Sunday, November 27, 2005

Ditemukan Jupie MX Cacat

Ditemukan 2 buah Jupie MX cacat di seputar water pump. Berita ini dimuat di tabloid Otomotif edisi 30/XV tanggal 28 November 2008. Kedua motor bermasalah ini ditemukan di bengkel resmi Yamaha Fatmawati saat service pertama 500 km. Bermula ketika mekanik menemukan oli mesin tercampur air radiator sehingga tampak berwarna kopi susu dan encer.

Disinyalir problem datang dari as water pump yg duduk secara miring di rumah waterpump sehingga tidak center. Akibatnya air menyeberang ke jalur pelumasan dan menyatu dengan oli mesin. Salah satu petinggi YMKI, yaitu Abidin seperti yang diulas di Otomotif, belum berani memberi pernyataan dan berjanji akan segera memberi pernyataan setelah masalah dibahas di pusat.

Sedikit tips dari otomotif: selalu cek pelumas untuk memastikan oli tidak berwarna kopi susu akibat tercampur dgn air radiator. "Bila perlu, sebelum motor dipanaskan, setiap hari selalu buka tutup pengisian pelumas," ujar seorang mekanik yg tidak mau disebutkan namanya.

Sedangkan dari YJOC (Yamaha Jupiter Owner Community) menekankan kedisiplinan saat akan menyalakan Jupie MX, yaitu menunggu indikator radiator yg berwarna merah itu sampai mati dulu baru nyalakan mesin. Memang ini sudah tercetak di buku panduan pemilik.

Kita tunggu berita selanjutnya dari YMKI. Sampai saat ini MX-ku masih belum ditemukan masalah. Semoga motor Jupie MX-ku tidak bermasalah ya?

Friday, November 25, 2005

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih Tuhan karena telah memberikan aku kesempatan kuliah S2 dan dapat menyelesaikannya dengan baik. Tidak lupa aku juga mengucapkan terima kasih yang besar kepada beberapa orang yg sangat berjasa dalam kuliah dan tesisku, yaitu:
*) Dr Yos yg telah memberi kesempatan emas ini.

*) Keluargaku: Papah, Ibu, keluarga Mbak Dewi, Keluarga Mbak Pipit, Neti dan teristimewa bagi Sisi dan Axel.

*) Dosen pembimbingku: Pak Samuel Dossugi, Pak Budiarto, Pak Bruce, Pak Hamdi dan teristimewa dosen sahabat kami Bu Yanki.

*) Teman kerjaku yg cantik Mbak Lina, tidak lupa Pak Darmo, Pak Santoso, Pak Satyarif dan segenap manajer PT. Indodrinks & PT. Indoluhur Sejati.

*) Teman profesional & konsultanku: Pak Riri Satria dan Pak Sofian.

*) Tidak lupa segenap teman-temanku di Supra dan di Netmaster.

Semoga Tuhan membalas budi baik kalian. Dan semoga ilmu yg telah kuperoleh dapat diamalkan dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Amin.

Meraih Gelar S2 di Penghujung 2005

Hari ini aku (juga Mbak Lina & Neti) dinyatakan lulus dan memperoleh gelar Magister Managemen (MM). Ah, gelar MM (Strata 2) akhirnya dapat kuraih. Teringat tahun 1998 ketika aku kuliah di UGM Yogyakarta dalam rangka menggapai Magister Teknik (MT) walau pun akhirnya harus kandas alias DO (Drop-out) karena harus bekerja di Jakarta. Impian yg sempat terpendam beberapa tahun akhirnya tergapai di penghujung tahun 2005 ini.

Dan uniknya, kesempatan kuliah S2 ini datang secara tak terduga ketika suatu saat di awal 2004 aku bertemu Dr. Yos E. Susanto (pemilik STIE Supra) secara informal. Saat itu aku sedang membuat Sisfo Kampus untuk Supra. Kebetulan saat itu aku juga telah menjadi dosen tidak tetap di Supra. Pada saat itu beliau menawari aku untuk kuliah di STIE Supra dengan potongan biaya pendidikan. Tidak tanggung-tanggung, biaya pendidikan dipotong 50%. Padahal seharusnya untuk dosen dan group hanya dapat potongan 25%. Dan yg luar biasa, ketika aku mengajukan supaya Neti juga mendapat potongan, rupanya langsung disetujui oleh Dr. Yos. Terbetik cerita sebenarnya potongan (atau beasiswa) bagiku & Neti sempat diprotes orang-dalam saat rapat internal. Tapi dengan hak prerogatif-nya Dr Yos memutuskan potongan dapat diberikan dengan dalih: Bisnis. Akhirnya kami berdua kuliah S2 dengan potongan biaya pendidikan. Terima kasih banyak Dr. Yos. Rencana Tuhan memang luar biasa.

Masa kuliah S2 adalah masa yg penuh kenangan, tidak kalah ketika kuliah S1. Banyak intrik, banyak suka-duka, dan banyak kesibukan. Maklum, pada masa kuliah banyak pekerjaan yg harus kukerjakan, misalnya: proyek IBS, menjadi dosen (di IBS, Supra Slipi & Supra Kelapa Gading), proyek KIA, proyek UNG, Sisfo Kampus, menjadi konsultan di Famon & CMC, dan banyak lagi. Banyak membolos dan kurang belajar. Puji Tuhan aku selalu mendapat nilai A kecuali untuk 1 mata kuliah, yaitu: Manajemen Keuangan Perusahaan yg mendapat nilai B+ dgn nilai akhir 78,80. Kurang 1,20 point untuk bisa mendapat nilai A. Sangat disayangkan.

Syukurlah Ujian Tesis mendapat nilai A. Ini penting karena Tesis memiliki kredit yg tinggi, yaitu 6 SKS. Akhirnya aku mampu membukukan IPK (index prestasi kumulatif) 3,95. Sayangnya aku belum tentu wisuda tanggal 3 Desember ini. Mungkin tahun depan. Tetapi tidak apa-apa, yg penting ijazah sudah bisa diperoleh dan akhirnya secara resmi aku boleh menyandang gelar MM-ku. Terima kasih Tuhan.

Thursday, November 24, 2005

Penilaianku Terhadap Pengujiku


Kalau tadi aku diuji (sidang) dan diberi nilai, sekarang giliran aku yg memberikan penilaian bagi para dosen pengujiku. Tidak apa2 kan? Ini bukan karena sakit hati, dendam atau apa, tetapi merupakan umpan balik bagi para dosen pengujiku. Semoga dapat berguna.

Prof. Hamdi. Banyak memberikan pertanyaan terutama teori umum marketing dan mengejar data yg mendukung pernyataan2 kami di tesis. Menurutku ini bagus sekali. Memang sih ada beberapa pertanyaan yg agak melenceng dari tesis kami, tapi mungkin maksudnya ini sangat fundamental bagi kami yg telah kuliah di MM. Sayangnya memang aku banyak mempersiapkan diri berdasarkan materi tesis, bukan teori2 marketing. Tapi itu tidak apa2 dan sekaligus mengungkap bahwa aku belum menyerap ilmu2 marketing dgn baik dan kurang up-to-date. Untuk Prof. Hamdi aku memberi nilai baginya A. Menurutku dia sangat fair. [Sempat menahan nafas untuk cooling down.]

Dr. Budiarto. Agak sangat disayangkan karena dia tidak ada saat kami presentasi sehingga salah satu komponen penilaian, yaitu bagaimana kami presentasi tdk dinilainya. Padahal presentasiku dinilai baik karena dapat menciptakan interaksi dgn para penguji. Sangat disayangkan pula pertanyaannya banyak melenceng terutama pertanyaannya yg berkenaan dgn keuangan. Padahal dia tahu bahwa konsentrasiku adalah marketing. Sangat disayangkan (lagi-lagi) dia malah menjatuhkan aku dengan beberapa pertanyaan yg tidak relevan dan tidak sesuai konsentrasiku, terlebih-lebih ketika bertanya tentang definisi marketing yg baru (2004) oleh AMA. Katanya sih sampai Kottler (pakar marketing dunia) tidak menerbitkan buku marketingnya sejak saat itu. Sempat dia berkata: "Bagimana sih? Anda kan orang marketing?" Yg amat-sangat disayangkan adalah karena sebenarnya dia saat itu berlaku sebagai dosen pembimbing, bukan sebagai dosen penguji bagiku. Akhirnya aku hanya memberi dia nilai C. [Sempat menahan nafas untuk cooling down. Sebenarnya sih mau mengurut dada juga.]

Dr. Samuel Dossugi. Amat-sangat moderat. Sebelum bertanya ada kata pengantarnya, jadi pertanyaannya sangat fokus & tidak melebar kemana-mana. Tampak bahwa dia sudah punya konsep dalam pertanyaannya. Hanya 1 pertanyaan inti, ringkasnya adalah: adakah hubungan antara pelayanan yg baik dengan pembayaran pelanggan yg tepat waktu? Kemudian bagaimana kondisi nyata di perusahaan, apakah mendukung pernyataan itu? Lalu bagaimana pernyataan saya mengenai hubungan itu? Tentu saja dapat kujawab dengan memberikan gambaran nyata kondisi di perusahaan & dampaknya terhadap pembayaran. Kulanjut dengan opini pribadi tentang kaitan kedua premis tersebut. Tentu kujawab bahwa itu berhubungan dan kutambahi penjelasan yg agak panjang lebar. Menurutku Pak Dossugi sangat fair, baik dan bertanya tanpa emosi berlebihan. Berbeda dgn Prof Hamdi & Dr Budiarto yg emosional & cenderung mencecar. Akhirnya kuberikan nilai A bagi Dr Dossugi tanpa rasa ragu.

Bruce Hanadi, MSc. Rasanya Pak Bruce sudah memahami materi dgn baik sehingga rasanya dia tidak perlu bertanya banyak padaku. Atau karena waktu sudah mepet yak? Dia hanya memberikan koreksi sedikit pada pernyataan di tesis kami yg terkesan kontradiktif walau setelah kujelaskan maksudnya akhirnya dia memahaminya. Tapi dia menyarankan agar lebih diperjelas lagi pernyataan kami karena tidak semua orang dengan mudah menangkap maksudnya. Karena tersirat bahwa justru dia paling mengerti tesis kami berserta tingkat kesulitannya yg sangat tinggi dan karena dia sangat menghargai tesis kami, dengan penuh penghargaan aku memberikan dia nilai A.

Akhir kata dengan penuh rasa kegembiraan, aku mengucapkan terima kasih pada ke-4 dosen pengujiku. Semoga bagi Pak Budiarto yg mendapatkan nilai buruk dariku dapat memperbaiki kelemahan-kelemahannya di masa yg mendatang. Dan selamat bagi Prof Hamdi, Dr Dossugi dan Bruce MSc yg memperoleh nilai maksimal dariku. [Foto menampilkan aku yg sedang menunggu giliran tanya-jawab.]

[Disclaimer: ini merupakan penilaian pribadi. Tidak ada sangkut pautnya dengan anggota tim tesisku yg lain, yaitu Mbak Lina & Neti. Penilaian dibuat bukan karena rasa dendam atau rasa tidak suka, tetapi berdasarkan penilaian subyektif penulis berdasarkan pengalaman sidang hari ini.]

Sidang Tesis


Hari ini adalah hari yg sangat menegangkan. Bgmn tidak? Hari ini (Kamis 24/11/05) jam 14:30 kami dijadwalkan untuk sidang tesis. Sudah beberapa hari belakangan ini kami mempersiapkan diri utk sidang. Tetapi sampai detik2 terakhir masih terdapat beberapa kekurangan sehingga pagi ini kami harus mencetak koreksi. Awal yg menegangkan. Tidak lupa kami berdoa bersama di perpustakaan.

Dosen penguji kami ada 4, yaitu: Pak Bruce MSc; Dr. Dossugi, Dr. Budiarto; & Prof. Hamdi. Kok banyak ya? Biasanya dosen penguji memang hanya 2, sedangkan yg 1 adalah dosen pembimbing & 1 sebagai moderator (Pak Bruce). Nah, Dr. Budiarto bertindak sebagai pembimbingku & Neti, sedangkan Dr. Dossugi sebagai pembimbing Mbak Lina.

Jam 14:00 kami sudah mempersiapkan diri di ruang sidang. Tetapi yg datang on-time adalah Pak Dossugi disusul Prof Hamdi beberapa menit berikutnya. Selang beberapa menit Pak Bruce datang. Beberapa saat Pak Budiarto ditunggu tidak datang akhirnya Mbak Lina telpon dia. Rupanya Pak Budiarto berdalih kalau diberi tahu Yuriko sidang jam 15:30 (Walau pun demikian rupanya dia baru datang jam 16:30).

Sidang dimulai dengan presentasi. Presentasi dibuka oleh Mbak Lina, kemudian dilanjutkan oleh Neti. Beberapa slide dilanjutkan oleh Mbak Lina, kemudian giliranku adalah menerangkan proses desain. Setelah desain kemudian kembali lagi ke Mbak Lina. Presentasi ditutup oleh Neti yg membacakan kesimpulan & saran. Urut-urutan ini memang sudah kami rancang sebelumnya.

Tibalah acara yg menegangkan, yaitu tanya-jawab. Mengapa menegangkan? Karena walau pun presentasi bersama, kami harus maju 1 per 1. Sedangkan yg lain harus menunggu di luar. Oleh Pak Bruce ditentukan giliran pertama adalah Mbak Lina. Aku & Neti harus menunggu di luar. Kami berdua gelisah di luar. Dan yg luar biasa, tanya-jawab Mbak Lina berlangsung kurang-lebih 45 menit. Lama amat? Rupanya dia dicecar habis-habisan di dalam. Diketawain juga katanya. Dalam masa tanya-jawab Mbak Lina inilah kemudian Pak Budiarto baru datang.

Kemudian giliranku. Dibuka dengan pertanyaan Prof Hamdi. Agak susah menjawabnya karena kadang jawabanku dipotong olehnya. Dan pertanyaannya banyak sekali, beruntung aku sudah membekali diri dengan data khusus yg berkaitan dengan marketing. Tetap kucoba untuk dapat menjawabnya. Yg sangat disayangkan adalah pertanyaan2 dari Pak Budiarto. Seharusnya dia tidak menjatuhkan aku karena kapasitas dia adalah dosen pembimbing (bagiku & Neti). Tapi rupanya dia berusaha menjatuhkan. Pertanyaan2nya tidak relevan dgn tesis kami. Bahkan dia bertanya definisi marketing yg baru yg baru ditetapkan oleh AMA (American Marketing Association) pada tahun 2004 sehingga Kottler (pakar marketing) tidak mengeluarkan buku marketingnya sejak tahun 2004. Tentu saja aku pasrah menjawab kalau aku tidak tahu. Tidak puas dengan hal itu dia malah menjatuhkanku dengan berkata: "Bagaimana sih? Anda kan orang marketing?" Ya sudah, aku jawab saja sekenanya: "Iya, tapi saya marketing yg tidak update." Menyebalkan!!!

Pertanyaan dari Pak Dossugi sangat moderat sekali. Dia tampak arif dengan menjelaskan maksudnya terlebih dahulu kemudian meminta pendapat padaku. Sekilas pertanyaannya: "Apakah pelayanan yg baik akan mempengaruhi pembayaran customer sehingga pembayaran dapat dilakukan tepat waktu?" Hebatnya dia memberikan arahan dulu sebelum pertanyaan itu dilontarkan. Sedangkan dari Pak Bruce hanya sekedar koreksi saja. Akhirnya tanya-jawab berlangsung kurang lebih 15 menit.

Giliran berikutnya adalah Neti. Dia dicecar juga dan menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Di luar aku & Mbak Lina berdoa kusus untuk Neti (krn dia yg terlemah) dan agar nilai kami baik. Kemudian kami semua dipersilakan masuk untuk mendengarkan hasil sidang.

Melalui Pak Bruce disimpulkan bahwa tesis (atau proyek penerapan) kami dianggap sangat baik dan jika ini adalah profesional, maka biayanya akan sangat mahal. Apalagi terciptanya piranti lunak untuk memodelkan & menguji BSC. Kemudian dibacakan nilai2 kami: Mbak Lina (A, A, A), aku (A, A, A-) dan Neti (A, A, A-). Kami semua dapat nilai A karena dari 3 nilai diambil 2 nilai saja yg akur. Jadi kalo komposisinya (A, A-, A-), maka nilainya akan menjadi A-. Syukurlah hanya 1 komponen yg A-.

Puji Tuhan, kami dinyatakan lulus!!! Terima kasih Tuhan. (Foto adalah kami setelah sidang di markas di lantai 1)

Monday, November 21, 2005

Nyaman Ber-SMS Ria dgn Kompie


Melanjutkan posting sebelumnya yg bertema mengapa aku memilih XL dgn pertimbangan sms gratisnya, kali ini aku ingin menambahkan enaknya sms melalui kompie. Berikut adalah beberapa keuntungan sms lewat kompie:

1) Menulis pesan lebih cepat dgn keyboard kompie dari pada jika di keyboard HP. Menulis pesan panjang juga lebih cepat dan nyaman.

2) History sms tersimpan di kompie. Kita bisa mengarsip semua komunikasi sms kita tanpa perlu khawatir kehabisa memori seperti kalau disimpan di HP.

3) Jika ada pesan datang, ada suara notifikasi yg sangat manusiawi, yaitu suara wanita berkata "Incoming message". Nyaman sekali di telinga.

4) Ketika kita kerja di depan kompie, kita tdk perlu mengalihkan pandangan dari monitor karena pesan sms tampil di layar. Membalasnya pun tinggal klik tombol Reply.

5) Tidak perlu pegang HP lagi. Kita juga bisa membuat koneksi dengan bluetooth. Jika menggunakan bluetooth, jarak antara kompie dgn HP bisa jauh dan tdk harus line-of-sight seperti layaknya jika kita menggunakan infrared.

Ini sangat menyenangkan sekali terutama karena sms sesama XL gratis. Nah, untuk bisa sms-an lewat kompie, kita perlu menggunakan software khusus yg menjembatani antara handphone dengan kompie kita. Banyak sekali software yg tersedia untuk itu dan banyak yg memiliki fitur yg luar biasa. Salah satunya adalah floAt's Mobile Agent. Rilis stabilnya saat ini hanya kompatibel dengan Sony Ericsson multimedia. Cocok dengan K500i milikku. Bagi yg belum memiliki software ini, silakan download di: fma.sourceforge.net. The best of all, software ini gratis & open source.

Fitur FMA sangat lengkap. Tidak hanya sms, tapi juga bisa download semua contact kita di HP. Juga bisa untuk download file kita di HP dan juga upload file ke HP. Lebih asyik chatting dgn XL+Kompie, selain gratis, kita bisa chatting dengan nyaman, senyaman menulis pesan di kompie.

Sunday, November 20, 2005

Ganti Nomer HP

Sudah beberapa kali aku ganti nomer HP. Paling lama adalah Mentari dgn nomer 0816-1386215. Tapi ternyata Mentari coverage-nya kurang. Ini menjadi masalah ketika aku harus ke Gorontalo. Kalau di Jawa-Bali sih masih oke. Akhirnya aku ganti nomer dan menggunakan Simpati dgn nomer: 0813-17966108. Coverage Simpati oke juga. Sayang selama pakai Simpati & Mentari, kok pulsa cepat sekali habis. Padahal cuma untuk SMS aja. Memang SMS di Indonesia cukup mahal, yaitu Rp. 350/sms. Akhirnya tidak cukup beli pulsa 100rb untuk sebulan. Hanya untuk sms saja aku menghabiskan 200rb sebulan. Boros banget yak? Padahal itu belum termasuk voice. Untunglah untuk voice aku pakai Flexi dan Telkom (rumah), jadi tidak terlalu boros.

Nah, beberapa hari yg lalu Neti memberi tahu kalau sms antar XL gratis. Tapi maksimal 100 sms/hari. Ah... ini yg aku cari. Sebelumnya aku telah mempertimbangkan menggunakan Matrix untuk akses internet flat sebulan 200rb, tapi belum termasuk sms dan voice. Cukup mahal sih. Lagi pula dengan Telkomnet@instan sudah cukup dan lebih cepat.

Pilihan berikutnya adalah Esia yg punya TalkTime paling irit, yaitu Rp 3.000/jam. Sayangnya coverage Esia masih sangat kurang. Padahal aku banyak traveling. Lagi pula ngapain ya ngobrol berjam-jam, kayak kurang kerjaan aja, apa nggak habis bahan pembicaraannya?

Tapi memang semua itu tergantung kebutuhan penggunanya. Ada yang ingin coverage luas; bebas roaming nasional; talktime murah sejam; talktime semurah telkom rumahan; sms gratis; dan lain-lain. Saat ini aku memilih sms gratis aja karena bisa chatting realtime (bakal lebih asyik dari pada pakai YM), dan akhirnya aku memilih ProXL Bebas. Selain gratis sms sesama XL, kita juga dapat mendaftarkan 5 nomer XL lain yg paling sering kita hubungi dan kita dapat menghubungi ke-5 nomer tersebut dengan tarif Rp 300/30 det. Alias Rp 600/menit. Cukup lah. Sedangkan untuk menelepon nomer lain aku cukup menggunakan Flexi atau telkom rumah. Untuk internet masih mengandalkan telkomnet. Dan sms? Tentu pakai XL. Rencananya Mbak Dewi juga Papah & Ibu akan migrasi juga ke XL menyusul Neti yang telah lebih dulu pakai XL. Mbak Lina dan Sisi juga sudah menyusul menggunakan XL.

Oh iya, nomer XL-ku adalah: 0819-32619116. Nomerku yang lain masih tetap, yaitu: Flexi 021-70828491 dan Telkom 021-88965147. Anda punya pertimbangan lain dalam memilih provider GSM/CDMA? Silakan berbagi dengan memberikan komentar.

Thursday, November 17, 2005

Marketing Gimmick Yamaha

Sudah sejak awal Yamaha membuat iklan yang heboh untuk mengiklankan salah satu line produknya, yaitu Jupiter. Dimulai dari Jupiter, Jupiter Z dan Jupiter MX diperkenalkan sebagai sepeda motor yang paling kencang.

Lihat saja Komeng bintang iklan ketiga motor tersebut, baju dan celananya compang-camping karena kencangnya motor yang dikendarainya. Belum lagi lingkungannya yang ikut jadi amburadul. Terakhir kali Komeng sampe terbang waktu mengendarai MX. Terus jembatan besi pun roboh gara-gara Si Komeng lewat.

Metode marketing seperti ini bisa disebut Marketing Gimmick, atau kalau di-Indonesiakan adalah tipuan pemasaran. Ini dilakukan dengan melebih-lebihkan produk/jasa yg kita tawarkan. Dalam kasus Yamaha, kali ini Yamaha berupaya untuk menggambarkan Jupiter sebagai motor yang "amat-sangat cepat", bahkan bisa membuat pengendaranya terbang.

Nah, selama 1 bulan ini, aku kena imbasnya. Setiap kali parkir, saat lewat dan juga saat servis atau saat ngumpul-ngumpul selalu banyak orang yg melontarkan pertanyaan padaku, seperti: "Baju dan celananya sobek nggak?", "Waktu ngendarain sampai terbang ya?", "Sepanjang Bekasi-Jakarta jembatan pada rubuh nggak?", dll.

Melihat respons masyarakat tersebut, aku menilai iklan Yamaha Jupiter (terutama MX) dapat diterima dan melekat dalam di benak masyarakat. Terbukti banyak masyarakat mengingat iklan tersebut dgn baik. Belum lagi banyaknya indent pembelian Yamaha Jupiter MX dan juga banyak orang yg memimpikan untuk memilikinya (dari forum di www.yjoc.com dan www.serayamotor.com).

Itulah dunia marketing. Tapi kalo ditinjau dari dunia religi, maka iklan tersebut boleh dibilang menyesatkan. Masak naik sepeda motor dgn kencang bisa sampai merobohkan jembatan besi? Tapi aku nggak melihatnya dari dunia religi, tapi dari dunia komedi. Jadi setiap kali melihat iklan tersebut, aku hanya tersenyum saja.

Friday, November 11, 2005

Hari Terakhir Kaze


Jumat (11/11/05) adalah hari yg melelahkan. Pagi di KIA Garuda kemudian lanjut ke Supra Slipi untuk meneruskan tesis. Saat perjalanan ke Supra sempat kehujanan dan berteduh di halte bis, padahal kampus sudah dekat. Berteduh selama 45 menit bersama beberapa orang yg juga berteduh. Diganggu kecoa2 yg entah datang dari mana. Mungkin karena mulai kebanjiran kecoa2 tsb keluar dr sarang. Asyik juga membunuh kecoa dgn menginjaknya.

Sampai Supra setelah lepas2 jaket & tas, seekor kecoa lari kencang. Sayang ntu kecoa sangat gesit hingga lepas dari injakanku. Rupanya ntu kecoa terbawa olehku dr halte.

Kantor Mbak Lina rupanya kebocoran shg kebanjiran. Tapi akhirnya doi bisa menyusul ke Supra. Hari ini harus mematangkan tesis karena Sabtu harus bimbingan ke Pak Budi di UPH.

Sepulang dari kampus aku sdh ditunggu Herman & teman2nya. Rupanya ada yg minat motor Kaze-ku. Padahal pagi tadi aku sdh menyuruh Herman pasang iklan utk menawarkan Kaze di hari Sabtu. Akhirnya Kaze dibeli oleh Yanto, temannya kakaknya Agus yg rumahnya di kampung belakang seharga 4,4 juta. Dibayar 2 kali, pembayaran 1 sebesar 2,4 juta langsung dibayar malam itu juga. Sisanya 2 juta dibayar tgl 5 Desember. Ya sudah tidak apa-apa sama tetangga. Tidak lupa memberi komisi ke Herman sebesar 400 ribu.

Selamat tinggal Kaze-ku, terima kasih telah menemaniku selama ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pemilik barumu.

Thursday, November 10, 2005

Service Pertama MX


Setelah beberapa jam di KIA Garuda, aku cabut mencari bengkel Yamaha terdekat. Maksudnya mau service pertama 400-500 km. Maklum, km sudah menunjukkan 445 km. Mau balik ke Yamaha Bekasi kejauhan, lagi pula sore hari harus mengumpulkan draft tesis ke Pak Budi di Sahid dan Pak Dossugi di Atmajaya. Sedangkan kalau ditunda besok pagi takutnya km sdh lebih dari 500 dan tidak bisa klaim service gratis. Akhirnya lihat daftar bengkel di bagian belakang buku service. Yg terdekat dgn rute adalah di Jl. Abdul Muis.

Setelah dicari ternyata bengkelnya kecil banget. Cuma 1 ruko, tapi ada 6 line service. Ya sudah, dari pada nyari bengkel lain. Lagi pula ternyata dapat informasi kalau bengkel Yamaha lain amat-sangat penuh. Sedangkan di sini hanya perlu antri 3 motor lagi. Sayangnya hanya ada 1 montir saja. Ah, ditekatin aja.

Sempet jengkel karena disela 2 motor lain yg belakangan datang. Aku omelin aja si montir. Akhirnya setelah sebel menunggu, MX-ku dikerjakan juga. Si montir kepayahan karena harus bongkar fairing MX yg punya banyak baut. Nyopotnya juga ribet, harus bongkar jok.

Rada lama Si MX diservice. Padahal Mbak Lina sudah menunggu di Sindoro. Maklum, Pak Budi cuma kasih waktu sampai jam 17. Akhirnya Si MX selesai jam 16:40. Lima menit ngebut ke Sindoro dan sempat deh ngejar waktu ke Pak Budi dan Pak Dossugi. Habis itu ke Supra Slipi ketemu dengan Bu Yanki dan Neti. Seperti biasa, Bu Yanki bertindak sebagai penasehat spiritual, eh... penasehat tesis. Terima kasih Bu Yanki. Terima kasih Mbak Lina atas makan malamnya yg khusus dibawa dari Sindoro.

Wednesday, November 09, 2005

Tips Berkendara Aman dan Nyaman


Berikut adalah tips berkendara aman dan nyaman yg diadaptasi dari Tabloid Motor Plus no. 350.

1) Persiapan pengendara: pemanasan & peregangan tubuh, pergunakan perlengkapan/ perlindungan tubuh seperti helm, jaket, sepatu, dll.
2) Persiapkan motor: cek tekanan ban, rem, kaca spion, dan lampu-lampu sebelum berangkat.
3) Postur berkendara: mata melihat jauh ke depan; pundak santai; siku menekuk dgn santai; posisi tangan harus mudah mengoperasikan handle rem, kopling dan saklar-saklar; pinggul diposisikan agar mudah mengoperasikan setang dan kemudi; kaki diletakkan tegak pada foot-step.
4) Pengereman: lakukan bersamaan depan-belakang; sebisa mungkin tidak melakukan panic breaking.
5) Gunakan selalu jalur kiri.
6) Untuk pindah jalur: gunakan tanda/ lampu sein; perhatikan spion utk memastikan aman.
7) Sebelum belok: gunakan jalur yg semestinya sebelum berbelok kiri atau kanan.
8) Kurangi kecepatan saat menghadapi rintangan: seperti batu, kerikil, tanah, becek, lumpur, pasir, dll.
9) Tidak dibenarkan berkendara dgn 1 tangan. Apalagi lepas tangan semuanya!
10) Tidak dibenarkan berkendara dalam pengaruh minuman keras dan/atau obat-obatan.
11) Waspada: terutama malam hari.
12) Patuhi rambu-rambu lalu lintas.

Tambahan:
13) Kendalikan emosi: tidak mudah terpancing pengendara lain yg ngebut atau ugal-ugalan.
14) Kecepatan mengikuti situasi dan kondisi jalan dan kepadatan. Tapi walau sepi, kecepatan maksimal motor di jalan raya adalah 60 km/jam.
15) Bawa peralatan darurat: kunci-kunci, busi, kabel dan kalau perlu ban dalam cadangan.
16) Bawa uang darurat: sediakan pos anggaran untuk keadaan darurat, misalnya untuk tambal ban, mbengkel saat tiba-tiba mogok, dll.
17) Bawa STNK dan SIM. Jangan sampai lupa.
18) Catat nomer-nomer darurat: misalnya 112, 119 dan juga kerabat atau teman yg dapat dihubungi segera ketika ada masalah darurat.
19) Kondisi tubuh harus fit: tidak sedang sakit atau menderita penyakit yg dapat kambuh sewaktu-waktu (mis: ayan, dll).
20) Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah perjalanan.

Tuesday, November 08, 2005

Tim Tesis BSC


Inilah wajah-wajah Tim Tesis BSC. Walau pun kecapaian, tetapi masih dapat menghiaskan senyum di wajah. Di tengah kesibukan mengejar deadline yg mungkin tidak terkejar, kami masih menyisakan harapan untuk dapat segera menyelesaikan tesis dan dapat wisuda bulan Desember.

Hari-hari dipenuhi dengan perdebatan yg kadang menguras tenaga dan mental. Tapi semuanya paham bahwa perdebatan itu wajar dan penting mengingat kami memiliki dasar pemikiran yang berbeda. Dan itulah suka duka teamwork. Sangat sulit menyatukan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda. Tapi keuntungannya adalah semakin kayanya hasil yg didapat. Puzzle yg berserakan itu mulai dapat disatukan untuk membentuk gambaran yg nyata.

Selalu semangat Tim Tesis BSC. Semoga sukses. Semoga TUHAN selalu menyertai kalian. Dan semoga cita2 dan harapan dapat terwujud. Amin.

Friday, November 04, 2005

Dijual Kawasaki Kaze 96

Menjual sesuatu lewat blog? Mengapa tidak? Setidaknya patut dicoba. Siapa tahu ada yg sempat mampir dan membacanya. Kemudian tertarik dan mencoba menawar. Atau mungkin ada yg mencari barang tersebut lewat Search Engine dan kemudian menemukan iklan tersebut. Ketemu deh pencariannya.

Nah, aku juga ingin menjual Kawasaki Kaze-ku yg hampir 4 tahun ini setia menemaniku kemana saja. Kaze buatan tahun 1996 ini kubeli dari temanku yg bernama Wahyu pertengahan tahun 2002. Waktu itu kami tukar tambah. Aku menjual mobil Daihatsu Charade Classy-ku kepadanya dan dia membelinya dengan Kaze plus uang. Hm... kayak jaman Flinstone ya? Masih sistem barter.

Jangan khawatir, mesin terawat karena aku rajin menservis Kazeku. Biasanya 2 bulan sekali, atau paling telat 3 bulan sekali. Servisnya lengkap, selain ganti oli juga tune-up. Oli paling sering pakai Top One. Oli Top One memang oke kok. Tarikan jadi ringan dan bensin jadi irit. Pernah pakai Pertamina tapi tarikan jadi loyo.

Tahun 2005 ini sudah balik nama dari nama pemilik pertamanya. Tapi bukan atas namaku, tapi atas nama Kholis, Oomnya Wahyu. Kebetulan doi yg selalu mengurus surat-menyurat, termasuk MX baruku juga diurusnya. Jadi kalau urusan perpanjang STNK Kaze, aman deh.

Kondisi Kaze-ku masih lumayan. Diajak ngebut juga masih oke. Ban depan-belakang juga baru diganti tahun ini. Kembangannya masih bagus. Cuma mika lampu sein kiri belakang pecah. Aku belum sempat nyari, selain karena sibuk juga tdk tahu harus nyari dimana. Ini pecah karena waktu itu diparkir Herman dan ada mobil parkir yg nyerempet motor sebelah. Akhirnya deretan para motor ambruk termasuk motorku. Tebeng depan kanan pecah. Sudah diganti sama si empunya mobil tapi ternyata yg palsu. Sedangkan Herman tdk tahu kalau lampu sein belakang kiri juga pecah. Akhirnya tdk ikut diganti. Sebenarnya mikanya murah kok. Harganya masih di bawah 10 ribu. Info tsb aku dapat dari majalah Moto+ yg pernah memuat harga2 mika lampu.

Nah, pembaca kalau tertarik dengan Kaze-ku, silakan hubungi: Dewo, HP: 0813-17966108, Flexi: 021-70828491 atau telp rumah: (021) 889-65147. Rumahku di Bekasi, kalau serius hubungi aku dulu ya, baru kuberi alamat lengkapku. Harganya berapa? Berapa ya? Jadi bingung mau nawarin berapa. Yg penting laku dulu deh. Habis rumah sudah penuh. Sekarang kukandangkan di rumah dan setiap 2 hari sekali kupanasin mesinnya. Mau dikoleksi takut tdk terurus dan malah rusak nganggur. Jadi kujual saja. Siapa tahu dapat bermanfaat bagi orang lain. Ya nggak?

Thursday, November 03, 2005

Arti Sebuah Helm


Helm adalah salah satu piranti pendukung keselamatan bagi pengendara sepeda motor (juga sepeda onthel yg dikendarai di jalan raya) seperti diriku. Buat apa motor yg keren dan kencang tapi tanpa didukung piranti pendukung keselamatan yang memadai? Sekali jatuh si pengendara langsung almarhum.

Menyadari pentingnya helm, sudah sejak hari Minggu aku keliling cari helm yang baik (maksudnya yg keren dan bagus gitu). Sayangnya helm yg keren harganya mahal. Dan lagi cari helm ukuran L itu sulit sekali. Akhirnya Selasa (02/11/05) kuputuskan membeli helm full-face yg bisa diangkat rahangnya menjadi half-face. Mereknya Yoshi ukurannya M. Lho kok ukurannya M? Ternyata cukup kok. Entar kalau sudah sering dipakai pasti akan kempes busanya. Setelah tawar-menawar akhirnya disepakati harganya 200ribu. Ah, uang sebesar itu sangat kecil artinya dibanding keselamatan kita. Ya nggak?

Sayangnya aku sering melihat banyak pengendara atau pembonceng yg kurang menyadari arti penting helm. Setelah mereka jatuh barulah mereka menyadari arti pentingnya helm. Walau pun jarak tempuhnya dekat, selalulah pakai helm. Demikian juga dengan pembonceng ojek, pakailah helm yg sdh disediakan oleh Kang Ojek. Kalau helmnya bau, tataki kepala dengan topi atau sapu tangan terlebih dahulu.

Memakai & memilih helm juga tidak boleh sembarangan. Helm harus kuat dan tahan benturan di bagian luarnya. Sedangkan di bagian dalamnya harus lembut dan mampu meredam benturan. Bentuknya juga harus mampu melindungi kepala, tidak seperti helm "cathok" yg hanya melindungi langit-langit kepala. Dan ketika jatuh sudah pecah. Lebih baik jika memakai helm full-face. Mana ada sih pembalap yg memakai helm "cathok"? Jangan lupa ikat pengikat helm dengan benar. Soalnya sering kali helm terbang ketika ngebut jika tidak diikat dgn benar.

Lebih keren lagi jika pakai helm yg keren, baik bentuknya mau pun warnanya. Soal warna sebenarnya sih lebih cenderung ke selera. Contohnya helmku yg berwarna hitam dgn stiker putih. Aku memang menyukai warna yg kalem. Lihat aja fotonya. Keren kan? Perasaan lebih keren helmnya dari pada orangnya.

Tuesday, November 01, 2005

100 km Pertama MX-ku

Hari Senin telah berlalu. Tak terasa angka km di panel telah menunjukkan angka 95 km. Wah, rupanya dalam 2 hari saja tak terasa telah menjelajah jalan yg cukup panjang. Hari Selasa (01/11/05) ini kulalui bersama MX dengan rute: pagi ke KIA Garuda untuk migrasi data dan dilanjut ke RM Sindoro untuk membahas tesis. Sudah tidak pakai jaim lagi. Sudah mulai ngebut. Tapi kutahan supaya tidak lebih dari 80 km/jam. Tidak lupa menyempatkan diri beli kunci cakram seharga 25 ribu.

Acara di Sindoro berjalan dengan lancar. Bab 1, 2 dan 3 sudah final. Tinggal bab 4 dan 5 yang menunggu data dari Mbak Lina. Bab 6 kesimpulan menanti bab 4 & 5 selesai. Pulang dengan santai. Sampai rumah km MX sudah menunjukkan angka 148 km. Sempet kaget juga. Rupanya jam terbangku bersama MX dalam sehari lumayan jauh, padahal aku rasa belum sejauh kalau aku harus ke KIA Sunter atau ke Supra Slipi. Pasti akan lebih jauh lagi ya? Alhasil jatah service 400-500 km bisa dilakukan sebelum 1 bulan.

Yang asyik, bensin masih tersisa di atas garis merah. Padahal pertama kali mengisi bensin hari Senin minggu lalu (24/10/05) dengan modal 15 ribu sdh penuh. Kalau kira-kira sekarang di tangki masih tersisa 1/2 liter, maka paling tidak sudah habis 2,5 liter untuk menempuh 148 km. Jadi kira-kira konsumsinya 1:59,2. Atau pukul rata 1 liter untuk 60 km. Irit apa nggak hayo? Ya jelas irit duong.

Besok pagi mau isi bensin lagi. Belum tahu harus ngisi berapa ribu, maklum, kalau kebanyakan bisa luber. Habis itu klinong-klinong lagi...