit. Cuma memang cukup ribet & perlu latihan banyak. Sebenarnya ada juga kursus yg memfokuskan diri pada pelatihan otak terutama untuk mengingat. Caranya dengan asosiasi ini juga.

Kalau aku pribadi lebih suka dibantu oleh catatan. Dari dulu aku menyukai menyimpan ingatan dlm catatan. Pertama dituangkan dlm kertas, kemudian beralih ke komputer. Pada jamannya ketika handphone semakin canggih, catatan semakin mudah dibawa, sayang untuk input lebih sulit daripada komputer karena hanya untuk menghasilkan huruf "c" perlu 3x pencet tuts. Tapi sekarang lebih mudah lagi karena aku dibekali PDA Eten M500 oleh Sisfo Kampus. Data lebih portable & input lebih mudah karena seperti menulis biasa di kertas. PDA juga dpt mengorganisir jadwal kegiatan kita dgn fasilitas PIM (personal information management). Asyiknya sdh terintegrasi modul GSM sehingga kegiatan komunikasi semakin lancar. Menulis sms menjadi mengasyikkan.

Tapi masih ada kelemahannya, yaitu sering kali aku lupa mencatatnya karena menunda mencatat di PDA. Akhirnya sering kali aku berjuang untuk mengingat sesuatu. Dasar pelupa!!!

Friday, December 09, 2005

Kegagalan Proyekku

Lengkaplah pengalamanku, terutama dalam 1 bulan ini. Setelah berhasil lulus S2, kemudian dilanjut dgn kegagalan proyek KIA. Tanpa ada gejala tiba2 surat terminasi proyek dilayangkan ke kami. Memang dlm pengerjaan ini kami terlambat hampir 1 tahun. Tapi KIA cukup baik & sabar dengan menyetujui 2x perpanjangan waktu. KIA memutuskan proyek bukan karena alasan waktu, tetapi karena menganggap kami tidak "bakal" mampu menyelesaikan proyek ini. Garis besar dari surat tsb adalah:
1) Manajemen kami tidak mampu mengelola proyek. Top manajemen malah bekerja di perusahaan otomotif lain.
2) SDM yg kurang sehingga tdk mampu bekerja parallel.

Harus diakui manajemen kami berantakan alias tdk dikelola dgn baik. Top manajemen terlalu sibuk sehingga tdk lagi memikirkan proyek ini. Segala kebutuhan tim tdk terakomodasi & respons manajemen sangat lambat. Ini mengakibatkan hubungan dgn client semakin lama semakin memburuk.

Sedangkan SDM tim sangat kurang. Praktis hanya didukung 2 orang di lapangan, aku sebagai developer & Siska sebagai asisten & trainer. Jelas sangat kurang untuk proyek berskala MNC (multi national company) seperti KIA. Penambahan resource ditindaklanjuti dgn lambat, terlambat beberapa bulan & baru Desember ini kami dpt tambahan orang.

Dgn kegagalan ini kami mendapat banyak sekali pelajaran penting. Ini adalah pelajaran hidup, benar2 nyata, tdk seperti simulasi & diskusi di bangku kuliah. Kegagalan ini harus dianalisis dgn serius & segera ditindaklanjuti. Secara internal kami sudah membicarakan alternatif2 solusi, terutama masalah turnkey 65%. Cukup berat, masalahnya biaya2 telah melebihi nilainya, bahkan kami pernah bercanda kalau proyek ini adalah proyek kerja bakti.

Hari ini kami akan nego dgn top manajemen KIA. Semoga alternatif2 solusi dpt diterima dgn lapang dada. Kami mengakui & menerima kegagalan ini. Semoga pengalaman ini dpt menjadi guru yg baik sehingga kelak kami tidak gagal lagi. Tuhan, bantulah kami.

Wednesday, December 07, 2005

Recall Yamaha MX?

Sudah 2 minggu sebelumnya aku telah mendengar isyu recall Yamaha Jupiter MX. Tetapi baru hari Senin (05/12/05) aku ke dealer Yamaha Kalimalang, yaitu Artha Prima (AP). Setelah pagi diperiksa aku akan dihubungi lagi siangnya setelah onderdil datang, soalnya sedang tdk ada stock katanya. Habis itu aku mengantar Sisi beli tiket pulang ke Semarang.

Siang setelah dihubungi aku langsung cabut ke AP. Komponen yg diganti ada 2, yaitu: compression nuts (baut kompresi) dan shockbreaker belakang (monocross). Compression nuts diganti karena tdk presisi & tdk balance, efeknya bisa merusak water pump & mengakibatkan olie & air radiator bercampur. Sudah ada 2 MX yg mengalami hal ini. Puji Tuhan MX-ku tdk (belum) rusak. Sedangkan shockbreaker belakang diganti karena pengerjaannya tidak rapi, las-lasan tidak penuh melingkar, tapi hanya beberapa titik saja. Konon shockbreaker ini adalah produk Thailand, kemudian ketahuan tdk memenuhi syarat oleh prinsipal Jepang. Akhirnya harus diganti.

Penggantian dilakukan dgn cukup cepat. Tapi setelah semuanya selesai, ternyata mekanik melihat bahwa shockbreaker depan kiri bocor. Pantas saja bawaannya nggak enak, terutama pas belok ngebut. Kupikir jalanannya yg nggak beres, rupanya motornya yg nggak beres. Sayangnya di AP tdk ada stock & kalau pun diperbaiki hanya diganti seal-nya, itupun harus bayar. Kemudian direkomendasikan claim ke Yamaha Pekayon.

Di Yamaha Pekayon disuruh nunggu orang dari pabrik soalnya mekanik tdk tahu apa yg harus dilakukan. Terbetik sudah 2 MX lain yg juga bermasah di shockbreaker depan. Menunggu 2 jam di lingkungan yg berisik & bau adalah hal yg menyebalkan. Akhirnya konfirmasi ke mekanik & oleh Kepala Bengkel cuma dicatat nomer HP & dijanjikan akan dihubungi jika shockbreaker depan sudah ada. MENYEBALKAN!! Tahu begitu kan tidak usah BETE nunggu 2 jam lebih.

Sampai rumah konek ke YM & chatting dgn Bro DonX yg telah lebih dahulu klaim MX-nya. Diberi tahu olehnya kalau klaim saja ke YSS Cemput (Cempaka Putih). Kemudian doi memberikan nomer telpon YSS Cemput. Langsung saja kuhubungi & diterima Customer Service-nya yg ramah.

Besoknya, Selasa (06/12/05) aku sambangi. YSS ini baru, bahkan sebulan sebelumnya belum buka. Aku tahu karena aku sering lewat dlm rangka ke KIA Garuda. Selain strategis juga sangat luas. Layanannya lengkap: sales, service & spare part. Ruang tunggu ber-ac & ber-tv sangat nyaman & asyiknya dpt teh botol & 1 snack. Pemilik tdk diperkenankan masuk areal service, tapi kita bisa melihat perbaikan dari ruang tunggu berkaca lebar. Mirip melihat aquarium.

Sayangnya shockbreaker kiri yg rusak hanya diganti seal-nya, tdk diganti 1 gelondong, padahal katanya diganti segelondong. Kata mekanik karena tabungnya tdk baret, jadi tdk perlu ganti semua. Rada kecewa sih, kan asyik kalau diganti sekalian.

Senang karena selama menunggu bisa saling tukar pikiran dgn pemilik MX yg lain. Memang sih yg bermasalah adalah MX dgn SIN antara 13ribu s/d 23ribu. Lah, SIN MX-ku 8127. Berarti generasi paling awal, berarti memiliki masalah paling banyak yak? Tapi kok tdk masuk rentang recall ya?

Selesai perbaikan MX-ku dimasukkan ke washer room, rupanya dicuci. Asyik juga, soalnya sdh kehujanan waktu jemput Sisi tapi blm sempat dicuci. Habis itu langsung ke Sindoro untuk syukuran tahap 1. Sayang MX masih bunyi saat lewat lubang dalam atau tonjolan tinggi.

Walau pun ada dukanya, secara garis besar aku puas dgn MX-ku. Selain produk yg bagus, aku juga salut dengan pelayanan Yamaha (secara garis besar). Tdk salah jika Yamaha meraih ICSA award. Sayangnya recall tdk diberitahukan langsung ke pemilik MX, baik melalui surat mau pun telephone, mungkin karena Yamaha tdk memiliki database customer? Masak sih? Kan sdh menang ICSA?

Monday, December 05, 2005

Diwisuda

Sabtu 3/12/05 aku, Mbak Lina & Neti akhirnya wisuda. Teringat hari2 sebelumnya dimana kami harus berjuang dgn sekuat tenaga utk ujian & melangkapi syarat administratif. Sayangnya hari Kamis kami hanya mampu sampai mengumpulkan tanda tangan penguji & softcopy, tapi belum dapat mengumpulkan hardcopy karena baru akan dijilid. Hardcopy baru bisa jadi minggu depan. Konsekuensinya saat wisuda kami hanya diberi ijazah & transkrip legalisir, bukan yg asli. Belum lagi nama & foto kami tdk tercantum di buku wisuda karena terlambat mendaftar sidang. Sayang ya?

Sabtu pagi sempat jengkel karena Neti bangun kesiangan & salonnya lama padahal sudah dibangunkan Mbak Dewi sejak jam 4 pagi. Karena sewot menunggu lama akhirnya aku & Sisi berangkat dulu ke Senayan naik taxi. Maklum di selebaran ditulis kalau terlambat tidak boleh masuk. Sayangkan?

Sampai Senayan jam 7:30. Para wisudawan/wati sudah berbaris. 15 menit kemudian Neti datang ditemani Mbak Dewi & Doni. Kami sempat foto2 terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian Mbak Lina datang. Untung acara wisuda belum mulai.

Akhirnya acara wisuda dimulai & berlangsung dgn lancar. Pemberian ijazah juga tertib. Ada rasa bangga & bahagia. Sayang Papah & Ibu tdk bisa hadir. Kalau mereka hadir pasti akan bangga & haru karena 2 lagi anaknya yg mampu menuntut ilmu sampai S2 dengan jerih payah sendiri menyusul Mbak Dewi yg sudah lebih dulu meraih gelar S2-nya. Syukurlah Papah & Ibu bisa diwakilkan Mbak Dewi. Rencananya foto2 akan dibuat VCD slideshow utk Papah & Ibu yg akan dititipkan pada Sisi. Semoga mereka dapat turut merasakan kebahagiaan kami.

Setelah wisuda kami mampir ke Yayasan Autisme di Warung Buncit untuk membeli obat Axel. Baru setelah itu kami makan2 di Solaria Giant Bekasi ditraktir Neti. Sorenya aku & Sisi ke Gereja mengucapkan syukur pada TUHAN. Terima kasih TUHAN.

Sunday, November 27, 2005

Ditemukan Jupie MX Cacat

Ditemukan 2 buah Jupie MX cacat di seputar water pump. Berita ini dimuat di tabloid Otomotif edisi 30/XV tanggal 28 November 2008. Kedua motor bermasalah ini ditemukan di bengkel resmi Yamaha Fatmawati saat service pertama 500 km. Bermula ketika mekanik menemukan oli mesin tercampur air radiator sehingga tampak berwarna kopi susu dan encer.

Disinyalir problem datang dari as water pump yg duduk secara miring di rumah waterpump sehingga tidak center. Akibatnya air menyeberang ke jalur pelumasan dan menyatu dengan oli mesin. Salah satu petinggi YMKI, yaitu Abidin seperti yang diulas di Otomotif, belum berani memberi pernyataan dan berjanji akan segera memberi pernyataan setelah masalah dibahas di pusat.

Sedikit tips dari otomotif: selalu cek pelumas untuk memastikan oli tidak berwarna kopi susu akibat tercampur dgn air radiator. "Bila perlu, sebelum motor dipanaskan, setiap hari selalu buka tutup pengisian pelumas," ujar seorang mekanik yg tidak mau disebutkan namanya.

Sedangkan dari YJOC (Yamaha Jupiter Owner Community) menekankan kedisiplinan saat akan menyalakan Jupie MX, yaitu menunggu indikator radiator yg berwarna merah itu sampai mati dulu baru nyalakan mesin. Memang ini sudah tercetak di buku panduan pemilik.

Kita tunggu berita selanjutnya dari YMKI. Sampai saat ini MX-ku masih belum ditemukan masalah. Semoga motor Jupie MX-ku tidak bermasalah ya?

Friday, November 25, 2005

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih Tuhan karena telah memberikan aku kesempatan kuliah S2 dan dapat menyelesaikannya dengan baik. Tidak lupa aku juga mengucapkan terima kasih yang besar kepada beberapa orang yg sangat berjasa dalam kuliah dan tesisku, yaitu:
*) Dr Yos yg telah memberi kesempatan emas ini.

*) Keluargaku: Papah, Ibu, keluarga Mbak Dewi, Keluarga Mbak Pipit, Neti dan teristimewa bagi Sisi dan Axel.

*) Dosen pembimbingku: Pak Samuel Dossugi, Pak Budiarto, Pak Bruce, Pak Hamdi dan teristimewa dosen sahabat kami Bu Yanki.

*) Teman kerjaku yg cantik Mbak Lina, tidak lupa Pak Darmo, Pak Santoso, Pak Satyarif dan segenap manajer PT. Indodrinks & PT. Indoluhur Sejati.

*) Teman profesional & konsultanku: Pak Riri Satria dan Pak Sofian.

*) Tidak lupa segenap teman-temanku di Supra dan di Netmaster.

Semoga Tuhan membalas budi baik kalian. Dan semoga ilmu yg telah kuperoleh dapat diamalkan dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Amin.

Meraih Gelar S2 di Penghujung 2005

Hari ini aku (juga Mbak Lina & Neti) dinyatakan lulus dan memperoleh gelar Magister Managemen (MM). Ah, gelar MM (Strata 2) akhirnya dapat kuraih. Teringat tahun 1998 ketika aku kuliah di UGM Yogyakarta dalam rangka menggapai Magister Teknik (MT) walau pun akhirnya harus kandas alias DO (Drop-out) karena harus bekerja di Jakarta. Impian yg sempat terpendam beberapa tahun akhirnya tergapai di penghujung tahun 2005 ini.

Dan uniknya, kesempatan kuliah S2 ini datang secara tak terduga ketika suatu saat di awal 2004 aku bertemu Dr. Yos E. Susanto (pemilik STIE Supra) secara informal. Saat itu aku sedang membuat Sisfo Kampus untuk Supra. Kebetulan saat itu aku juga telah menjadi dosen tidak tetap di Supra. Pada saat itu beliau menawari aku untuk kuliah di STIE Supra dengan potongan biaya pendidikan. Tidak tanggung-tanggung, biaya pendidikan dipotong 50%. Padahal seharusnya untuk dosen dan group hanya dapat potongan 25%. Dan yg luar biasa, ketika aku mengajukan supaya Neti juga mendapat potongan, rupanya langsung disetujui oleh Dr. Yos. Terbetik cerita sebenarnya potongan (atau beasiswa) bagiku & Neti sempat diprotes orang-dalam saat rapat internal. Tapi dengan hak prerogatif-nya Dr Yos memutuskan potongan dapat diberikan dengan dalih: Bisnis. Akhirnya kami berdua kuliah S2 dengan potongan biaya pendidikan. Terima kasih banyak Dr. Yos. Rencana Tuhan memang luar biasa.

Masa kuliah S2 adalah masa yg penuh kenangan, tidak kalah ketika kuliah S1. Banyak intrik, banyak suka-duka, dan banyak kesibukan. Maklum, pada masa kuliah banyak pekerjaan yg harus kukerjakan, misalnya: proyek IBS, menjadi dosen (di IBS, Supra Slipi & Supra Kelapa Gading), proyek KIA, proyek UNG, Sisfo Kampus, menjadi konsultan di Famon & CMC, dan banyak lagi. Banyak membolos dan kurang belajar. Puji Tuhan aku selalu mendapat nilai A kecuali untuk 1 mata kuliah, yaitu: Manajemen Keuangan Perusahaan yg mendapat nilai B+ dgn nilai akhir 78,80. Kurang 1,20 point untuk bisa mendapat nilai A. Sangat disayangkan.

Syukurlah Ujian Tesis mendapat nilai A. Ini penting karena Tesis memiliki kredit yg tinggi, yaitu 6 SKS. Akhirnya aku mampu membukukan IPK (index prestasi kumulatif) 3,95. Sayangnya aku belum tentu wisuda tanggal 3 Desember ini. Mungkin tahun depan. Tetapi tidak apa-apa, yg penting ijazah sudah bisa diperoleh dan akhirnya secara resmi aku boleh menyandang gelar MM-ku. Terima kasih Tuhan.

Thursday, November 24, 2005

Penilaianku Terhadap Pengujiku


Kalau tadi aku diuji (sidang) dan diberi nilai, sekarang giliran aku yg memberikan penilaian bagi para dosen pengujiku. Tidak apa2 kan? Ini bukan karena sakit hati, dendam atau apa, tetapi merupakan umpan balik bagi para dosen pengujiku. Semoga dapat berguna.

Prof. Hamdi. Banyak memberikan pertanyaan terutama teori umum marketing dan mengejar data yg mendukung pernyataan2 kami di tesis. Menurutku ini bagus sekali. Memang sih ada beberapa pertanyaan yg agak melenceng dari tesis kami, tapi mungkin maksudnya ini sangat fundamental bagi kami yg telah kuliah di MM. Sayangnya memang aku banyak mempersiapkan diri berdasarkan materi tesis, bukan teori2 marketing. Tapi itu tidak apa2 dan sekaligus mengungkap bahwa aku belum menyerap ilmu2 marketing dgn baik dan kurang up-to-date. Untuk Prof. Hamdi aku memberi nilai baginya A. Menurutku dia sangat fair. [Sempat menahan nafas untuk cooling down.]

Dr. Budiarto. Agak sangat disayangkan karena dia tidak ada saat kami presentasi sehingga salah satu komponen penilaian, yaitu bagaimana kami presentasi tdk dinilainya. Padahal presentasiku dinilai baik karena dapat menciptakan interaksi dgn para penguji. Sangat disayangkan pula pertanyaannya banyak melenceng terutama pertanyaannya yg berkenaan dgn keuangan. Padahal dia tahu bahwa konsentrasiku adalah marketing. Sangat disayangkan (lagi-lagi) dia malah menjatuhkan aku dengan beberapa pertanyaan yg tidak relevan dan tidak sesuai konsentrasiku, terlebih-lebih ketika bertanya tentang definisi marketing yg baru (2004) oleh AMA. Katanya sih sampai Kottler (pakar marketing dunia) tidak menerbitkan buku marketingnya sejak saat itu. Sempat dia berkata: "Bagimana sih? Anda kan orang marketing?" Yg amat-sangat disayangkan adalah karena sebenarnya dia saat itu berlaku sebagai dosen pembimbing, bukan sebagai dosen penguji bagiku. Akhirnya aku hanya memberi dia nilai C. [Sempat menahan nafas untuk cooling down. Sebenarnya sih mau mengurut dada juga.]

Dr. Samuel Dossugi. Amat-sangat moderat. Sebelum bertanya ada kata pengantarnya, jadi pertanyaannya sangat fokus & tidak melebar kemana-mana. Tampak bahwa dia sudah punya konsep dalam pertanyaannya. Hanya 1 pertanyaan inti, ringkasnya adalah: adakah hubungan antara pelayanan yg baik dengan pembayaran pelanggan yg tepat waktu? Kemudian bagaimana kondisi nyata di perusahaan, apakah mendukung pernyataan itu? Lalu bagaimana pernyataan saya mengenai hubungan itu? Tentu saja dapat kujawab dengan memberikan gambaran nyata kondisi di perusahaan & dampaknya terhadap pembayaran. Kulanjut dengan opini pribadi tentang kaitan kedua premis tersebut. Tentu kujawab bahwa itu berhubungan dan kutambahi penjelasan yg agak panjang lebar. Menurutku Pak Dossugi sangat fair, baik dan bertanya tanpa emosi berlebihan. Berbeda dgn Prof Hamdi & Dr Budiarto yg emosional & cenderung mencecar. Akhirnya kuberikan nilai A bagi Dr Dossugi tanpa rasa ragu.

Bruce Hanadi, MSc. Rasanya Pak Bruce sudah memahami materi dgn baik sehingga rasanya dia tidak perlu bertanya banyak padaku. Atau karena waktu sudah mepet yak? Dia hanya memberikan koreksi sedikit pada pernyataan di tesis kami yg terkesan kontradiktif walau setelah kujelaskan maksudnya akhirnya dia memahaminya. Tapi dia menyarankan agar lebih diperjelas lagi pernyataan kami karena tidak semua orang dengan mudah menangkap maksudnya. Karena tersirat bahwa justru dia paling mengerti tesis kami berserta tingkat kesulitannya yg sangat tinggi dan karena dia sangat menghargai tesis kami, dengan penuh penghargaan aku memberikan dia nilai A.

Akhir kata dengan penuh rasa kegembiraan, aku mengucapkan terima kasih pada ke-4 dosen pengujiku. Semoga bagi Pak Budiarto yg mendapatkan nilai buruk dariku dapat memperbaiki kelemahan-kelemahannya di masa yg mendatang. Dan selamat bagi Prof Hamdi, Dr Dossugi dan Bruce MSc yg memperoleh nilai maksimal dariku. [Foto menampilkan aku yg sedang menunggu giliran tanya-jawab.]

[Disclaimer: ini merupakan penilaian pribadi. Tidak ada sangkut pautnya dengan anggota tim tesisku yg lain, yaitu Mbak Lina & Neti. Penilaian dibuat bukan karena rasa dendam atau rasa tidak suka, tetapi berdasarkan penilaian subyektif penulis berdasarkan pengalaman sidang hari ini.]

Sidang Tesis


Hari ini adalah hari yg sangat menegangkan. Bgmn tidak? Hari ini (Kamis 24/11/05) jam 14:30 kami dijadwalkan untuk sidang tesis. Sudah beberapa hari belakangan ini kami mempersiapkan diri utk sidang. Tetapi sampai detik2 terakhir masih terdapat beberapa kekurangan sehingga pagi ini kami harus mencetak koreksi. Awal yg menegangkan. Tidak lupa kami berdoa bersama di perpustakaan.

Dosen penguji kami ada 4, yaitu: Pak Bruce MSc; Dr. Dossugi, Dr. Budiarto; & Prof. Hamdi. Kok banyak ya? Biasanya dosen penguji memang hanya 2, sedangkan yg 1 adalah dosen pembimbing & 1 sebagai moderator (Pak Bruce). Nah, Dr. Budiarto bertindak sebagai pembimbingku & Neti, sedangkan Dr. Dossugi sebagai pembimbing Mbak Lina.

Jam 14:00 kami sudah mempersiapkan diri di ruang sidang. Tetapi yg datang on-time adalah Pak Dossugi disusul Prof Hamdi beberapa menit berikutnya. Selang beberapa menit Pak Bruce datang. Beberapa saat Pak Budiarto ditunggu tidak datang akhirnya Mbak Lina telpon dia. Rupanya Pak Budiarto berdalih kalau diberi tahu Yuriko sidang jam 15:30 (Walau pun demikian rupanya dia baru datang jam 16:30).

Sidang dimulai dengan presentasi. Presentasi dibuka oleh Mbak Lina, kemudian dilanjutkan oleh Neti. Beberapa slide dilanjutkan oleh Mbak Lina, kemudian giliranku adalah menerangkan proses desain. Setelah desain kemudian kembali lagi ke Mbak Lina. Presentasi ditutup oleh Neti yg membacakan kesimpulan & saran. Urut-urutan ini memang sudah kami rancang sebelumnya.

Tibalah acara yg menegangkan, yaitu tanya-jawab. Mengapa menegangkan? Karena walau pun presentasi bersama, kami harus maju 1 per 1. Sedangkan yg lain harus menunggu di luar. Oleh Pak Bruce ditentukan giliran pertama adalah Mbak Lina. Aku & Neti harus menunggu di luar. Kami berdua gelisah di luar. Dan yg luar biasa, tanya-jawab Mbak Lina berlangsung kurang-lebih 45 menit. Lama amat? Rupanya dia dicecar habis-habisan di dalam. Diketawain juga katanya. Dalam masa tanya-jawab Mbak Lina inilah kemudian Pak Budiarto baru datang.

Kemudian giliranku. Dibuka dengan pertanyaan Prof Hamdi. Agak susah menjawabnya karena kadang jawabanku dipotong olehnya. Dan pertanyaannya banyak sekali, beruntung aku sudah membekali diri dengan data khusus yg berkaitan dengan marketing. Tetap kucoba untuk dapat menjawabnya. Yg sangat disayangkan adalah pertanyaan2 dari Pak Budiarto. Seharusnya dia tidak menjatuhkan aku karena kapasitas dia adalah dosen pembimbing (bagiku & Neti). Tapi rupanya dia berusaha menjatuhkan. Pertanyaan2nya tidak relevan dgn tesis kami. Bahkan dia bertanya definisi marketing yg baru yg baru ditetapkan oleh AMA (American Marketing Association) pada tahun 2004 sehingga Kottler (pakar marketing) tidak mengeluarkan buku marketingnya sejak tahun 2004. Tentu saja aku pasrah menjawab kalau aku tidak tahu. Tidak puas dengan hal itu dia malah menjatuhkanku dengan berkata: "Bagaimana sih? Anda kan orang marketing?" Ya sudah, aku jawab saja sekenanya: "Iya, tapi saya marketing yg tidak update." Menyebalkan!!!

Pertanyaan dari Pak Dossugi sangat moderat sekali. Dia tampak arif dengan menjelaskan maksudnya terlebih dahulu kemudian meminta pendapat padaku. Sekilas pertanyaannya: "Apakah pelayanan yg baik akan mempengaruhi pembayaran customer sehingga pembayaran dapat dilakukan tepat waktu?" Hebatnya dia memberikan arahan dulu sebelum pertanyaan itu dilontarkan. Sedangkan dari Pak Bruce hanya sekedar koreksi saja. Akhirnya tanya-jawab berlangsung kurang lebih 15 menit.

Giliran berikutnya adalah Neti. Dia dicecar juga dan menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Di luar aku & Mbak Lina berdoa kusus untuk Neti (krn dia yg terlemah) dan agar nilai kami baik. Kemudian kami semua dipersilakan masuk untuk mendengarkan hasil sidang.

Melalui Pak Bruce disimpulkan bahwa tesis (atau proyek penerapan) kami dianggap sangat baik dan jika ini adalah profesional, maka biayanya akan sangat mahal. Apalagi terciptanya piranti lunak untuk memodelkan & menguji BSC. Kemudian dibacakan nilai2 kami: Mbak Lina (A, A, A), aku (A, A, A-) dan Neti (A, A, A-). Kami semua dapat nilai A karena dari 3 nilai diambil 2 nilai saja yg akur. Jadi kalo komposisinya (A, A-, A-), maka nilainya akan menjadi A-. Syukurlah hanya 1 komponen yg A-.

Puji Tuhan, kami dinyatakan lulus!!! Terima kasih Tuhan. (Foto adalah kami setelah sidang di markas di lantai 1)

Monday, November 21, 2005

Nyaman Ber-SMS Ria dgn Kompie


Melanjutkan posting sebelumnya yg bertema mengapa aku memilih XL dgn pertimbangan sms gratisnya, kali ini aku ingin menambahkan enaknya sms melalui kompie. Berikut adalah beberapa keuntungan sms lewat kompie:

1) Menulis pesan lebih cepat dgn keyboard kompie dari pada jika di keyboard HP. Menulis pesan panjang juga lebih cepat dan nyaman.

2) History sms tersimpan di kompie. Kita bisa mengarsip semua komunikasi sms kita tanpa perlu khawatir kehabisa memori seperti kalau disimpan di HP.

3) Jika ada pesan datang, ada suara notifikasi yg sangat manusiawi, yaitu suara wanita berkata "Incoming message". Nyaman sekali di telinga.

4) Ketika kita kerja di depan kompie, kita tdk perlu mengalihkan pandangan dari monitor karena pesan sms tampil di layar. Membalasnya pun tinggal klik tombol Reply.

5) Tidak perlu pegang HP lagi. Kita juga bisa membuat koneksi dengan bluetooth. Jika menggunakan bluetooth, jarak antara kompie dgn HP bisa jauh dan tdk harus line-of-sight seperti layaknya jika kita menggunakan infrared.

Ini sangat menyenangkan sekali terutama karena sms sesama XL gratis. Nah, untuk bisa sms-an lewat kompie, kita perlu menggunakan software khusus yg menjembatani antara handphone dengan kompie kita. Banyak sekali software yg tersedia untuk itu dan banyak yg memiliki fitur yg luar biasa. Salah satunya adalah floAt's Mobile Agent. Rilis stabilnya saat ini hanya kompatibel dengan Sony Ericsson multimedia. Cocok dengan K500i milikku. Bagi yg belum memiliki software ini, silakan download di: fma.sourceforge.net. The best of all, software ini gratis & open source.

Fitur FMA sangat lengkap. Tidak hanya sms, tapi juga bisa download semua contact kita di HP. Juga bisa untuk download file kita di HP dan juga upload file ke HP. Lebih asyik chatting dgn XL+Kompie, selain gratis, kita bisa chatting dengan nyaman, senyaman menulis pesan di kompie.

Sunday, November 20, 2005

Ganti Nomer HP

Sudah beberapa kali aku ganti nomer HP. Paling lama adalah Mentari dgn nomer 0816-1386215. Tapi ternyata Mentari coverage-nya kurang. Ini menjadi masalah ketika aku harus ke Gorontalo. Kalau di Jawa-Bali sih masih oke. Akhirnya aku ganti nomer dan menggunakan Simpati dgn nomer: 0813-17966108. Coverage Simpati oke juga. Sayang selama pakai Simpati & Mentari, kok pulsa cepat sekali habis. Padahal cuma untuk SMS aja. Memang SMS di Indonesia cukup mahal, yaitu Rp. 350/sms. Akhirnya tidak cukup beli pulsa 100rb untuk sebulan. Hanya untuk sms saja aku menghabiskan 200rb sebulan. Boros banget yak? Padahal itu belum termasuk voice. Untunglah untuk voice aku pakai Flexi dan Telkom (rumah), jadi tidak terlalu boros.

Nah, beberapa hari yg lalu Neti memberi tahu kalau sms antar XL gratis. Tapi maksimal 100 sms/hari. Ah... ini yg aku cari. Sebelumnya aku telah mempertimbangkan menggunakan Matrix untuk akses internet flat sebulan 200rb, tapi belum termasuk sms dan voice. Cukup mahal sih. Lagi pula dengan Telkomnet@instan sudah cukup dan lebih cepat.

Pilihan berikutnya adalah Esia yg punya TalkTime paling irit, yaitu Rp 3.000/jam. Sayangnya coverage Esia masih sangat kurang. Padahal aku banyak traveling. Lagi pula ngapain ya ngobrol berjam-jam, kayak kurang kerjaan aja, apa nggak habis bahan pembicaraannya?

Tapi memang semua itu tergantung kebutuhan penggunanya. Ada yang ingin coverage luas; bebas roaming nasional; talktime murah sejam; talktime semurah telkom rumahan; sms gratis; dan lain-lain. Saat ini aku memilih sms gratis aja karena bisa chatting realtime (bakal lebih asyik dari pada pakai YM), dan akhirnya aku memilih ProXL Bebas. Selain gratis sms sesama XL, kita juga dapat mendaftarkan 5 nomer XL lain yg paling sering kita hubungi dan kita dapat menghubungi ke-5 nomer tersebut dengan tarif Rp 300/30 det. Alias Rp 600/menit. Cukup lah. Sedangkan untuk menelepon nomer lain aku cukup menggunakan Flexi atau telkom rumah. Untuk internet masih mengandalkan telkomnet. Dan sms? Tentu pakai XL. Rencananya Mbak Dewi juga Papah & Ibu akan migrasi juga ke XL menyusul Neti yang telah lebih dulu pakai XL. Mbak Lina dan Sisi juga sudah menyusul menggunakan XL.

Oh iya, nomer XL-ku adalah: 0819-32619116. Nomerku yang lain masih tetap, yaitu: Flexi 021-70828491 dan Telkom 021-88965147. Anda punya pertimbangan lain dalam memilih provider GSM/CDMA? Silakan berbagi dengan memberikan komentar.

Thursday, November 17, 2005

Marketing Gimmick Yamaha

Sudah sejak awal Yamaha membuat iklan yang heboh untuk mengiklankan salah satu line produknya, yaitu Jupiter. Dimulai dari Jupiter, Jupiter Z dan Jupiter MX diperkenalkan sebagai sepeda motor yang paling kencang.

Lihat saja Komeng bintang iklan ketiga motor tersebut, baju dan celananya compang-camping karena kencangnya motor yang dikendarainya. Belum lagi lingkungannya yang ikut jadi amburadul. Terakhir kali Komeng sampe terbang waktu mengendarai MX. Terus jembatan besi pun roboh gara-gara Si Komeng lewat.

Metode marketing seperti ini bisa disebut Marketing Gimmick, atau kalau di-Indonesiakan adalah tipuan pemasaran. Ini dilakukan dengan melebih-lebihkan produk/jasa yg kita tawarkan. Dalam kasus Yamaha, kali ini Yamaha berupaya untuk menggambarkan Jupiter sebagai motor yang "amat-sangat cepat", bahkan bisa membuat pengendaranya terbang.

Nah, selama 1 bulan ini, aku kena imbasnya. Setiap kali parkir, saat lewat dan juga saat servis atau saat ngumpul-ngumpul selalu banyak orang yg melontarkan pertanyaan padaku, seperti: "Baju dan celananya sobek nggak?", "Waktu ngendarain sampai terbang ya?", "Sepanjang Bekasi-Jakarta jembatan pada rubuh nggak?", dll.

Melihat respons masyarakat tersebut, aku menilai iklan Yamaha Jupiter (terutama MX) dapat diterima dan melekat dalam di benak masyarakat. Terbukti banyak masyarakat mengingat iklan tersebut dgn baik. Belum lagi banyaknya indent pembelian Yamaha Jupiter MX dan juga banyak orang yg memimpikan untuk memilikinya (dari forum di www.yjoc.com dan www.serayamotor.com).

Itulah dunia marketing. Tapi kalo ditinjau dari dunia religi, maka iklan tersebut boleh dibilang menyesatkan. Masak naik sepeda motor dgn kencang bisa sampai merobohkan jembatan besi? Tapi aku nggak melihatnya dari dunia religi, tapi dari dunia komedi. Jadi setiap kali melihat iklan tersebut, aku hanya tersenyum saja.

Friday, November 11, 2005

Hari Terakhir Kaze


Jumat (11/11/05) adalah hari yg melelahkan. Pagi di KIA Garuda kemudian lanjut ke Supra Slipi untuk meneruskan tesis. Saat perjalanan ke Supra sempat kehujanan dan berteduh di halte bis, padahal kampus sudah dekat. Berteduh selama 45 menit bersama beberapa orang yg juga berteduh. Diganggu kecoa2 yg entah datang dari mana. Mungkin karena mulai kebanjiran kecoa2 tsb keluar dr sarang. Asyik juga membunuh kecoa dgn menginjaknya.

Sampai Supra setelah lepas2 jaket & tas, seekor kecoa lari kencang. Sayang ntu kecoa sangat gesit hingga lepas dari injakanku. Rupanya ntu kecoa terbawa olehku dr halte.

Kantor Mbak Lina rupanya kebocoran shg kebanjiran. Tapi akhirnya doi bisa menyusul ke Supra. Hari ini harus mematangkan tesis karena Sabtu harus bimbingan ke Pak Budi di UPH.

Sepulang dari kampus aku sdh ditunggu Herman & teman2nya. Rupanya ada yg minat motor Kaze-ku. Padahal pagi tadi aku sdh menyuruh Herman pasang iklan utk menawarkan Kaze di hari Sabtu. Akhirnya Kaze dibeli oleh Yanto, temannya kakaknya Agus yg rumahnya di kampung belakang seharga 4,4 juta. Dibayar 2 kali, pembayaran 1 sebesar 2,4 juta langsung dibayar malam itu juga. Sisanya 2 juta dibayar tgl 5 Desember. Ya sudah tidak apa-apa sama tetangga. Tidak lupa memberi komisi ke Herman sebesar 400 ribu.

Selamat tinggal Kaze-ku, terima kasih telah menemaniku selama ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pemilik barumu.

Thursday, November 10, 2005

Service Pertama MX


Setelah beberapa jam di KIA Garuda, aku cabut mencari bengkel Yamaha terdekat. Maksudnya mau service pertama 400-500 km. Maklum, km sudah menunjukkan 445 km. Mau balik ke Yamaha Bekasi kejauhan, lagi pula sore hari harus mengumpulkan draft tesis ke Pak Budi di Sahid dan Pak Dossugi di Atmajaya. Sedangkan kalau ditunda besok pagi takutnya km sdh lebih dari 500 dan tidak bisa klaim service gratis. Akhirnya lihat daftar bengkel di bagian belakang buku service. Yg terdekat dgn rute adalah di Jl. Abdul Muis.

Setelah dicari ternyata bengkelnya kecil banget. Cuma 1 ruko, tapi ada 6 line service. Ya sudah, dari pada nyari bengkel lain. Lagi pula ternyata dapat informasi kalau bengkel Yamaha lain amat-sangat penuh. Sedangkan di sini hanya perlu antri 3 motor lagi. Sayangnya hanya ada 1 montir saja. Ah, ditekatin aja.

Sempet jengkel karena disela 2 motor lain yg belakangan datang. Aku omelin aja si montir. Akhirnya setelah sebel menunggu, MX-ku dikerjakan juga. Si montir kepayahan karena harus bongkar fairing MX yg punya banyak baut. Nyopotnya juga ribet, harus bongkar jok.

Rada lama Si MX diservice. Padahal Mbak Lina sudah menunggu di Sindoro. Maklum, Pak Budi cuma kasih waktu sampai jam 17. Akhirnya Si MX selesai jam 16:40. Lima menit ngebut ke Sindoro dan sempat deh ngejar waktu ke Pak Budi dan Pak Dossugi. Habis itu ke Supra Slipi ketemu dengan Bu Yanki dan Neti. Seperti biasa, Bu Yanki bertindak sebagai penasehat spiritual, eh... penasehat tesis. Terima kasih Bu Yanki. Terima kasih Mbak Lina atas makan malamnya yg khusus dibawa dari Sindoro.

Wednesday, November 09, 2005

Tips Berkendara Aman dan Nyaman


Berikut adalah tips berkendara aman dan nyaman yg diadaptasi dari Tabloid Motor Plus no. 350.

1) Persiapan pengendara: pemanasan & peregangan tubuh, pergunakan perlengkapan/ perlindungan tubuh seperti helm, jaket, sepatu, dll.
2) Persiapkan motor: cek tekanan ban, rem, kaca spion, dan lampu-lampu sebelum berangkat.
3) Postur berkendara: mata melihat jauh ke depan; pundak santai; siku menekuk dgn santai; posisi tangan harus mudah mengoperasikan handle rem, kopling dan saklar-saklar; pinggul diposisikan agar mudah mengoperasikan setang dan kemudi; kaki diletakkan tegak pada foot-step.
4) Pengereman: lakukan bersamaan depan-belakang; sebisa mungkin tidak melakukan panic breaking.
5) Gunakan selalu jalur kiri.
6) Untuk pindah jalur: gunakan tanda/ lampu sein; perhatikan spion utk memastikan aman.
7) Sebelum belok: gunakan jalur yg semestinya sebelum berbelok kiri atau kanan.
8) Kurangi kecepatan saat menghadapi rintangan: seperti batu, kerikil, tanah, becek, lumpur, pasir, dll.
9) Tidak dibenarkan berkendara dgn 1 tangan. Apalagi lepas tangan semuanya!
10) Tidak dibenarkan berkendara dalam pengaruh minuman keras dan/atau obat-obatan.
11) Waspada: terutama malam hari.
12) Patuhi rambu-rambu lalu lintas.

Tambahan:
13) Kendalikan emosi: tidak mudah terpancing pengendara lain yg ngebut atau ugal-ugalan.
14) Kecepatan mengikuti situasi dan kondisi jalan dan kepadatan. Tapi walau sepi, kecepatan maksimal motor di jalan raya adalah 60 km/jam.
15) Bawa peralatan darurat: kunci-kunci, busi, kabel dan kalau perlu ban dalam cadangan.
16) Bawa uang darurat: sediakan pos anggaran untuk keadaan darurat, misalnya untuk tambal ban, mbengkel saat tiba-tiba mogok, dll.
17) Bawa STNK dan SIM. Jangan sampai lupa.
18) Catat nomer-nomer darurat: misalnya 112, 119 dan juga kerabat atau teman yg dapat dihubungi segera ketika ada masalah darurat.
19) Kondisi tubuh harus fit: tidak sedang sakit atau menderita penyakit yg dapat kambuh sewaktu-waktu (mis: ayan, dll).
20) Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah perjalanan.

Tuesday, November 08, 2005

Tim Tesis BSC


Inilah wajah-wajah Tim Tesis BSC. Walau pun kecapaian, tetapi masih dapat menghiaskan senyum di wajah. Di tengah kesibukan mengejar deadline yg mungkin tidak terkejar, kami masih menyisakan harapan untuk dapat segera menyelesaikan tesis dan dapat wisuda bulan Desember.

Hari-hari dipenuhi dengan perdebatan yg kadang menguras tenaga dan mental. Tapi semuanya paham bahwa perdebatan itu wajar dan penting mengingat kami memiliki dasar pemikiran yang berbeda. Dan itulah suka duka teamwork. Sangat sulit menyatukan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda. Tapi keuntungannya adalah semakin kayanya hasil yg didapat. Puzzle yg berserakan itu mulai dapat disatukan untuk membentuk gambaran yg nyata.

Selalu semangat Tim Tesis BSC. Semoga sukses. Semoga TUHAN selalu menyertai kalian. Dan semoga cita2 dan harapan dapat terwujud. Amin.

Friday, November 04, 2005

Dijual Kawasaki Kaze 96

Menjual sesuatu lewat blog? Mengapa tidak? Setidaknya patut dicoba. Siapa tahu ada yg sempat mampir dan membacanya. Kemudian tertarik dan mencoba menawar. Atau mungkin ada yg mencari barang tersebut lewat Search Engine dan kemudian menemukan iklan tersebut. Ketemu deh pencariannya.

Nah, aku juga ingin menjual Kawasaki Kaze-ku yg hampir 4 tahun ini setia menemaniku kemana saja. Kaze buatan tahun 1996 ini kubeli dari temanku yg bernama Wahyu pertengahan tahun 2002. Waktu itu kami tukar tambah. Aku menjual mobil Daihatsu Charade Classy-ku kepadanya dan dia membelinya dengan Kaze plus uang. Hm... kayak jaman Flinstone ya? Masih sistem barter.

Jangan khawatir, mesin terawat karena aku rajin menservis Kazeku. Biasanya 2 bulan sekali, atau paling telat 3 bulan sekali. Servisnya lengkap, selain ganti oli juga tune-up. Oli paling sering pakai Top One. Oli Top One memang oke kok. Tarikan jadi ringan dan bensin jadi irit. Pernah pakai Pertamina tapi tarikan jadi loyo.

Tahun 2005 ini sudah balik nama dari nama pemilik pertamanya. Tapi bukan atas namaku, tapi atas nama Kholis, Oomnya Wahyu. Kebetulan doi yg selalu mengurus surat-menyurat, termasuk MX baruku juga diurusnya. Jadi kalau urusan perpanjang STNK Kaze, aman deh.

Kondisi Kaze-ku masih lumayan. Diajak ngebut juga masih oke. Ban depan-belakang juga baru diganti tahun ini. Kembangannya masih bagus. Cuma mika lampu sein kiri belakang pecah. Aku belum sempat nyari, selain karena sibuk juga tdk tahu harus nyari dimana. Ini pecah karena waktu itu diparkir Herman dan ada mobil parkir yg nyerempet motor sebelah. Akhirnya deretan para motor ambruk termasuk motorku. Tebeng depan kanan pecah. Sudah diganti sama si empunya mobil tapi ternyata yg palsu. Sedangkan Herman tdk tahu kalau lampu sein belakang kiri juga pecah. Akhirnya tdk ikut diganti. Sebenarnya mikanya murah kok. Harganya masih di bawah 10 ribu. Info tsb aku dapat dari majalah Moto+ yg pernah memuat harga2 mika lampu.

Nah, pembaca kalau tertarik dengan Kaze-ku, silakan hubungi: Dewo, HP: 0813-17966108, Flexi: 021-70828491 atau telp rumah: (021) 889-65147. Rumahku di Bekasi, kalau serius hubungi aku dulu ya, baru kuberi alamat lengkapku. Harganya berapa? Berapa ya? Jadi bingung mau nawarin berapa. Yg penting laku dulu deh. Habis rumah sudah penuh. Sekarang kukandangkan di rumah dan setiap 2 hari sekali kupanasin mesinnya. Mau dikoleksi takut tdk terurus dan malah rusak nganggur. Jadi kujual saja. Siapa tahu dapat bermanfaat bagi orang lain. Ya nggak?

Thursday, November 03, 2005

Arti Sebuah Helm


Helm adalah salah satu piranti pendukung keselamatan bagi pengendara sepeda motor (juga sepeda onthel yg dikendarai di jalan raya) seperti diriku. Buat apa motor yg keren dan kencang tapi tanpa didukung piranti pendukung keselamatan yang memadai? Sekali jatuh si pengendara langsung almarhum.

Menyadari pentingnya helm, sudah sejak hari Minggu aku keliling cari helm yang baik (maksudnya yg keren dan bagus gitu). Sayangnya helm yg keren harganya mahal. Dan lagi cari helm ukuran L itu sulit sekali. Akhirnya Selasa (02/11/05) kuputuskan membeli helm full-face yg bisa diangkat rahangnya menjadi half-face. Mereknya Yoshi ukurannya M. Lho kok ukurannya M? Ternyata cukup kok. Entar kalau sudah sering dipakai pasti akan kempes busanya. Setelah tawar-menawar akhirnya disepakati harganya 200ribu. Ah, uang sebesar itu sangat kecil artinya dibanding keselamatan kita. Ya nggak?

Sayangnya aku sering melihat banyak pengendara atau pembonceng yg kurang menyadari arti penting helm. Setelah mereka jatuh barulah mereka menyadari arti pentingnya helm. Walau pun jarak tempuhnya dekat, selalulah pakai helm. Demikian juga dengan pembonceng ojek, pakailah helm yg sdh disediakan oleh Kang Ojek. Kalau helmnya bau, tataki kepala dengan topi atau sapu tangan terlebih dahulu.

Memakai & memilih helm juga tidak boleh sembarangan. Helm harus kuat dan tahan benturan di bagian luarnya. Sedangkan di bagian dalamnya harus lembut dan mampu meredam benturan. Bentuknya juga harus mampu melindungi kepala, tidak seperti helm "cathok" yg hanya melindungi langit-langit kepala. Dan ketika jatuh sudah pecah. Lebih baik jika memakai helm full-face. Mana ada sih pembalap yg memakai helm "cathok"? Jangan lupa ikat pengikat helm dengan benar. Soalnya sering kali helm terbang ketika ngebut jika tidak diikat dgn benar.

Lebih keren lagi jika pakai helm yg keren, baik bentuknya mau pun warnanya. Soal warna sebenarnya sih lebih cenderung ke selera. Contohnya helmku yg berwarna hitam dgn stiker putih. Aku memang menyukai warna yg kalem. Lihat aja fotonya. Keren kan? Perasaan lebih keren helmnya dari pada orangnya.

Tuesday, November 01, 2005

100 km Pertama MX-ku

Hari Senin telah berlalu. Tak terasa angka km di panel telah menunjukkan angka 95 km. Wah, rupanya dalam 2 hari saja tak terasa telah menjelajah jalan yg cukup panjang. Hari Selasa (01/11/05) ini kulalui bersama MX dengan rute: pagi ke KIA Garuda untuk migrasi data dan dilanjut ke RM Sindoro untuk membahas tesis. Sudah tidak pakai jaim lagi. Sudah mulai ngebut. Tapi kutahan supaya tidak lebih dari 80 km/jam. Tidak lupa menyempatkan diri beli kunci cakram seharga 25 ribu.

Acara di Sindoro berjalan dengan lancar. Bab 1, 2 dan 3 sudah final. Tinggal bab 4 dan 5 yang menunggu data dari Mbak Lina. Bab 6 kesimpulan menanti bab 4 & 5 selesai. Pulang dengan santai. Sampai rumah km MX sudah menunjukkan angka 148 km. Sempet kaget juga. Rupanya jam terbangku bersama MX dalam sehari lumayan jauh, padahal aku rasa belum sejauh kalau aku harus ke KIA Sunter atau ke Supra Slipi. Pasti akan lebih jauh lagi ya? Alhasil jatah service 400-500 km bisa dilakukan sebelum 1 bulan.

Yang asyik, bensin masih tersisa di atas garis merah. Padahal pertama kali mengisi bensin hari Senin minggu lalu (24/10/05) dengan modal 15 ribu sdh penuh. Kalau kira-kira sekarang di tangki masih tersisa 1/2 liter, maka paling tidak sudah habis 2,5 liter untuk menempuh 148 km. Jadi kira-kira konsumsinya 1:59,2. Atau pukul rata 1 liter untuk 60 km. Irit apa nggak hayo? Ya jelas irit duong.

Besok pagi mau isi bensin lagi. Belum tahu harus ngisi berapa ribu, maklum, kalau kebanyakan bisa luber. Habis itu klinong-klinong lagi...

Monday, October 31, 2005

Hari Kerja Pertama MX-ku

Senin (31/10/05) pagi aku berangkat ke KIA Garuda dengan MX baruku. Sepanjang perjalanan JAIM banget. Nggak ngebut sih. Cuma belagak cuek. Habis banyak yg ngeliat dengan penuh selidik. Ada juga motor yg ngejar terus mbarengin. Terus aja aku jaim. Pokoknya nafsu ngebut ditahan. Maximal 60 km/jam. Maklum, masih in-reyen.

Sampai KIA Garuda pamer ke Sisca. Sorenya dilanjut ke Sindoro, acaranya bahas & buat tesis dengan Mbak Lina. Tidak lupa nyempatin pamer ke Mbak Lina. Kebetulan doi senang warna silver, seleranya serasi dengan MX-ku. Sayang acara bahas tesis berlangsung panas dan deadlock. Yang seharusnya ada hasil malah macet. Akhirnya kami pulang dengan hasil yg minim.

Saat pulang sempet panas dgn motor-motor lain yg pada ngebut. Udah gitu sengaja manas-manasin MX-ku. Yg jelas akhirnya MX sempat kupacu sampai 80 km/jam. Untung tersadar sehingga tdk mbejek gas lebih dalam lagi.

Sunday, October 30, 2005

Perjalanan Pertama MX di Hari Minggu

Minggu pagi (30/10/05) yang cerah. Aku beli mur-baut untuk plat MX-ku, masih ditemani Kaze. Habis itu dengan semangat memasang plat. Kebetulan Herman sdh bangun, jadi kusuruh cuci Kaze di tempat pencucian motor di depan gang. Biar Kaze bersih sebelum dikandangkan.

Habis acara pasang-memasang plat selesai, aku keliling Bekasi sambil ambil uang di Mandiri untuk gaji+THR Herman. Acara dilanjut mencari helm. Sayangnya helm merek XXX full-face yg bisa diangkat rahangnya hanya tersedia ukuran M. Tidak ada yg ukuran L atau XL. Alhasil kepala tdk bisa masuk. Jangan-jangan kepalaku kebesaran ya? Makanya jangan suka memuji aku, soalnya kepalaku sudah besar.

Sorenya ke Gereja St. Mikael Kranji. Tentu doanya kushuk dong... Waktu pulang dipanggil sekelompok orang: "Em-ex... em-ex..." Tapi aku cuek aja. Habis namaku kan bukan MX.

Saturday, October 29, 2005

Akhirnya STNK MX-ku Jadi

Sabtu malam (29/10/05) sepulang dari Kampus Supra sehabis bimbingan tesis dgn Pak Budi & Bu Yanki, aku dapat missed call dari Om Kholis. Doi adalah Om-nya Wahyu ex rekan kerja di Jalok. Doi yg biasa ngurusin STNK motorku. Kebetulan doi kupercaya ngurus urusan surat-menyurat MX-ku. Setelah kutelpon balik ternyata STNK MX-ku sudah jadi. Langsung aja aku tancap ke rumah kakaknya dimana dia menunggu.

Setelah acara basa-basi dan serah terima selesai, doi pamer Supra X 125R barunya. Rupanya STNK-nya juga baru selesai di hari yang sama. Jadi kami sama-sama nganyari. Beberapa saat aku meneliti X125R-nya. Sayang banderolnya mahal sekali, hampir 14,5 jt. Selisihnya hampir 2 jt dengan X125 standar. Dan terpaut 700 ribu dengan MX. Jelas milih MX kemana-mana. Lagi pula MX itu tipe yg exclusive, tidak ada peng-kasta-an seperti X125 (ada kasta X125STD, X125 dgn cakram, dan tipe racing X125R). Jadi, bagi yg punya X125STD bisa saja upgrade ke X125R. Tapi hal ini tidak bisa dilakukan dgn MX. Soalnya hanya ada 1 tipe MX. Mungkin lain halnya jika tahun depan Yamaha mengeluarkan versi MX yg lain, misalnya tipe racing atau CW (cast wheel). Maklum, MX ini masih pake velg jari dan kopling sentrifugal.

Alhasil pulang dengan wajah cerah dan dengan nafsu ingin segera jalan-jalan dengan MX-ku. Terima kasih Tuhan.

Ban Bocor

Sudah 2 kali dalam seminggu ini ban belakang motor bocor. Anehnya kejadiannya sama. Pagi-pagi waktu mau bepergian ban belakang sudah kempes. Untung dekat rumah ada tambal ban. Jadi tidak perlu capai ndorong motor.

Saat nambal yang kedua di tukang tambal yang sama aku mengeluh. "Pak, saya sudah kedua kalinya nambal ban dalam seminggu ini. Mungkin ada yang nyebar paku ya?" Wajar saja aku protes, soalnya di kedua kejadian tersebut pakunya dari jenis yang sama. Paku dengan panjang 2 cm dan berwarna hitam.

Sang bapak hanya merespon, "Iya, mungkin karena banyak bongkaran." Maksudnya bongkaran atau pembangunan rumah. Tapi sebenarnya aku tidak melewati bongkaran atau pembangunan. Yang jelas kejadiannya pasti malam hari saat aku pulang ke rumah. Dan karena pakunya panjang, pasti saat sudah dekat rumah. Kalau kejadiannya masih jauh pasti sudah ndorong dari jauh dong.

Sebenarnya yang kukeluhkan bukan nilai rupiah yang harus dikeluarkan. Soalnya nambal ban memang tidak mahal, cuma Rp. 5.000. Tapi yg membuat jengkel adalah karena buang-buang waktu dan tenaga (ndorong). Seharusnya sudah berangkat tapi harus nambal dulu. Juga karena sebenarnya aku belum lama ganti ban dalam & luar. Sayang sekarang sudah tambalan.

Tapi syukurlah belum pakai Yamaha MX baruku. Masih pakai Kaze. Semoga Senin depan STNK sudah jadi sehingga aku bisa pakai motor baruku.

Tuesday, October 25, 2005

Mengapa Memilih Yamaha MX

Sudah sejak sebulan yang lalu aku mengumpulkan data motor-motor kandidat. Ada Suzuki Satria FU150, Yamaha Jupiter MX135LC, Kawasaki Kaze ZX130, Honda Supra X 125R dan Suzuki Shogun 125 SP. Mengapa sih memilih motor dengan kapasitas besar? Memang kriteria dasarnya adalah: 1) Kapasitas mesin minimal 125 cc; 2) Model harus sporty.

Setelah melihat spesifikasi dan model, akhirnya pilihan dipersempit menjadi Satria F150 dan Jupiter MX135LC. Tapi selama awal bulan Oktober kemarin Jupiter MX belum ada di pasaran sehingga tdk bisa lihat secara nyata. Padahal Jupiter MX sdh di-launch akhir September kemarin. Dan sudah banyak diulas di media cetak. Apalagi contoh-contoh modifikasinya dari Thailand sudah banyak menghiasi media otomotif. Akhirnya waktu itu cuma bisa ngiler dan masih terpaku pada Satria F150.

Akhirnya aku memutuskan membeli MX dari pada F150. Berikut adalah pertimbangannya:
1) Harganya masih masuk akal (13,8 jt). Kalau F150 sih terlalu mahal (Rp 16,5 jt). Walau pun setelah dihitung-hitung, MX ditambah velg racing dan kopling manual harganya akan sama dengan Satria.

2) Teknologinya baru dan Yamaha mengklaim banyak menggunakan teknologi balap, terutama dari moge R1. Teknologinya yg keren: DiAsil, Liquid Cooled (dengan radiator), dan terutama kapasitas mesinnya yg 135 cc (memang sih masih lebih kecil daripada Satria yg 150 cc). Tambahan: kompresinya sampai 10,9 tetapi masih bisa menggunakan premium. Suspensi belakangnya tunggal (monoshock/ monocross).

3) Bentuknya keren habis. Fairingnya seperti moge (motor gede) balap. Kesannya aerodinamis sekali. Dan cukup tinggi sehingga sesuai dengan postur tubuhku.

4) Produk ini masih baru. Jadi masih terasa eksklusif karena masih belum banyak yg pakai. Lagi pula modelnya menyiratkan model masa kini.

5) Lebih irit biaya operasionalnya dari pada Satria. Terutama di bahan bakar. Kalau pakai Satria harus menggunakan Pertamax. Sedangkan MX cukup menggunakan premium. Jelas lebih irit dong, walau pun top speed atau pun tarikannya "mungkin" kalah dari pada Satria. Lagi pula suku cadang Yamaha terkenal murah.

Itulah sedikit pertimbanganku sehingga akhirnya memilih MX. Yang pasti terima kasih pada Tuhan sehingga aku bisa membeli MX ini. Sekarang tinggal ngurus BBN.

Hari Pertama Yamaha MX-ku

Hari pertama Yamaha MX-ku. Malamnya sempat bikin heboh Herman dan teman-temannya. Mereka melihat dengan takjub. Black yang suka sok tahu itu bilang kalau tampilannya serem. Mungkin maksudnya sangar kali ya?

Dari segi tampilan memang Yamaha MX tergolong bebek yang sportif banget. Fairingnya seperti layaknya moge (motor gede) balap.

Sayangnya aku tidak dapat warna biru. Padahal kalau dapat warna biru, bisa ganti motif seperti motif teamnya Valentino Rossi, yaitu Yamaha Goulioses (eh... nulisnya bener nggak ya?)

Sepanjang malam sudah ingin mbesut motor baruku. Sayang belum balik nama sehingga belum punya BPKB+STNK. Kepikir juga sih mau pakai plat nomer Kaze. Tapi kalau ada apa-apa repot juga. Akhirnya menahan nafsu untuk tidak segera memakainya.

Monday, October 24, 2005

Yamaha MX Baruku

Tgl 24 Oktober 2005 ini motor Yamaha MX135LC-ku datang. Kemarin aku menyambangi 2 dealer Yamaha. Yang pertama di dekat pasar Sumber Artha, tapi MX incaran yang tersedia hanya warna oranye. Ih... kayak Pak Pos aja. Terus ke dealer Bekasi. Dan syukurlah masih ada 1 sisa warna perak.

Sempat tanya ke teman Neti yg juga bisnis motor, siapa tahu dapat diskon. Ternyata diskonnya cuma 100rb. Akhirnya diputuskan beli saja di dealer Bekasi ini. Tapi belinya kosongan, tanpa BBN (Bea Balik Nama), karena kalau diuruskan dealer BPKB+ STNK baru bisa jadi pertengahan November. Wuih... lama amir. Harga kosongan 12,3jt. Jika beli OTR harganya 13,8jt. Jadi spare untuk BBN kurang lebih 1,5jt. Semoga nggak sampai 1,5jt biayanya.

Paginya aku ambil kekurangan uang di Bank Mandiri. Habis itu ndekem di rumah menunggu kedatangan motor. Dealer berjanji jam 15 diantar dan sebelumnya akan menghubungiku. Tapi sampai jam 15:30 kok belum dihubungi dan belum diantar. Akhirnya kutelpon dealer. Ternyata aku memberi nomer HP-ku salah. Seharusnya 108 tapi yg kuberikan 109. Maklum nomer rumahku 109 dan akhiran nomer HP-ku 108. Jadi sering keliru.

Akhirnya jam 16:00 motorku datang ditambah bonus helm standar (tanpa kaca) dan jaket. Tidak lupa peralatan (kunci2) secukupnya. Setelah urusan administrasi & keuangan selesai, aku langsung bawa beli bensin. Kebetulan POM Bensin dekat, jadi tidak khawatir kena tilang Pak Polisi. Di sepanjang perjalanan banyak dilirik pengendara motor yang lain. Sempet dikuntit motor lain (jangan2 akunya yg GR ya?). Selama mengisi juga banyak dilihat orang lain. Mungkin mereka baru melihat Yamaha MX secara real, kan selama ini hanya melihat iklannya Komeng terbang bareng MX.

MX cukup tinggi. Handlingnya sangat ringan (atau karena sebelumnya pakai Kaze yg termasuk berat ya?). Pertama kali mengendara rada kagok terutama karena ringannya handling. Juga posisi tuas persneling yang beda dengan Kaze. Tetapi setelah beberapa meter jalan jadi terbiasa. Rem oke. Tarikan ringan banget. Sayangnya tidak berani ngebut karena selain masih baru juga belum terbiasa.

Kesimpulan sementara: mesin dan handling oke. Bentuk atraktif dan tinggi, sesuai dengan posturku yang 176cm. Yg jelas, first impression is OX banget, gitu loh.

Tuesday, October 18, 2005

Pajak Bandwidth?

Penetrasi internet di Indonesia sangat kurang dan sangat lambat. Seperti kita tahu, internet dapat menjadi sumber belajar ilmu pengetahuan karena sangat banyak resources yang tersedia di internet. Menyadari manfaat internet ini, WSIS menargetkan penetrasi internet sampai 50% di tahun 2015 (Baca: Indonesia Matangkan Empat Isu ke WSIS II, Menristek: Jangan Gagal Penuhi Target WSIS). Muluk? Seharusnya tidak.

Tetapi yang mencengangkan adalah akan diberlakukannya Pajak Bandwidth (baca: Risau Pajak Bandwidth:
RUU Pajak Diharap Mampir ke Ditjen Postel
). Tentu saja banyak para pakar TIK yang protes (Baca: Faisal Basri: Pajak Bandwidth Kebijakan Dungu). Jika pajak ini jadi diberlakukan, maka banyak pemain internet (ISP) akan menaikkan tarifnya. Dan akhirnya berimbas ke akses internet yang makin mahal. Padahal seperti kita tahu, sekarang pun internet masih dianggap barang mewah dan teknologi tinggi bagi kebanyakan orang di Indonesia.

Semoga kelak ada solusi lebih baik bagi akses internet yang murah di Indonesia dan target Indonesia WSIS dapat tercapai. Amin.

Sunday, October 09, 2005

Seminggu Setelah BBM Naik

Tgl 1 Oktober 2005 pemerintah mengumumkan kenaikan BBM. Jumlahnya cukup mengagetkan, yg tadinya diperkirakan oleh para analis kenaikan hanya 30-40% ternyata kenaikan hampir 100%. Demo marak di mana-mana, bahkan di beberapa daerah terjadi kerusuhan, seperti di Makasar. Tapi pemerintah tdk bergeming. Yah, karena sdh terlanjur naik, malu kan kalo hrs menelan ludah.

Harga2 sdh bergerak naik, inflasi mencapai 12%. Harga transportasi umum naik sampai 40%. Dunia industri yg selama ini menggantungkan operasionalnya pd solar sudah kembang kempis. Lucunya tdk ada inisiatif nyata dr pemerintah utk membantu rakyatnya dlm melalui krisis ini. Himbauan utk "berhemat" terdengar sumbang bagi kebanyakan telinga. Baca tulisanku sebelumnya: Himbauan Wapres Agar Rakyat BerhematHimbauan Wapres Agar Rakyat Berhemat.

Bahan bakar alteratif solar, yaitu Pertamina DEX msh terlalu mahal, masih di atas 6.000. Jadi bukan alternatif BBM murah, tapi utk opsi BBM yg ramah lingkungan. Sdh jadi kenyataan bhw kehidupan kita sgt tergantung dgn BBM fosil. Bahkan lucunya sebagian listrik dr PLN dibangkitkan menggunakan BBM.

Padahal dulu pernah ada BBG (bhn bakar gas) yg banyak digunakan Taxi. Sayang sekarang hampir punah. Kurang sosialisasi? Atau kebijakan pemerintah kurang dpt memaksakan penggunaan BBG?

Dari krisis ini, kita dpt melihat bbrp borok, yaitu:
1) Dana subsidi dialihkan ke rakyat miskin. Tampak bahwa sebelumnya pemerintah kurang memperhatikan rakyat miskin. Lagi pula dana ini dlm bentuk uang 100ribu/bulan. Sampai kapan? Beberapa pengamat menyarankan bantuan tdk dlm bentuk uang, tapi dlm bentuk modal keterampilan & pengetahuan.

2) Tdk adanya konsep yg jelas kemana negara ini mau dibawa. Pemerintah terlalu sibuk mengatasi masalah2 kecil jangka pendek & melupakan rencana jangka panjang. Termasuk strategi & kebijakan yg lemah. Mungkin perlu REPELITA spt jaman ORBA. Jadi rakyat tahu arah langkahnya (=negara).

3) Setiap kebijakan selalu hrs ada yg dikorbankan. Kali ini korbannya terlalu banyak. Pengusaha banyak yg mulai merasakan kesulitan, terutama transportasi. Sdgkan rakyat yg dpt hibah secara mental akan menjadi lemah & cenderung menjadi tergantung pd sedekah.

Secara pribadi, saya ada beberapa saran:
1) Libatkan lebih banyak cendekiawan & juga akademisi utk turut memikirkan krisis ini. Kalo perlu bentuk lembaga utk menangani krisis. Rangkul LSM yg terkait.

2) Edukasi masyarakat untuk mengadopsi solusi alternatif. Ini hrs dilakukan secara komprehensif & terus menerus. Buat daftar solusi alternatif & dipublikasi secara meluas. Misalnya pengganti minyak tanah, yaitu LPG atau kayu bakar. Atau tip 'n trik berhemat. Syukur2 bisa dijadikan buku panduan.

3) Galakkan R&D utk teknologi alternatif. Walau pun butuh dana besar & waktu lama, tapi ini menjadikan kita lebih tahan krisis dan tdk tergantung teknologi & energi konvensional.

Ini merupakan krisis nasional. Kebijakan ini "mungkin" tdk salah, tapi harus ada solusi terbaik untuk mengatasi dampaknya. Semuanya harus turut memikirkan & berbagi ilmu & pengetahuan shg kita dpt bersama mentas dr krisis. Semoga TUHAN berkenan membantu kita. Amin.

Sunday, October 02, 2005

Ada Apa dgn Axel?

"Ada Apa dgn Axel?", adalah pertanyaan yg selalu melintas di kepala sejak Axel didiagnosa bermasalah di usianya yg hampir 2 tahun. Sebenarnya aku sdh mulai menyadari saat usianya 1,5 tahun, tapi pemeriksaan secara klinis secara intensif baru dilakukan setelah Axel hampir menginjak 2 tahun. Sejak saat itu beberapa terapi dilakukan sampai akhirnya menetap di Talitakum sampai di usianya yg lewat 5 thn ini.

"Mengapa bisa terjadi?" Pertanyaan ini muncul ketika para ahli mendiagnosa Axel menderita ADHD (attention defisit hyper disorder), yaitu salah satu spektrum Autis. Segala literatur dilahap. Segala tempat dijelajah dan beberapa ahli/spesialis dihubungi. Banyak spekulasi yg diperkirakan sebagai penyebab autis, tapi aku pasrah bahwa ini adalah karunia dari Tuhan. Sekarang aku tidak mempermasalahkan apa penyebabnya lagi, yang terpenting adalah bagaimana menyembuhkan Axel dan bagaimana menjamin masa depan Axel.

"Mengapa harus Axel?" Sering kali aku hampir putus asa ketika berusaha memahami arti karunia ini. Tuhan pasti memiliki rencana yang indah yg saat ini kami belum tahu artinya. Yang bisa kami lakukan hanya terus dan terus berusaha mencari cara untuk kesembuhan Axel.

"Sampai kapan?" Segala daya upaya telah dilakukan. Dan semua biaya diprioritaskan untuk kesehatan dan kesembuhan Axel. Tapi sampai kapan? Bukannya aku tidak mau terbebani Axel, tapi aku berpikir, ada masanya aku tidak dapat lagi menopang kehidupan Axel. Misalnya saat aku telah tiada. Sejak didiagnosa autis, aku telah berjanji akan menopang hidup Axel selamanya apa pun keadaannya di masa depan. Dan akhirnya aku malah terbelengu dengan pikiran tentang panjang hidupku. Apakah aku sanggup menolong Axel sampai akhir hayatnya?

Aku keliru! Bukan aku yang menopangnya, tapi Tuhan! Aku hanya bisa berusaha dan terus berusaha, tapi Tuhan yang memutuskan. Aku keliru dengan mengandalkan kemampuanku saja. Padahal tangan-tangan Surgawi selalu menolong kami. Akhirnya aku menyerahkan segalanya pada Tuhan termasuk masa depan Axel.

Dan terbukti aku keliru menganggap Axel tidak memiliki masa depan dan selalu berusaha untuk menopang Axel selama hidupnya. Padahal ternyata autis bisa sembuh! Minimal bisa diperbaiki. Informasi ini baru aku peroleh setelah membaca berita tentang konferensi tahunan DAN (defeat autism NOW!). Informasi yg selama ini aku peroleh, yaitu bahwa autis sudah harga mati ternyata salah. Jadi kini masih ada harapan untuk (semua) penderita autis, walau pun ternyata terapi dan obat-obatannya belum tersedia di Indonesia. Tapi dalam waktu dekat pasti akan masuk Indonesia.

Sekali lagi aku menyadari bahwa semuanya itu indah ketika menyadari bahwa kita tidak mampu dan segalanya murni bantuan Tuhan. Biarlah kita berusaha dan terus berusaha dengan tekun dan tidak mengenal lelah, tapi pahamilah bahwa Tuhan-lah yang menentukannya. Biarkanlah dan rasakanlah bantuan dan karunia-NYA dengan penuh syukur. Jadikan pengalaman dan peristiwa ini sebagai ujian bagi kita. Jawaban dan bantuan bagi kita tidak selalu seperti yang kita inginkan, tetapi seperti yang Tuhan tetapkan. Semuanya butuh waktu, kesabaran dan ketekunan. Berlian telah ditempa oleh waktu dan tekanan bumi yg besar sehingga dapat menjadi sangat indah. Demikian juga manusia.

Terima kasih Tuhan karena telah membuka mata dan hati kami sehingga dapat mensyukuri berkat, rahmat dan rejeki yang telah KAU berikan kepada kami. Maafkan kami jika selama ini tidak menyadari bahwa Engkau sungguh mengasihi kami sampai Engkau rela mengutus Puteramu Yesus Kristus sebagai korban silih bagi kami. Kini giliran kami meneruskan Jalan Salib kehidupan kami yg ternyata sangat ringan ini.

NB: bagi yang ingin mengetahu lebih lanjut tentang Autisme, silakan merujuk situs www.autisme.or.id.

Cuti Seminggu

Melanjutkan posting sblmnya (Ke Semarang Lagi). Sesuai rencana kami (Aku, Sisi, Axel, Ibu, Yu, & P. Dedi supir) berangkat dari Pemalang tgl 28/09 Rabu. Sampai Aston jam 3an. Sempet bingung soal arah, tapi setelah tanya akhirnya sampai. Ternyata dekat sekali dgn MMC. Kami menginap di Apartemen Aston. Kami sdh booking Superior yg memiliki 2 kamar tidur. Rupanya oke juga, fasilitas lengkap seperti layaknya hotel bintang 4 (atau bahkan 5?). Ada ruang tamu/keluarga, ruang makan dan dapur yg menyatu. Kemudian 2 kamar tidur, yg 1 lebih kecil. Dan tentu tdk lupa kamar mandi. Selain ada dapur dgn perlengkapannya, ternyata ada ruang cuci kecil lengkap dengan mesin cuci otomatis. Alhasil selama 2 hari menginap sempat pula mencuci. Ngirit, dari pada laundry bisa mahal bgt.

Seperti biasa, perlu perjuangan extra untuk membawa Axel ke lingkungan baru. Syukurlah setelah masuk apartemen dia bisa mulai beradaptasi. Tidak lupa semua perkakas diutak-atik olehnya. Syukurlah apartemen tdk terlalu luas shg Axel tdk terlalu berlarian. Semua bekal mainan baru khusus untuknya telah habis dimainkan. Gambar2 mobil untuk digunting juga telah diguntingnya. Guntingan2 itu kemudian ditempel ke tembok. Untunglah lem & double-tape tdk dikeluarkan. Bisa2 tempelan jadi permanen melekat di tembok. Tdk lupa semua saklar lampu, dispenser & kompor gas diobrak-abrik olehnya sampai akhirnya dia tertidur setelah dipaksa tidur.

Paginya kami ke MMC jam 8:45. Janji dgn Dr Melly Budhiman jam 9:30. Alhasil kami agak bersusah payah menjaga Axel yg hyper. Tepat jam 9:30 Axel masuk ruang periksa. Di dalam Axel dites & disimpulkan bhw Axel bisa menyelesaikan tes tapi dgn banyak manipulasi. Kemudian juga diambil darahnya utk dites laboratorium. Sampel darah akan dikirim ke Amerika untuk mengetahui racun di tubuh Axel. Hasil baru diperoleh sebulan berikutnya. Kami sekaligus menjadwal pemeriksaan berikutnya, yaitu pd tgl 16/01/06 hari Senin.

Setelah periksa kami ke Warung Buncit utk beli obat di Yayasan Autisme. Kebetulan hari itu (tgl 29/09) sdg marak2nya demo menolak kenaikan BBM shg Jkt macet. Kemacetan ditambah antrean kendaraan yg akan membeli BBM yg memang langka krn pasokannya sengaja dikurangi Pertamina. Cari makan jadi susah. Rencana nengok rumah di Kranji batal krn takut terjebak macet, dan yg terpenting adlh hemat BBM.

Menginap semalam lagi di Aston & paginya (30/09) kami check-out & pulang ke Semarang. Seperti perjalanan berangkat, perjalanan pulang juga diwarnai banyak kemacetan. Mampir di Tegal untuk makan siang. Aku & Sisi mencari bakso utk Axel. Sayangnya dia tdk mau makan baksonya, sedangkan snack jagung & kacang atom dilahapnya sampai habis. Ya sdh, tdk apa2, yg penting ada makanan masuk. Aku malah siang itu tdk sempat makan. Laper bgt sih, akhirnya snack kuembat utk ganjel perut.

Sampai Pemalang terjadi estafet supir krn P. Dedi sdh sampe kotanya. Sbg catatan, walau pun srg terjadi kemacetan, kami masih bisa membeli solar di bbrp SPBU. Memang ada beberapa SPBU yg penuh antrean atau pun BBM habis. Puji Tuhan kami tdk perlu antre panjang atau pun kehabisan.

Sampe Smrg pk 19:30an. Semua capek sampai tdk peduli dgn pengumuman kenaikan BBM pk 00:30. Terima kasih Tuhan karena telah mendampingi kami sehingga acara dpt berjalan dgn lancar. Dan semoga dpt memberikan hasil yg positif bagi Axel. Amin.

Monday, September 26, 2005

Ke Semarang Lagi

Hari Minggu 25 Sept '05 aku kembali lagi ke Smrg, kampung halamanku yg ke-2 setelah Tegal. Kali ini tdk sekedar berlibur melepas kangen pd keluargaku, tapi membawa misi khusus, yaitu mengantar Axel berobat. Rencana Axel berobat tgl 29 Sept di MMC diperiksa oleh Dr Melly Budiman. Kemudian dibuatlah rencana yg matang. Tgl 27 (Selasa) berangkat dr Smrg jam 13. Kami berencana mampir & bermalam di Pemalang di rumah Tante Sus sekalian pinjam sopirnya. Besok paginya langsung berangkat ke Jkt & kami akan bermalam di Apartemen Aston yg telah kami book jauh hari sebelumnya. Baru paginya jam 9an periksain Axel.

Setelah periksa acaranya bebas. Yg jelas tgl 1 Okt kami harus pulang ke Smrg lagi. Praktis aku harus cuti 1 minggu. Sempat diprotes client sih, tapi acara ini tdk bisa diganggu gugat, soalnya sdh booking Dr Melly 6 bulan sebelumnya. Selain itu PDC Cikarang sdh menungguku utk menuntaskan migrasi data & masuk ke tahap Beta. Jadi Sabtu pulang Smrg & Minggu balik lagi ke Jkt. Senin ke PDC kalau bisa menumpang Mbak Pipit. Semoga bisa.

Sudah 2 hari ini menikmati Smrg, tapi sayangnya kelangkaan BBM juga terjadi di Smrg. Tadi melihat antrean panjang pembeli BBM di 3 lokasi POM. Kemarin melihat di TV kalau di Smrg terjadi kelangkaan minyak tanah. Apalagi alasan Pertamina ya? Padahal Pertamina menjamin ketersediaan stok BBM menjelang kenaikan harga di bulan Okt nanti.

Akhirnya aku hanya bisa berdoa, Semoga besok perjalanan & acara kami dpt berjalan dengan lancar & terutama dpt memberikan manfaat & kemajuan bagi Axel. Amin.

Saturday, September 24, 2005

Tukang Ketoprak

Ucup, begitu kami biasa memanggilnya. Ucup adalah seorang penjual ketoprak yang setiap malam mangkal di depan rumahku. Jam kerjanya mulai jam 6 hingga dini hari. Anehnya, dia hanya membekali diri dengan kaos sederhana dan sendal jepit untuk berjualan semalaman. Jadi kepikir, pernah masuk angin nggak ya?

Suatu malam sambil membeli ketopraknya kami mengobrol. Terbukalah lembaran masa lalunya. Sejak kecil Ucup sudah dididik untuk mandiri. Dari mengurus diri sendiri sampai memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Walau pun masih SD, Ucup telah bisa membeli baju sendiri dari hasil jerih payahnya. Kedua orang tuanya adalah seorang yang sederhana dengan hidup yang pas-pasan dan tinggal di sebuah desa kecil di Cirebon. Terbayang bahwa kehidupan keluarganya sangat sederhana di bawah garis kemiskinan.

Sayangnya Ucup sekolah hanya sampai SD. Dan sekarang dia menekuni bisnis ketopraknya. Setiap malam cukuplah omzetnya dengan harga jual 3 ribu rupiah. Dan sudah beberapa tahun ini harganya tetap 3 ribu. Padahal harga BBM dan inflasi sudah beberapa kali dilaluinya. Ketika kutanya, "Harga tidak naik, Cup?". Dengan lugu dia menjawab, "Tidak Mas, harga bahan bakunya tidak naik." Yap, jawaban yang menyentuh hati. Terbayang semua bahan baku Ketopraknya dan juga minyak tanahnya. Kebanyakan memang tidak naik. Tapi tidak tahu apa jadinya jika minyak tanah juga naik.

Baginya semuanya itu sudah cukup. Dengan biaya hidupnya yang sederhana, dia tidak perlu menaikkan harga ketopraknya. Dia tidak memerlukan apa-apa selain yang diperlukannya saja. Hebatnya lagi, dia mengaku tidak pernah sakit. Sejak dia kecil sampai sekarang tidak pernah sakit. Luar biasa.

Aku mengaguminya sebagai orang yang lugu, hidup sederhana sesuai dengan kebutuhannya saja, jujur dan juga tidak berpikir macam-macam. Dengan hidupnya yang sederhana, dia mampu menabung uang dalam jumlah yang banyak yang dia pergunakan untuk pulang ke Cirebon setiap bulan dan memberikan uangnya pada kedua orang tuanya. Benar-benar manusia alami dan juga tidak tersentuh teknologi dan gaya hidup materialistis. Dan yang terpenting adalah jiwanya yang manusiawi dan nrimo (menerima hidup apa adanya), selalu hidup untuk melayani walau pun upah yang dia terima tidak seberapa. Sungguh sulit menemukan penjual makanan seperti dia.

Setelah itu jadi menengok diri sendiri. Bisakah aku hidup seperti dia? Bisakah hidup sesuai dengan kebutuhan saja? Bisakah hidup dengan cara yang sederhana? Bisakah berpikir sederhana, tidak materialistis, tidak berambisi, tidak terobsesi, dan tidak-tidak yang lain, yang kebanyakan dipikirkan oleh orang-orang Metropolis?

Suatu jawaban yg sulit. Yang jelas, aku telah bertemu dengan orang-orang seperti Ucup, dan kebanyakan mereka telah berusia lanjut sekali. Aku yakin orang-orang seperti Ucup sangat diberkati Tuhan. Berkat itu biasanya usia yang lanjut dan ketahanan fisik yang luar biasa.

Friday, September 16, 2005

Bagaimanakah Kabarmu?

Bertahun-tahun tdk berjumpa. Tak kudengar sedikit pun kabar darimu. Beberapa kali kamu hadir dlm mimpiku. Selalu menggelitik pikiranku untuk bertanya, "Bagaimanakah kabarmu? Dimanakah kini engkau berada?"

Hidup ini telah lama berubah sejak terakhir kita berjumpa. Teknologi telah sedemikian canggih sehingga kita tdk merasakan lagi batasan waktu & ruang. Kini kita dpt berkomunikasi dari mana saja dan kapan saja. Dan momen2 indah dpt kita abadikan dlm media yg lebih abadi dlm bentuk digital yg tdk lekang dimakan waktu dan dpt dengan mudah kita lihat kapan saja kita kehendaki.

Tetapi engkau, sahabatku, engkau bagian dari masa laluku yg belum terjamah oleh canggihnya teknologi. Dan kita terserakkan ke tempat & waktu yg berbeda. Tetapi, memori indah itu telah terekam dlm otakku. Di dalam mimpi aku memutar kembali kenangan masa-masa kita bersama. Di saat kita menorehkan tinta warna-warni dlm lembaran kehidupan kita.

Betapa arti persahabatan itu sangat berarti dalam hidup kita. Dan saat ini kita cukup beruntung karena teknologi dpt menghubungkan kita dari mana saja dan kapan saja. Jadikan itu sarana terbaik bagi kita untuk sekedar bertanya, "Bagaimanakah kabarmu hari ini, Sahabat?"

[Untuk semua sahabatku semasa aku TK, SD, SMP Tegal & Pemalang, SMA, Battery Rock Band, UNDIP, The Squad Rock Band, UNIKA, UGM, RS Mitra Bekasi & Jatinegara, ACT, Jalok, Supra, Sisfo Kampus, Netmaster, Gtlo yg begitu memberi warna dlm hidupku. Dan teristimewa bagi sahabat terbaikku, sahabat karib di masa kini, LTA, kamulah sahabatku yg tersisa kini.]

Wednesday, September 14, 2005

Himbauan Wapres Agar Rakyat Berhemat

Seruan Wapres berkenaan dgn rencana kenaikan BBM: Wapres: BBM Naik Awal Puasa Agar Rakyat Berhemat. Saya agak sedih ketika rakyat ini harus berhemat lagi. Beberapa waktu yg lalu kita diajak berhemat listrik. Sekarang BBM. Waktunya juga tepat: saat bulan puasa bulan yg tepat untuk berhemat apa pun juga.

Tetapi saya melihatnya agak janggal. Rakyat dihimbau hemat, tapi apakah para petinggi negeri ini juga dpt berhemat? Kami rakyat kecil ini sdh biasa berhemat. Kalau pun kami sedikit boros, itu wajar karena yg kami boroskan adalah uang kami sendiri yg kami peroleh dgn jerih payah kami membanting tulang setiap hari.

Lalu bgmn dgn rakyat yg hidup di bawah garis kemiskinan? Mereka yg tidak memiliki apa2 lagi. Kemewahan tdk pernah mereka kenyam. Apa lagi yg dpt dihemat?

Bagaimana dengan pemborosan yg dilakukan oleh petinggi (dan juga bawahannya yg mendukung) yg korup? Yg rumahnya gemerlap bak istana yg konsumsi listriknya mampu menerangi seluruh rumah di perkampungan kumuh? Yg setiap hari bermobil dgn tdk peduli berapa konsumsi BBM-nya? Maklum, mobil mewah dgn cc besar. Ironisnya semua biaya2 operasional para petinggi itu dibayar dgn uang rakyat.

Okelah rakyat berhemat karena memang tdk ada lagi yg dpt kami boroskan. Tapi himbauan ini jangan sekedar lips service. Mulailah dari yg menghimbau dan juga seluruh jajarannya. Berantas semua pemborosan & potensi pemborosan yg langsung maupun tdk langsung. Jadilah teladan bagi kami, rakyat Indonesia. Jika Anda tdk tahu cara berhemat rakyat, atau ingin tahu rasanya hidup hemat yg lebih hemat lagi, silakan tanyakan pada rakyat Anda.

Saturday, September 10, 2005

Siapakah saya?

Hari berganti hari. Jarum jam serasa berputar sangat kencang. Di tengah tuntutan hidup, waktu ini seolah tdk cukup. "24 jam sehari? Seandainya sehari bisa lebih dari 24 jam," pikirku sambil membayangkan pekerjaan yg telah lama menunggu utk kuselesaikan.

Seperti kebanyakan pekerja, aku sering kali tenggelam di timbunan pekerjaan. Waktu habis hanya untuk bekerja. Dan akhirnya terjebak dalam rutinitas tak terputus. Tetapi apa yg kudapat? Apakah itu sepadan dengan apa yg kudapat? Cukupkah gaji yg kuterima? Setimpalkah dgn pengorbanan waktu hidupku demi lembaran2 uang yg akan segera habis entah untuk apa?

Keputusan harus diambil! Aku tdk ingin terjebak dlm lingkaran tak terputus ini. Aku ingin bekerja saat aku ingin. Aku ingin memanfaatkan waktuku tdk hanya untuk bekerja. Waktuku adalah hidupku. Aku ingin mengisinya dengan sesuatu yg indah, hebat, dan bermanfaat tidak hanya bagiku dan keluargaku, tetapi juga bagi banyak orang. Aku ingin menikmati waktuku dan tdk ingin hidup terkekang oleh waktu dan tertimbun tumpukan pekerjaan.

Waktu terus berlalu. Hampir 3 tahun menapak waktu. Tak kurasa aku telah memulai perubahan. Kini tersadar bahwa visi & misi 3 tahun lalu itu merupakan perjuangan besar. Rentetan peristiwa mewarnai jalan panjang perjuangan ini. Dan aku sadar bahwa kini waktu berpihak padaku. Waktu berputar seiring dengan langkah kakiku. Akulah yg menentukan isi dari waktuku. Inilah kemenanganku yg pertama: aku berhasil menguasai waktuku.

Tetapi perjuangan berikutnya telah menanti! Yaitu perjuangan untuk mengisi waktuku sehingga dpt bermanfaat & menjadi berkat, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi sesama. Di sinilah perjuangan besar telah kumasuki demi menemukan jati diriku. Siapakah aku? Akulah yg menentukan! Apa yg kuperbuat dan apa yg kuhasilkan dalam waktuku akan membentuk aku.

Dalam doa, aku terus memohon pada TUHAN agar merestui langkahku dan memberkati waktuku. Amin.

Saturday, September 03, 2005

Dua Setengah Tahun Sisfo Kampus

Tidak terasa Sisfo Kampus telah berusia lebih dari 2,5 tahun. Dimulai dari usaha pribadi, kini telah menjadi perusahaan resmi, walau pun masih berskala kecil. Tapi dilihat dari pertumbuhan & perkembangan, kami dpt merasakan kebanggaan. Terutama karena kami merintisnya benar2 dari awal dgn hanya bermodalkan nekat, tekat & mimpi.

Lewat 2 tahun ini pula kami mulai berbenah manajemen. Dimulai dari sistem keuangan yg lebih tertib & profesional & sistem kerja yg lebih terarah. Tapi sayangnya kami masih sibuk dgn kegiatan2 di luar perusahaan, misalnya kuliah, mengajar, proyek kolaborasi dan juga acara2 keluarga. Semuanya membuat kami kurang fokus & tdk 100% mencurahkan waktu kerja ke Sisfo Kampus. Walau pun demikian kami dpt berbangga karena kami tidak pernah kekurangan. Tahun ini telah 3 client tergaet, terdiri dari 2 Total Solution & 1 Partial Solution.

Terima kasih pada TUHAN yg telah membantu, membimbing & merestui usaha kami. Juga bagi segenap keluarga & sahabat2 kami yg mendukung, merestui & terus mendoakan kami. Sampai sekarang kami masih terus berjuang untuk membuktikan pilihan hidup kami ini layak untuk terus diperjuangkan.