Thursday, March 31, 2005

Kembali Ke Bekasi

Libur Paskah telah usai. Tgl 30 Maret Aku kembali ke Bekasi ditemani Sisi. Kami memiliki 2 misi, yaitu:

  1. Mencari terapi & sekolah (utk anak dgn kebutuhan khusus) untuk Axel.

  2. Mencari rumah yg dekat dgn terapi & sekolah untuk Axel.


Rumah Bekasi memang akan kami jual dalam rangka mendekati tempat terapi atau sekolah Axel. Memang hidup ini penuh perjuangan, tetapi untuk Axel, kami semua rela berjuang keras, bahkan meninggalkan kemapanan yg telah kami lalui selama ini.

Axel, anakku sayang, cepatlah sembuh, Tuhan selalu ada menopang kita.

Monday, March 28, 2005

Proyek Pribadi: E-Learning

Hai... Sejak tanggal 22 Maret 2005 kemarin saya sedang memulai sebuah proyek pribadi, yaitu membangun e-Learning. Kata "pribadi" di sini harap dibaca bahwa proyek ini dikonsep, didanai dan dibangun seorang diri. Walau pun demikian, diharapkan kelak proyek ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Saat ini saya tidak bisa berkata banyak tentang detail proyek ini. Selain belum matang, juga sebagian besar konsepnya masih rahasia. Saya harap bulan April nanti sudah bisa nampak garis besarnya. Dan ketika semua telah siap, saya akan announce segera.

Yang pasti, kita bisa saling belajar dan mengajar secara virtual di internet. Dan semoga bisa berhasil dan dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak. Amin.

Sunday, March 27, 2005

Rombak Bait Allah ini, dan dalam 3 hari Aku akan mendirikannya kembali

Kata-kata Yesus yang sangat luar biasa yg tidak dapat dipahami oleh orang-orang pada masanya dan mungkin bagi sebagian orang di masa kini: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam 3 hari Aku akan mendirikannya kembali." [Yoh 2:19]. Kalimat ini sekaligus menjadi salah satu alasan penyaliban-Nya.

Ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah...[Matius 27:51] Bait Suci itu benar-benar hancur.

Tiga hari sesudah peristiwa itu, Yesus bangkit dari wafatnya. Bait Allah telah diperbaharui-Nya. Bukan oleh buatan manusia. Bukan dengan bentuk fisik bangunan seperti yg diharapkan orang banyak masa itu. Tetapi Bait Allah itu ada di hati setiap orang yg percaya kepada-Nya. Sungguh makna Surgawi yg sampai kini pun masih sulit diterima oleh akal/nalar manusia.

Tetapi memang itulah rahasia Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Alleluya, Yesus Kristus telah bangkit mengalahkan maut & dosa. Berbahagialah kita yang telah ditebusnya.

Amin.

Passion of The Christ di TransTV

Hampir tidak percaya ketika banyak imel yg menyatakan bahwa TransTV akan menayangkan filem Passion of The Christ pada hari Jumat Agung. Maklum saja, filemnya saja dicekal masuk di beberapa negara. Di Indonesia entah kapan filem resminya masuk. Sedangkan VCD yg beredar jelas-jelas bajakan, yg direkam dari tayangan bioskop. Tetapi beberapa imel meyakinkan bahwa TransTV benar-benar akan menayangkannya walau pun disengaja tanpa pengumuman atau pemberitahuan. Imel yg meyakinkan tersebut datang dari orang dalam TransTV sendiri. Wah... jadi lebih yakin.

Pada Jumat pagi itu saya sedang dalam perjalanan ke Semarang naik kereta api bisnis. Sampai di Semarang lebih dari jam 3. Praktis tdk bisa ikut Misa Jumat Agung yg diadakan jam 15:00. Tapi saya penuh harap agar penayangan filem Passion of The Christ tersebut benar-benar dapat terlaksana jam 20:00. Tunggu-tunggu punya tunggu, akhirnya benar-benar ditayangkan. Sungguh luar biasa.

Ya, sungguh luar biasa, karena di balik itu semua, jalan untuk menayangkan filem tersebut cukup sulit dan tentu saja cukup mahal. Mel Gibson sebagai produsernya meminta agar filem tidak disensor dan tidak diselingi iklan. Terbetik berita bahwa TransTV meminta ganti pemasukan iklan sebesar 10 miliar. Dan 40%-nya sudah ditalangi seorang Pendeta, sedangkan sisanya 60% hasil pengumpulan dana di Gereja-gereja.

Saya sudah menonton filem tersebut dari VCD bajakan, tetapi menontonnya lagi pada hari Jumat Agung adalah peristiwa yg sangat luar biasa. Dan terungkap bahwa VCD bajakan telah banyak disensor dan terjemahannya tdk lengkap. Betul-betul bias. Dan saya sangat bersyukur dapat menonton filemnya yg sebenarnya, apa adanya. Tidak heran ketika filem tersebut dibuat pun sudah banyak mukjizat yang terjadi. Semoga setelah tayangan tersebut, semakin banyak mukjizat yang terjadi, karena tangan TUHAN turut berkarya di sana.

Thursday, March 24, 2005

Tidak Misa Kamis Putih

Malam Kamis Putih ini saya harus mengajar. Padahal sudah setengah protes karena malam ini adalah Kamis Putih dan seharusnya saya ke Gereja. Tapi apa boleh buat, saya terpaksa tdk bisa Misa karena kuliah memang tidak diliburkan.

Akhirnya aku mengajar dan membolos ke Gereja. Tentu ada rasa bersalah pada Tuhan. Tapi sedikit terhibur karena mahasiswa hampir semua datang mengikuti kuliah. Dan mereka tampak sangat menyimak kuliah. Yang pasti Tuhan tahu alasan mengapa saya tidak ke Gereja. Semoga Tuhan memaafkan aku.

Amin.

Tuesday, March 22, 2005

Wanita Hanya Sebagai Obyek di ICT?

Berita di www.detik.com yg berjudul ICT dan Perempuan: Perempuan Jangan Cuma Jadi Objek ICT mengungkapkan fakta bahwa kawasan ICT (Information & Communication Technology) memiliki sifat maskulin dan sering kali menjadikan wanita sebagai obyek.

Walau pun dari sensus BPS (Balai Pusat Statistik) menyatakan bahwa wanita Indonesia memiliki porsi 51 persen dari total penduduk Indonesia, tetapi ternyata pengguna total internet wanita hanya 24,6 persen. Yg lebih menarik adalah adanya upaya oleh pemerintah lewat Depkominfo yg ingin lebih memberdayakan perempuan dalam bidang ICT ini. Sebagai upaya nyatanya, Depkominfo akan melakukan sejumlah langkah seperti melakukan edukasi untuk menumbuhkan kepedulian di kalangan perempuan. Depkominfo juga akan mengupayakan ketersediaan infrastruktur ICT sehingga memudahkan akses bagi perempuan.

Saya memandangnya dari segi yg aneh: seperti telah dinyatakan sebelumnya, kawasan ICT dianggap bersifat maskulin. Tentu banyak bidang lain yg memiliki sifat maskulin juga, misalnya Tukang Ojek, Sopir Taxi, Kuli Bangunan, dll yg saya kira porsi wanitanya hanya 1 sampai 10 persen saja. Upaya pemerintah untuk menggeser sifat ICT yg maskulin ke arah lebih feminin boleh-boleh saja dilakukan, tetapi mbok ya bidang lain juga digeser ke arah feminin juga. Misalnya Tukang Ojek wanita, Sopir Taxi wanita, Kuli Bangunan Wanita, dll. Dan pemerintah seharusnya juga punya program untuk memberdayakan wanita di sektor-sektor ini pula, misalnya memberikan kredit motor ojek dgn bunga ringan, kursus mengemudi taxi, fitness centre untuk membesarkan otot, dll.

Catatan: Bagi para perempuan yg membaca blog saya ini dilarang protes!!! Saya hanya menuliskan perspektif saya dari arah yg berbeda.

Ketika DPR = TK

Berita Indonesia tentang BBM sempat teredam ketika heboh hingar bingar kasus Ambalat. Tetapi kini BBM kembali di tajuk utama berbagai media. Terutama sejak anggota DPR bikin heboh sewaktu sidang. Sampai mau berantem juga. Jadi ingat pernyataan Gus Dur beberapa tahun yg lalu yg menyamakan DPR dgn TK (Taman Kanak-kanak). Dulu saya sempat memprotes pernyataan Gus Dur. Tapi sekarang tidak lagi! Saya kini memahami apa yg dipikirkan Gus Dur.

Seorang anak sekolah di TK butuh waktu paling tidak 2 tahun untuk kelas 0 Kecil sampai 0 Besar. Jadi sebaiknya sebelum menjadi anggota DPR, para calon dewan seharusnya sdh lulus TK dulu, baru bisa dipilih jadi anggota dewan. Jadi ketika ada masalah lagi di DPR, kita sudah bisa ngomong "Yah sekarang sudah lumayan, sudah seperti anak-anak SD."

Monday, March 21, 2005

Sulitnya Belajar...

Sulit sekali jika kita harus belajar sesuatu yg tidak kita sukai. Seperti yg saya alami. Saya sangat menyukai hal-hal yg berbau teknologi. Tetapi ketika saya harus belajar manajemen [HRD, Keuangan & Marketing] rasanya susah bukan main. Buka literatur [baik hardcopy mau pun softcopy] saja sudah maleeez banget. Apa lagi mau nyantel di otak?

Tetapi ini memang keharusan! Mau tidak mau saya harus belajar. Saya tidak ingin seperti "Katak dalam tempurung" [eh... pepatahnya nyambung nggak seh?]. Saya harus memperluas wawasan dan pengetahuan. Dulu ketika saya harus belajar sendiri, rasanya suliiiiiiiiiiit sekali. Sudah beli bukunya & mencari literatur di internet, tapi tdk pernah dibaca, karena memang tidak minat.

Puji Tuhan saya diberi kesempatan belajar secara formal. Saya mendapat diskon untuk belajar di program Magister Manajemen STIE SUPRA yg memberikan kesempatan bagi saya untuk belajar Manajemen [HRD, Keuangan, dan marketing]. Dan yg lebih menyenangkan, saya punya banyak teman tempat saya bertanya jika saya tidak paham. Salah satu teman saya yg berjudul Mbak Lina yg selain dengan sabar, tekun & tabah mengajari saya, juga membantu saya UAC kemarin [Hayoooo nyontek ya? Iya!].

Terima kasih untuk teman-temanku di S2 MM STIE SUPRA. Sebagian besar teman-teman saya yg semester ini adalah semester akhir kuliah, saya ucapkan selamat berkarya di dunia nyata. Semoga ilmu yg telah diperoleh dapat berguna bagi keluarga dan masyarakat. Semoga sukses. Semoga berkat Tuhan selalu melimpahi kalian.

Amin.

Saturday, March 19, 2005

Ujian Akhir Cawu

Akhirnya UAC berakhir. Soalnya gampang, tapi jawabnya sulit. Soal dari "Dosenku yang Sayangnya..." [lihat posting bulan Februari] ternyata persis plek dengan latihan yg terakhir diberikan. Dari 3 mata kuliah, rasanya justru paling optimis nilainya dari "Dosenku yang Sayangnya..." ini. Pengalaman dari UTC [Ujian Tengah Cawu] nilai minimal dari "Dosenku yang Sayangnya..." adalah 85!!!

Yang pasti sudah minta dukungan doa pada Papa, Ibu, Kakak-kakak, Istri dan juga Adikku supaya ujian berhasil dan memperoleh nilai yg bagus. Maklum... bebannya terlalu berat, selain saya adalah dosen [jadi nilainya harus bagus-bagus dong!] juga supaya record tetap baik, soalnya 2 semester lalu nilai saya A semua. Bukannya sombong, tapi memang itu keharusan, soalnya kan saya dapat diskon dari owner. Malah jadi beban ya??? [bukan beban belajarnya yg berat, tapi justru menjaga nilai yg berat].

Terima kasih pada semua yang telah mendoakan saya. Semoga semua mendapat berkat melimpah dari Tuhan Yang Mahakuasa.

Saturday, March 12, 2005

Perang di Dunia Maya

Menarik mencermati krisis Malaysia-Indonesia tentang Pulau Ambalat. Kedua negara sudah menyiapkan pasukannya di sekitar pulau. Walau pun kedua negara bersepakat untuk menyelesaikan krisis dengan cara diplomatis dan menyerukan agar semua pihak cool down, tetapi perang antara kedua negara sudah terjadi di dunia maya.

Menarik mengikuti perang maya antara kedua negara di situs berita www.detik.com. Yang menarik bukan aksi deface-nya, tetapi isi dari halaman yg digunakan untuk men-deface. Isi pesannya dari pernyataan patriotik dari setiap pihak, sampai klaim Siti Nurhaliza yg sebenarnya tidak terkait masalah Ambalat sama sekali. Asyik juga melihat daftar situs korban yg berhasil di-deface hasil prestasi para hacker/cracker (baca: pejuang maya). Sedangkan detik menyebut mereka sebagai "Dedemit Maya".

Perang di dunia maya ini juga pernah terjadi antara Indonesia dgn Australia saat krisis Timor Leste. Saat itu backbone internet di Indonesia menjadi overload. Juga banyak situs kedua pihak yg di-deface, padahal kebanyakan situs yg di-deface adalah situs komersial perusahaan. Kalau krisis Malaysia-Indonesia kali ini justru yang banyak di-deface situs-situs pemerintah dan bank. Tepat sasaran?

Mungkin saya dapat usulkan agar para pejuang maya tersebut bertemu di game online seperti Ragnarok atau dengan game strategi lain seperti WarCraft, Age of Empires, dll. Dan perang ini di-launch secara besar-besaran dan dianggap sebagai perang maya yg resmi. Selain perang menentukan kedaulatan negara, juga sebagai ajang bisnis. Bayangkan saja pasti banyak iklan/sponsor yg mau mendanai. Belum liputannya yg bisa berskala internasional. Wah... pasti perhatian dunia bisa mengarah ke negara kita. Syukur-syukur bisa menaikkan promosi pariwisata juga. Alhasil sektor pariwisata bakal bisa menaikkan devisa negara. Dan kalau menang, kita bisa buka kursus strategi game.

Mengail di air keruh? Ah bukan! Sekedar memandang dari sudut yg berbeda.

Thursday, March 10, 2005

Irit: Efek Naiknya BBM

BBM naik... Semuanya jadi ikut naik. Yg paling terasa adalah tarif angkutan. Padahal ini seperti rantai setan. Semua yg menggunakan jasa angkutan pasti akan ikut naik.

Kalau sudah begitu mau tdk mau harus ada yang diirit supaya dgn budget yg tetap [atau kalau bisa naiknya sedikit saja] kita masih bisa hidup normal. Mungkin yg bisa diirit:
  1. Kendaraan dibuat lebih efisien, misalnya sering diservis biar konsumsi BBM tetap terjaga irit. Dengan kondisi kendaraan yg prima, biaya perawatan juga bisa dihemat. Terus jangan ngebut, soalnya kalau ngebut BBM jadi lebih boros.

  2. Kalau perlu pakai motor saja, jelas-jelas lebih hemat BBM [memang sudah pakai motor kok]. Sayang Aa, Teteh, temen, tetangga jadi tdk bisa ikutan.

  3. Tidak asal sering pergi selain urusan kerja [atau urusan yg bisa mendatang duit].

  4. Mengurangi kemewahan [padahal nggak pernah hidup mewah, semua sudah sederhana kok].

  5. Mengurangi kesenangan [jarang seneng-seneng juga, paling beli DVD bajakan aja].

  6. Grade makanan dikurangi [paling tidak dari segi harga, kalau gizi sih jangan dikurangi].

  7. Beli & pakai barang elektronik yg hemat listrik, biar tagihan listrik turun. Kalau tdk perlu tdk usah dinyalain.

  8. Telpon [baik fix mau pun mobile] dihemat juga. Pakai SMS saja [sering keki juga sih krn mau cerita banyak tapi tdk terungkap lewat SMS. Belum kalau salah paham atau tdk tahu artinya karena disingkat-singkat nulisnya]. Atau cari operator telp yg paling irit.

  9. Tidak merokok. Kalau sehari merokok 3 bungkus, berarti bisa hemat berapa ya? Saya sih tdk tahu, habis tdk pernah beli rokok & tidak pernah merokok, jadi tdk tahu harga rokok.

  10. Jaga kesehatan. Bisa dgn olah raga, makan cukup porsi & bergizi, jaga kebersihan, dan juga cukup istirahat. Kalau kita sehat, biaya kesehatan [misalnya pengobatan] bisa diirit [atau dihilangkan].

  11. Dial-up internet dikurangi. Buat urusan yg penting-penting dan mendesak saja. Kalau mau nge-Net lama, di kampus saja yg gratis [setuju!].

Kalau tdk bisa atau tdk mau ngirit, memang lebih baik kalau income-nya dibesarkan saja. Kalau sdh gitu kita tdk perlu repot-repot ngirit ya? Tapi bisa nggak ya? Sudahlah. Memang lebih baik ngirit tapi sehat. Selamat ngirit dan selamat sehat. Ada alternatif lain? [Demo?]

Wednesday, March 09, 2005

Terjebak Naiknya Harga BBM

Harga BBM naik. Masyarakat menolak. Pemerintah bersikeras dan mengusulkan relokasi dana [yg dianggap sebagai subsidi oleh pemerintah] ke pos lain. Pemerintah berjanji untuk dapat dgn transparan menyalurkan "subsidi"-nya dan sibuk berpikir mekanismenya.

Di tengah problema ini, pemerintah tdk memberikan alternatif yg baik. Padahal banyak sekali alternatif yg dapat diajukan oleh pemerintah. Untuk pengganti bahan bakar kendaraan bermotor, kita bisa menggunakan BBG (bahan bakar gas) yang pernah dicanangkan lewat program Langit Biru, atau penggunaan BBO (bahan bakar organik) dari kelapa sawit yg dapat menggantikan solar. Jika mau canggih, kita bisa menggunakan fuel cell yg sekarang mulai marak di Amerika & Eropa.

Sedangkan untuk mengganti minyak tanah, kita bisa menggunakan kotoran kerbau yg bisa dijadikan biogas. Dan bisa digunakan untuk menyalakan kompor. Berikut adalah resources yg saya temukan.

Sampah Organik, Kotoran Kerbau Sumber Energi Alternatif
Tawaran Bahan Bakar Murah buat PLN
Kompor Tenaga Sampah

Sebenarnya masih buanyaaaaaaaak lagi. Tapi kok ya pemerintah tdk begitu peduli. Minimal mengenalkan teknologi ini pada masyarakat sehingga bisa menghemat, karena sebagian besar bisa diproduksi sendiri. Bahkan bisa menjadi industri rumahan.

Salam buat pemerintah. Tolong berikan kami alternatif sehingga pemerintah bisa menjadi populer lagi.

Janji Tinggal Janji: Rilis Sisfo Kampus versi 1 Tertunda Lagi

Ah... lagi-lagi janjiku pada banyak orang tidak kutepati. Bermula dari bulan Desember 2004 dimana aku berjanji pada beberapa orang pengguna & pemerhati Sisfo Kampus untuk segera merilis Sisfo Kampus versi 1. Dan aku berjanji akan merilisnya paling lambat Januari 2005. Nyatanya sekarang sudah bulan Maret. Sungguh tidak terasa bahwa aku telah melewati batas yg kujanjikan. Sedangkan website www.sisfokampus.net pun sudah lama terbengkalai.

Sungguh bukannya berkelit, tapi masih begitu banyak bugs di Sisfo Kampus sehingga sampai sekarang pun Sisfo Kampus belum stabil. Memang kalau benar-benar menunggu hingga stabil bisa memakan waktu sangat lama, tetapi at least aku menunggu sampai bugs bisa minimal.

Bagi pengguna & pemerhati Sisfo Kampus, kuharap masih mau menunggu sampai versi 1 bisa dirilis. Versi 1 Beta yang belum stabil telah di-copy Ukrida (Universitas Kristen Duta Wacana), tapi sampai sekarang tidak ada feedback-nya. Apakah Sisfo Kampus bisa berjalan dengan baik? Semoga bisa berjalan dengan baik. Tapi setelah saat itu, kami menemukan banyak sekali bugs lho!

Oh, iya, versi baru ini akan diluncurkan dengan nama Sisfo Kampus 2005. Silakan ditunggu dengan sabar, maklum kami cuma berdua. Pak Sofian di bagian manajemen, dan aku seorang diri di bagian dapur.

Tuesday, March 08, 2005

Kesimpulan Terakhir Rusaknya Harddiskku

Notebook baru beli, tapi seminggu kemudian harddisknya rusak. Kenes nggak sih? Sialnya aku nggak backup gara-gara terlalu sibuk dan bangga dgn notebookku ini. Alhasil harus beli harddisk baru Seagate 40GB urunan dengan perusahaan.

Usut punya usut, ternyata harddisk lama 40GB IBM TravelStar rusak karena masalah sepele. Bukan karena guncangan, benturan atau jatuh, tetapi lubangnya yg dihiasi tulisan "Do not cover" tertutup oleh casing harddisk notebook. Lubang di casing tidak pas dengan lubang harddisk, jadi lubang harddisk tertutup dengan rapat. Seminggu sistem masih oke-oke saja, tapi seketika sistem blue screen dan tidak pernah bisa boot lagi. Setelah dibuka, lubang harddisk tsb agak hangus. Rupanya itu jalan keluar panas internal harddisk sekaligus akustik harddisk. Pantas saja kok seminggu pakai tidak terdengar bunyi harddisk sama sekali.

Sekarang setelah diganti Seagate yg lubangnya pas dengan lubang casing, suara harddisk jadi terdengar. Dan rasanya sistem berjalan dengan lancar dan kencang. Ah... jangan memuji dulu... jangan-jangan sistem hang lagi. Ya sudah... mengantisipasi hal itu, aku mau backup dulu...

[Lagi-lagi!] Pentingnya Backup

Sudah beberapa kali aku kehilangan data. Biasanya sih karena harddisk rusak. Beberapa hari yang lalu bencana itu menimpaku lagi. Harddisk rusak lagi. Untungnya aku sudah backup dataku, tapi sayangnya seminggu sebelumnya. Yah... untunglah karena masih ada backup walau seminggu yang lalu, tetapi itu menjadikanku tidak terlalu sedih. Dulu sekali aku pernah nangis gara-gara data hilang dan aku tdk mempunyai backupnya. Semua data kuliah semasa di Undip termasuk TA (Tugas Akhir)-ku hilang-lenyap. Sampai hari ini aku masih sedih jika mengingatnya.

Menyadari pentingnya data bagiku, bagi hidupku dan tentu saja hidup keluargaku, aku jadi harus sering-sering mem-backup data. Sayangnya memang aku kurang disiplin. Contohnya ya itu tadi, kejadian rusaknya harddiskku. Selama seminggu aku belum backup lagi. Jadi beberapa file harus kubuat ulang. Padahal aku sudah dipersenjatai perlengkapan backup yg lumayan lho! Ada Zip Drive 250MB beserta 4 buah disk-nya dan juga Flash Disk 128MB. Semuanya sudah dimodalin perusahaan. Tapi kok ya bencananya pas banget gitu.

Seperti film-film action yg menekankan adanya rencana backup, semestinya data itu juga harus ada backupnya. Sayangnya banyak orang yg masih kurang memperhatikan pentingnya backup ini. Kalau sudah kesandung baru sadar.

Dan yg pasti, sekarang s/w dan h/w untuk backup sudah canggih. Tidak hanya backup file per file, tapi sudah per device, dalam hal ini harddisk. Jadi seluruh harddisk akan dibuatkan image-nya dan disimpan di media lain. Ketika harddisk atau sistem rusak, image backup tsb kemudian direstore dgn isi sama persis seperti waktu dibackup. Jadi tdk usah sulit-sulit men-setting sistem, tapi sistem langsung dapat dijalankan persis sama seperti sebelum rusak.

Wednesday, March 02, 2005

Profesi Baru: Paparazzi

Sejak aku punya Sony Ericsson K500i yg aku beli tahun kemarin, aku jadi rajin potret sana potret sini. Segala tingkah teman-temanku, baik yg lucu mau pun yg keren tidak lepas dari jepretanku. Sampai teman-teman menjuluki aku paparazi [nulisnya bener nggak sih?] alias tukang foto gelap/nekat. Di client pun aku potret sana potret sini dgn dalih: dokumentasi.

Di balik itu semua, sebenarnya aku ingin mengabadikan apa yang aku alami dan aku lihat. Soalnya aku nggak disiplin kalau harus nulis diary. Lagi pula walau pun program diary-nya keren banget, pasti aku cepet bosen nulisnya. Mbacanya juga males. Lain halnya jika semuanya aku abadikan dalam bentuk gambar. Bukankah gambar itu mengandung sejuta makna? Yg kadang tidak terungkap oleh kata-kata? Saat ini koleksi fotoku JPEG-ku sudah 300 MB. Tinggal tunggu 400 MB lagi sebelum aku burn ke CD.

Sampai sekarang, kalau aku kesepian, aku sering melihat-lihat lagi koleksi fotoku tersebut. Jadi sedikit terhibur, karena di saat yg sepi ini, aku jadi teringat pernah mengalami peristiwa-peristiwa yg mengasyikkan & meriah bersama keluarga dan sahabat-sahabatku. Buktinya bisa dilihat di foto-fotoku.

NB: Fotoku dgn anakku di sudut kiri atas adalah hasil jepretanku waktu liburan Natal 2004. Keren kan? [Awas kalo bilang: nggak!]