Friday, December 30, 2005

TPI oh TPI...

Stasiun TV swasta di Indonesia benar2 tdk punya kepribadian. Hanya 1 saja yg konsisten, yaitu MetroTV yg fokus di pemberitaan. Lainnya sama saja, tidak punya kepribadian & hanya pengekor (me-too). Tidak terkecuali RCTI sebagai tv swasta pertama & ternama.

Semuanya hanya mengejar rating tanpa peduli materi yg ditayangkan walau pun sering kali materi menyesatkan pemirsa. Pemberian label pada tayangan, misalnya: "Bimbingan Orangtua", "Dewasa", "Semua umur", tetap saja tidak dapat menjamin kesesuaian pemirsanya. Bagaimana stasiun2 ini tahu kalau acaranya yang berlabel "Dewasa" benar2 tidak ditonton pemirsa remaja atau anak2?

Ada 1 stasiun yg benar2 membuatku sewot, yaitu TPI. Mengapa? Seperti kita tahu, TPI pada awalnya membawa misi pendidikan bagi anak2 Indonesia lewat tv. Misi yg sungguh hebat, makanya stasiun ini bernama "Televisi Pendidikan Indonesia" disingkat TPI.

Entah mengapa ketika booming film India di seluruh stasiun tv, TPI juga tdk kalah turut serta menayangkan film2 India. Malah lebih intens & gencar, hampir setiap hari ada film Indianya. Akhirnya banyak masyarakat yg mengubah kepanjangan TPI menjadi "Televisi Pendidikan India".

Begitu pula ketika krisis melanda Indonesia yg mengakibatkan harga film2 luar negeri menjadi terlalu mahal, booming film/sinetron produksi lokal pun melanda stasiun2 tv di Indonesia. Tak ketinggalan TPI. Sayangnya PH (Production House) di Indonesia hanya pengekor (budaya me-too), ketika tren sinetron remaja, semua tdk mau kalah membuatnya. Ketika ngetren humor, semua tdk mau ketinggalan. Kemudian tren "reality show" yg banyak diekor & akhirnya malah banyak materi yg norak & mengundang protes & cibiran.

Yg menyebalkan adalah akhir2 ini, dimulai saat bulan puasa hingga saat ini. Semua stasiun menggelar acara yg seram & membawa2 setan & aliran sesat. Entah ceritanya benar atau tidak, yg penting ada setannya. Seperti biasa, TPI seakan tidak mau kalah, menayangkan acara jenis ini lebih banyak dan lebih gencar dari stasiun lain. Sehingga tidak berlebihan jika masyarakat mengubah arti TPI menjadi "Televisi Pendidikan Iblis" karena banyak sekali membawa setan & aliran sesat.

Ah, betapa malang Televisi Pendidikan Indonesia ini. Bukannya mendidik masyarakat Indonesia dengan ilmu pengetahuan, tetapi malah mendidik dengan ilmu yang seringkali menyesatkan. TPI oh TPI... Bagaimana engkau ini?

Thursday, December 29, 2005

Uang Palsu di Tol Cikampek

Hari Jumat (23/12/2005) kami rombongan 2 mobil pulang ke Semarang (Jawa Tengah). Ada peristiwa menyebalkan yg kami alami. Tepatnya ketika kami keluar pintu tol Cikampek. Kami membayar tol dgn uang 50.000. Dan kasir pintu tol memberikan kembalian. Tetapi ternyata di antara uang kembalian terdapat 1 uang 20.000 palsu. Sayang Mbak Dewi baru menyadari kalau uang itu palsu setelah kami jauh dari pintu tol. Sedangkan aku yg menerima kembalian tidak menelitinya terlebih dahulu.

Kami mencoba menggunakan uang palsu tersebut untuk membayar tol Kanci (Cirebon). Dua kasir gerbang tol menolak uang tersebut. Bahkan kasir ke-2 merobek2 uang palsu tersebut. Kesimpulannya: kasir tol telah dibekali keterampilan untuk mengenali uang palsu dgn baik. Jadi tidak mungkin mereka kecolongan menerima uang palsu.

Berarti uang palsu kembalian dari gerbang tol Cikampek adalah murni tindak kejahatan oknum kasir tol. Untuk mencegah hal negatif serupa, kita sebagai konsumen tol seharusnya melakukan tindakan yg bijaksana, yaitu:
1) Bayarlah dengan uang pas. Jika tdk punya uang pas, sebaiknya kita membayar dengan uang yg nilainya mendekati. Misalnya harganya 7.000, maka bayarlah dengan uang 10.000 atau 20.000. Jangan dengan uang 50.000, apalagi 100.000.
2) Untuk dapat membayar dengan uang pas, maka kita harus sudah mempersiapkan uang tol sebelum kita berangkat.
3) Periksa uang kembalian, apakah palsu? Atau mungkin uang sudah robek? Jangan seperti saya yg begitu terima kembalian langsung tancap. Waspadai uang pecahan yg sering dipalsukan, misalnya pecahan 20.000 dan 50.000. Jika uang robek, lebih baik minta ganti uang yg masih utuh.
4) Jika mengalami hal tersebut, catatlah nomer gerbang tol & waktu pembayaran. Dan jika memungkinkan, catat nama kasir. Informasi ini penting jika kita ingin melakukan claim.

Memang transaksi pembayaran uang tol termasuk transaksi yg cepat. Kecepatan transaksi ini adalah suatu tuntutan. Coba lihat transaksi di tol kota pada jam2 sibuk. Betapa padat antrian kendaraan yg mengakibatkan antrian yg cukup panjang. Seringkali konsumen terlalu percaya dengan transaksi cepat ini sehingga bisa saja kita dirugikan. Dan sering pula ketika kita dirugikan, kita malas complaint & melakukan claim. Tentu karena keterbatasan waktu kita & juga karena lupa mencatat waktu, tempat & pelakunya. Biasanya kita sadarnya terlambat. Kerugian kita ini bisa saja berupa:
1) Kembalian kurang dari nilai seharusnya.
2) Uang kembalian palsu.
3) Uang kembalian tidak layak, misalnya sobek, kumal, atau mungkin ternoda/tercoret-coret. Aku pernah menerima uang kembalian ternoda oleh darah. Ih, serem.

Tidak hanya transaksi di jalan tol, tapi kita harus tetap waspada di setiap transaksi. Jika kita menerima uang palsu, berikut adalah tindakan yg dapat kita lakukan:
1) Minta ganti dengan uang asli. Ini dapat kita lakukan jika kita menyadarinya saat transaksi.
2) Laporkan ke kantor polisi dengan membawa bukti uang palsu lengkap dengan info: waktu & tempat transaksi, pelaku & perusahaan/usaha terkait.
3) Jika tdk dapat melakukan ke-2 langkah di atas, maka sebaiknya tidak mencoba menggunakan uang palsu yg telah terlanjur kita terima tersebut. Bisa2 kita yg dituduh pemalsu atau pengedar uang palsu.

Thursday, December 22, 2005

Ulang Tahunku = Hari Ibu

Hari Kamis, 22/12/05 adalah hari ulang tahunku. Yang istimewa adalah karena hari ultahku bertepatan dengan Hari Ibu. Kasihan ibu karena pada Hari Ibu ini, beliau malah banyak mengurus aku. Tapi itu dulu, sekarang dimana aku harus merantau & jauh dari orang tua, kasih sayang ibu dulu sangat aku kenang. Kasihsayang ibu tetap aku rasakan sampai sekarang.

Terima kasih Tuhan karena telah menempatkan aku di keluarga yg hebat, penuh kasih sayang & penuh kehangatan. Betapa bahagianya aku saat mengenang masa kanak-kanakku. Dan kini aku sudah dewasa. Tongkat estafet telah dioper padaku. Mampukah aku membentuk keluarga yg juga hebat, penuh kasih sayang & penuhkehangatan?

Tuhan, bantulah aku supaya aku dapat menjadi kepala keluarga yg baik & mampu menjadi garam dunia. Terima kasih Mbake yg telah memberikan semangat, dorongan, nasehat, bimbingan, bantuan & kasih yg besar dalam hidupku.

Jupie MX vs Supra X 125 PGM-FI

Tabloid Otomotif Edisi 33:XV (19/12/05) memuat "Test Ride Yamaha Jupiter MX135LC." Di sana dijelaskan keunggulan & sedikit kelemahan MX. Tidak lupa disertai tabel hasil pengukuran performa MX. Yang menarik adalah 2 halaman di belakangnya yang memuat artikel berjudul: "Tes Honda Supra X 125 vs PGM-FI, Bagaikan Bumi & Langit." Artikel ini mengulas perbandingan performa antara Supra X 125R (tampilan full racing) dengan Supra X 125 PGM-FI (injeksi). Lengkap dengan tabel performa keduanya.

Mengapa aku mengatakan "menarik"? Yap, karena aku lebih cenderung membandingkan Jupie MX dengan Supra PGM-FI. Berikut adalah data head-to-head ke-2nya.



Tampak bahwa jika Supra X 125R langsung dibandingkan dengan MX, maka bebek mahal Honda ini jelas diasapi MX yg harganya lebih murah. Dengan keluarnya MX, tampak Honda bagai kebakaran jenggot. Dan akhirnya Honda mendongkrak pamornya dengan mengeluarkan Supra X 125 PGM-FI walau dengan wajah lebih culun dari pada versi R. Mungkin agar harganya tidak terlalu mahal? Yg jelas harganya saja sudah lebih mahal 1,5 juta dari pada versi karburator.

Wah, berarti harganya lebih mahal 2 jutaan lebih dari pada Jupie MX dong? Tapi apakah performa bisa mengungguli MX? Ternyata tetap "diasapi" oleh MX. Walau pun demikian, PGM-FI & R tetap lebih irit dari pada MX.

Sekedar simulasi, jika harga terpaut 2 juta, Anda akan pilih mana? Motor keren dengan kinerja tinggi atau motor culun yg irit tetapi muahaaal harganya? Catatan: dengan 2 juta rupiah Anda dpt membeli bensin 200 kali dengan asumsi setiap kali isi Rp. 10.000 (aku kalau isi bensin biasanya cuma segitu). Kalau sebulan kurang lebih 10 kali isi bensin, berarti dengan duit segitu bisa untuk mengisi bensin 20 bulan. Astaga!!! Hampir 2 tahun (kurang 4 bulan).

Akhirnya, dengan berat hati, aku mengatakan bahwa Yamaha Jupiter MX amat-sangat lebih murah dengan selisih harga yg jika dikonversi dalam bentuk bensin, Anda akan mendapatkan keuntungan isi bensin 20 bulan. Tidak salah & tidak menyesal sedikit pun aku membeli Yamaha Jupiter MX.

Friday, December 16, 2005

Pengalaman di Gorontalo

Pagi ini aku kembali ke Jakarta dari Gorontalo. Misi implementasi & customisasi Sisfo Kampus di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) telah berhasil diselesaikan. Mungkinkah ini terakhir kali aku ke Gorontalo? Semoga saja aku bisa kembali lagi ke Gorontalo kelak.

Untuk mengenang Gorontalo, di bawah ini adalah tulisan-tulisanku di blog ini tentang Gorontalo. Dan tidak lupa di atas kutampilkan sarana transportasi masyarakat di sana, yaitu Bentor.

Periode 1
Hari ke-7 di Gorontalo
Gorontalo = Mangkuk Bumi
Bulan Penuh Kemalangan dan Hikmah

Periode 2
Gorontalo Gate
Hari Terakhir di Gorontalo
Kembali ke Rutinitas Metropolitan

Periode 3
Berangkat ke Gorontalo 11/12/2005
Dinamika Gorontalo
Flu Gorontalo
GPRS di Gorontalo

Artikel lain yg menyebutkan Gorontalo:
Wisata Alami?

Sampai jumpa lagi Gorontalo!!!

GPRS di Gorontalo

Di Gorontalo hanya tersedia sedikit sekali pilihan koneksi ke internet. Hanya ada 2 ISP di sini, salah satunya adalah Olaminet yg menyediakan wave LAN. Cara akses yg kedua adalah Telkomnet instan yg praktis karena cukup hanya dengan memiliki sambungan telkom rumah.

Tapi siapa sangka jika ternyata modul GPRS milik Telkomsel & XLcom aktif? Kebetulan aku memiliki ke-2 kartu tersebut. GPRS XL sangat bagus kestabilannya & cukup cepat. Sayangnya tarif GPRS yg Rp. 25/kb sangat memberatkan sehingga untuk akses internet aku lebih memilih nebeng Kampus UNG.

Oh, ya, sampai akhir Desember ini Matrix tidak mengeluarkan tarif flat GPRS Rp. 200rb lagi. Sayang sekali. Saat ini aku sedang mencari teknologi alternatif untuk akses bebas (flat) ke internet berbasis GPRS. Sebenarnya sudah punya flexi dgn tarif Rp 5/kb. Sayangnya tidak bisa dibawa ke luar Jabotabek. Jadi bukan solusi yg baik. Demikian juga dengan StarOne yg Rp 200ribu/1 GB. Kalau ada pembaca yg mengetahui solusinya, beri comment yak? Terima kasih.

Thursday, December 15, 2005

Flu Gorontalo

Sdh sering kena flu, tapi kali tdk pd tempat & waktu yg tepat. Yaitu saat di Gtlo & pd tugas dgn jadwal padat. Hari Selasa (13/12/05) siang sdh menampakkan gejala flu, tapi blm berat. Demikian pula saat makan malam di Makro bersama Pak Bey. Tapi memang sdh bersin2 trs. Baru malamnya tersiksa lahir & batin. Hidung meler terus, baru jam 1an lebih bisa tidur.

Paginya harus memberikan training di depan semua admin Prodi UNG. Hidung sdh seperti kran bocor. Tissue makan 1 plastic hampir habis menadah ingus yg terus mengalir deras. Puji Tuhan pendekatan training kali ini berbasis tanya-jawab, jadi tdk banyak menguras tenaga. Milu Siram panas & pedas tdk bisa menyembuhkan. Syukurlah siang hari acara selesai sehingga bisa plg ke Jambura Inn untuk istirahat.

Aku memang tdk bisa minum obat sembarangan, soalnya ada bbrp alergi, misalnya pinicilin. Kalau nekad, mata bisa bengkak. Kalau ngeyel bisa almarhum. Mungkin kah aku terkena syndrome Stevens Johnson? Semoga saja tidak ya Tuhan.

Akhirnya minta bantuan Yayuk utk beli Ciprofloxacin & histapan. Kedua obat ini rekomendasi dr Sisi. Puji Tuhan semuanya ada. Aku makan malam ditemani Bu Yuli, Pak Bey & Yayuk. Habis makan langsung minum obat & siap2 bobok, maklum, histapan bisa bikin teler. Terima kasih teman2 Gtlo yg telah banyak membantu aku, semoga besok aku sdh sembuh & dpt berkarya lagi. Terima kasih Tuhan.

Tuesday, December 13, 2005

Dinamika Gorontalo

Gorontalo adalah salah satu provinsi muda di Indonesia. Gorontalo menjadi propinsi setelah berpisah dengan propinsi induknya, yaitu Sulawesi Utara pada tanggal 16/02/2001. Walau pun masih muda, tapi dinamikanya cukup tinggi & memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yg cukup tinggi.

Aku melihatnya dari banyaknya kegiatan & pembangunan berskala besar. Koran harian Gorontalo Pos juga tidak pernah kekurangan berita & advertising. Banyak bisnis bernilai tinggi yg mulai dibangun, terutama yg berbasis industri wisata. Maklum Gtlo mengandalkan kekayaan & keindahan alamnya. Paling banyak adalah bisnis restoran di sekitar daerah wisata.

Industri lain yg juga mulai berkembang adalah sektor IT & otomotif. Walau pun agak sulit jika harus membeli barang2 IT berteknologi tinggi, tapi para pioneer di bidang ini patut diacungi jempol. Mereka gencar beriklan & mengadakan program promosi walau pun masih mengandalkan program2 dari Jkt.

Sedangkan sektor otomotif, terutama roda 2, seringkali membuat terobosan, misalnya pilihan bonus diskon 250rb atau SIM gratis. Melihat bonusnya adalah SIM gratis, pasti mereka menyasar segmen first entry. Memang di Gtlo didominasi oleh roda 2 dan roda 3. Lho? Kok ada roda 3? Yap, si Roda 3 ini adalah sepeda motor yg dikawinkan dgn becak sehingga bisa menjadi sarana transportasi masyarakat. Namanya Bentor. Sedangkan roda 4 masih sedikit, mungkin di sini terlalu mahal harganya & biaya operasional & pemeliharaannya tidak kalah mahal pula

Akhir kata: Propinsi Gorontalo yg masih muda ini memiliki tingkat pertumbuhan yg tinggi, terutama di sektor pariwisata. Tapi sektor lain seperti IT & otomotif juga meningkat. Di Gorontalo Pos terbetik kalau mulai lahirnya bisnis modeling & fashion yg dimotori oleh seorang dosen Kriya UNG. Semoga berhasil Gorontalo.

Monday, December 12, 2005

Berangkat ke Gorontalo 11/12/05

Hari ini aku berangkat ke Gtlo. Ini adalah kunjunganku yg ke-3 dlm rangka implementasi Sisfo Kampus. Kali ini mungkin kunjunganku yg terakhir ke Gtlo & tugasku adalah untuk finalisasi sistem. Tidak seperti 2 kunjunganku yg lalu, kali ini aku berangkat seorang diri. Banyak yg mengkhawatirkanku, tapi ini adalah tugas yg penting sehingga harus aku yg berangkat.

Tidak lupa aku minta doa pada semuanya. Semoga perjalanan lancar & tugas berhasil. Bantulah misiku ini Tuhan. Terima kasih semua.

Saturday, December 10, 2005

Dasar Pelupa!!!

Pada dasarnya aku adalah pelupa. Sifat pelupa ini sudah ada sejak aku kecil. Bila pelajaran hafalan pasti nilaiku jelek. Ibu sering ngomel & bilang: "Kalau saja hidungmu nggak nempel, pasti sudah lupa!" Ibu mencoba menganalisa kalau itu hanya karena aku tidak fokus & konsentrasi. Seringkali aku berusaha fokus & konsentrasi untuk menyimpan banyak hal di otakku. Demikian juga saat berusaha mengingat. Sekarang sudah lumayan bisa mengingat, tapi ternyata ingatan itu tdk bisa lama. Beberapa hari kemudian pasti lupa.

Rupanya manusia memiliki otak yg luar biasa kompleks. Cara kerja pemrosesannya luar biasa. Ada orang yg memiliki ingatan fotographik, yaitu dpt dengan mudah mengingat visual, baik 2D maupun 3D, sekali lihat pasti ingat. Ada juga yg dpt dengan mudah menghafal angka.

Tetapi menghafal & mengingat bukanlah satu2nya fungsi otak, masih banyak yg lain, misalnya menganalisis & memahami. Kemampuan ini sangat penting bagi manusia untuk bisa tetap survive (bertahan hidup). Selain itu ada juga kemampuan untuk berpikir & kreatif. Ini sangat penting dlm perjuangan hidup ini.

Rasanya masih banyak kemampuan2 otak yg lain, baik yg sudah di-explore maupun yg belum. Termasuk kemampuan telepati yg belum terkuak sampai saat ini. Sudah beberapa cabang ilmu pengetahuan yg berupaya menguak kemampuan otak ini, misalnya psikologi, humanologi, dll. Tetapi dari semuanya itu mengembalikan kita pada kesadaran akan kebesaran & keagungan Tuhan.

Menyadari kekuranganku dalam hal mengingat, aku mempraktekkan cara menghafal & mengingat dengan cara asosiasi. Misalnya untuk mengingat nomer telpon rumahku (88965147) ada 2 cara, yaitu dgn mengingat urutan letak tuts telpon. Kebetulan nomer ini membentuk urutan yg teratur di tuts: 889-65-147. Coba saja pencet tuts-nya. Cara yg ke-2 adalah dgn memahami bahwa 3 angka di depan menunjukkan area. 889 adalah untuk wilayah Bekasi barat, sedangkan 65 dihafalkan. Kalau 147 adalah nomer pengaduan gangguan telkom. Memang sih masih ada bagian yg harus tetap dihafalkan. Kemudian nomer Simpati (108) malah urut dengan nomer rumah (109). Kalau Flexi sesuai dengan angkatanku, yaitu 91.

Sebenarnya ada metode asosiasi untuk menghafal angka. Mentalis Indonesia, Deddy Corbuzer pernah memperagakannya untuk menghafal ke-52 kartu dlm hitungan beberapa menit. Cuma memang cukup ribet & perlu latihan banyak. Sebenarnya ada juga kursus yg memfokuskan diri pada pelatihan otak terutama untuk mengingat. Caranya dengan asosiasi ini juga.

Kalau aku pribadi lebih suka dibantu oleh catatan. Dari dulu aku menyukai menyimpan ingatan dlm catatan. Pertama dituangkan dlm kertas, kemudian beralih ke komputer. Pada jamannya ketika handphone semakin canggih, catatan semakin mudah dibawa, sayang untuk input lebih sulit daripada komputer karena hanya untuk menghasilkan huruf "c" perlu 3x pencet tuts. Tapi sekarang lebih mudah lagi karena aku dibekali PDA Eten M500 oleh Sisfo Kampus. Data lebih portable & input lebih mudah karena seperti menulis biasa di kertas. PDA juga dpt mengorganisir jadwal kegiatan kita dgn fasilitas PIM (personal information management). Asyiknya sdh terintegrasi modul GSM sehingga kegiatan komunikasi semakin lancar. Menulis sms menjadi mengasyikkan.

Tapi masih ada kelemahannya, yaitu sering kali aku lupa mencatatnya karena menunda mencatat di PDA. Akhirnya sering kali aku berjuang untuk mengingat sesuatu. Dasar pelupa!!!

Friday, December 09, 2005

Kegagalan Proyekku

Lengkaplah pengalamanku, terutama dalam 1 bulan ini. Setelah berhasil lulus S2, kemudian dilanjut dgn kegagalan proyek KIA. Tanpa ada gejala tiba2 surat terminasi proyek dilayangkan ke kami. Memang dlm pengerjaan ini kami terlambat hampir 1 tahun. Tapi KIA cukup baik & sabar dengan menyetujui 2x perpanjangan waktu. KIA memutuskan proyek bukan karena alasan waktu, tetapi karena menganggap kami tidak "bakal" mampu menyelesaikan proyek ini. Garis besar dari surat tsb adalah:
1) Manajemen kami tidak mampu mengelola proyek. Top manajemen malah bekerja di perusahaan otomotif lain.
2) SDM yg kurang sehingga tdk mampu bekerja parallel.

Harus diakui manajemen kami berantakan alias tdk dikelola dgn baik. Top manajemen terlalu sibuk sehingga tdk lagi memikirkan proyek ini. Segala kebutuhan tim tdk terakomodasi & respons manajemen sangat lambat. Ini mengakibatkan hubungan dgn client semakin lama semakin memburuk.

Sedangkan SDM tim sangat kurang. Praktis hanya didukung 2 orang di lapangan, aku sebagai developer & Siska sebagai asisten & trainer. Jelas sangat kurang untuk proyek berskala MNC (multi national company) seperti KIA. Penambahan resource ditindaklanjuti dgn lambat, terlambat beberapa bulan & baru Desember ini kami dpt tambahan orang.

Dgn kegagalan ini kami mendapat banyak sekali pelajaran penting. Ini adalah pelajaran hidup, benar2 nyata, tdk seperti simulasi & diskusi di bangku kuliah. Kegagalan ini harus dianalisis dgn serius & segera ditindaklanjuti. Secara internal kami sudah membicarakan alternatif2 solusi, terutama masalah turnkey 65%. Cukup berat, masalahnya biaya2 telah melebihi nilainya, bahkan kami pernah bercanda kalau proyek ini adalah proyek kerja bakti.

Hari ini kami akan nego dgn top manajemen KIA. Semoga alternatif2 solusi dpt diterima dgn lapang dada. Kami mengakui & menerima kegagalan ini. Semoga pengalaman ini dpt menjadi guru yg baik sehingga kelak kami tidak gagal lagi. Tuhan, bantulah kami.

Wednesday, December 07, 2005

Recall Yamaha MX?

Sudah 2 minggu sebelumnya aku telah mendengar isyu recall Yamaha Jupiter MX. Tetapi baru hari Senin (05/12/05) aku ke dealer Yamaha Kalimalang, yaitu Artha Prima (AP). Setelah pagi diperiksa aku akan dihubungi lagi siangnya setelah onderdil datang, soalnya sedang tdk ada stock katanya. Habis itu aku mengantar Sisi beli tiket pulang ke Semarang.

Siang setelah dihubungi aku langsung cabut ke AP. Komponen yg diganti ada 2, yaitu: compression nuts (baut kompresi) dan shockbreaker belakang (monocross). Compression nuts diganti karena tdk presisi & tdk balance, efeknya bisa merusak water pump & mengakibatkan olie & air radiator bercampur. Sudah ada 2 MX yg mengalami hal ini. Puji Tuhan MX-ku tdk (belum) rusak. Sedangkan shockbreaker belakang diganti karena pengerjaannya tidak rapi, las-lasan tidak penuh melingkar, tapi hanya beberapa titik saja. Konon shockbreaker ini adalah produk Thailand, kemudian ketahuan tdk memenuhi syarat oleh prinsipal Jepang. Akhirnya harus diganti.

Penggantian dilakukan dgn cukup cepat. Tapi setelah semuanya selesai, ternyata mekanik melihat bahwa shockbreaker depan kiri bocor. Pantas saja bawaannya nggak enak, terutama pas belok ngebut. Kupikir jalanannya yg nggak beres, rupanya motornya yg nggak beres. Sayangnya di AP tdk ada stock & kalau pun diperbaiki hanya diganti seal-nya, itupun harus bayar. Kemudian direkomendasikan claim ke Yamaha Pekayon.

Di Yamaha Pekayon disuruh nunggu orang dari pabrik soalnya mekanik tdk tahu apa yg harus dilakukan. Terbetik sudah 2 MX lain yg juga bermasah di shockbreaker depan. Menunggu 2 jam di lingkungan yg berisik & bau adalah hal yg menyebalkan. Akhirnya konfirmasi ke mekanik & oleh Kepala Bengkel cuma dicatat nomer HP & dijanjikan akan dihubungi jika shockbreaker depan sudah ada. MENYEBALKAN!! Tahu begitu kan tidak usah BETE nunggu 2 jam lebih.

Sampai rumah konek ke YM & chatting dgn Bro DonX yg telah lebih dahulu klaim MX-nya. Diberi tahu olehnya kalau klaim saja ke YSS Cemput (Cempaka Putih). Kemudian doi memberikan nomer telpon YSS Cemput. Langsung saja kuhubungi & diterima Customer Service-nya yg ramah.

Besoknya, Selasa (06/12/05) aku sambangi. YSS ini baru, bahkan sebulan sebelumnya belum buka. Aku tahu karena aku sering lewat dlm rangka ke KIA Garuda. Selain strategis juga sangat luas. Layanannya lengkap: sales, service & spare part. Ruang tunggu ber-ac & ber-tv sangat nyaman & asyiknya dpt teh botol & 1 snack. Pemilik tdk diperkenankan masuk areal service, tapi kita bisa melihat perbaikan dari ruang tunggu berkaca lebar. Mirip melihat aquarium.

Sayangnya shockbreaker kiri yg rusak hanya diganti seal-nya, tdk diganti 1 gelondong, padahal katanya diganti segelondong. Kata mekanik karena tabungnya tdk baret, jadi tdk perlu ganti semua. Rada kecewa sih, kan asyik kalau diganti sekalian.

Senang karena selama menunggu bisa saling tukar pikiran dgn pemilik MX yg lain. Memang sih yg bermasalah adalah MX dgn SIN antara 13ribu s/d 23ribu. Lah, SIN MX-ku 8127. Berarti generasi paling awal, berarti memiliki masalah paling banyak yak? Tapi kok tdk masuk rentang recall ya?

Selesai perbaikan MX-ku dimasukkan ke washer room, rupanya dicuci. Asyik juga, soalnya sdh kehujanan waktu jemput Sisi tapi blm sempat dicuci. Habis itu langsung ke Sindoro untuk syukuran tahap 1. Sayang MX masih bunyi saat lewat lubang dalam atau tonjolan tinggi.

Walau pun ada dukanya, secara garis besar aku puas dgn MX-ku. Selain produk yg bagus, aku juga salut dengan pelayanan Yamaha (secara garis besar). Tdk salah jika Yamaha meraih ICSA award. Sayangnya recall tdk diberitahukan langsung ke pemilik MX, baik melalui surat mau pun telephone, mungkin karena Yamaha tdk memiliki database customer? Masak sih? Kan sdh menang ICSA?

Monday, December 05, 2005

Diwisuda

Sabtu 3/12/05 aku, Mbak Lina & Neti akhirnya wisuda. Teringat hari2 sebelumnya dimana kami harus berjuang dgn sekuat tenaga utk ujian & melangkapi syarat administratif. Sayangnya hari Kamis kami hanya mampu sampai mengumpulkan tanda tangan penguji & softcopy, tapi belum dapat mengumpulkan hardcopy karena baru akan dijilid. Hardcopy baru bisa jadi minggu depan. Konsekuensinya saat wisuda kami hanya diberi ijazah & transkrip legalisir, bukan yg asli. Belum lagi nama & foto kami tdk tercantum di buku wisuda karena terlambat mendaftar sidang. Sayang ya?

Sabtu pagi sempat jengkel karena Neti bangun kesiangan & salonnya lama padahal sudah dibangunkan Mbak Dewi sejak jam 4 pagi. Karena sewot menunggu lama akhirnya aku & Sisi berangkat dulu ke Senayan naik taxi. Maklum di selebaran ditulis kalau terlambat tidak boleh masuk. Sayangkan?

Sampai Senayan jam 7:30. Para wisudawan/wati sudah berbaris. 15 menit kemudian Neti datang ditemani Mbak Dewi & Doni. Kami sempat foto2 terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian Mbak Lina datang. Untung acara wisuda belum mulai.

Akhirnya acara wisuda dimulai & berlangsung dgn lancar. Pemberian ijazah juga tertib. Ada rasa bangga & bahagia. Sayang Papah & Ibu tdk bisa hadir. Kalau mereka hadir pasti akan bangga & haru karena 2 lagi anaknya yg mampu menuntut ilmu sampai S2 dengan jerih payah sendiri menyusul Mbak Dewi yg sudah lebih dulu meraih gelar S2-nya. Syukurlah Papah & Ibu bisa diwakilkan Mbak Dewi. Rencananya foto2 akan dibuat VCD slideshow utk Papah & Ibu yg akan dititipkan pada Sisi. Semoga mereka dapat turut merasakan kebahagiaan kami.

Setelah wisuda kami mampir ke Yayasan Autisme di Warung Buncit untuk membeli obat Axel. Baru setelah itu kami makan2 di Solaria Giant Bekasi ditraktir Neti. Sorenya aku & Sisi ke Gereja mengucapkan syukur pada TUHAN. Terima kasih TUHAN.