Hari berganti hari. Jarum jam serasa berputar sangat kencang. Di tengah tuntutan hidup, waktu ini seolah tdk cukup. "24 jam sehari? Seandainya sehari bisa lebih dari 24 jam," pikirku sambil membayangkan pekerjaan yg telah lama menunggu utk kuselesaikan.
Seperti kebanyakan pekerja, aku sering kali tenggelam di timbunan pekerjaan. Waktu habis hanya untuk bekerja. Dan akhirnya terjebak dalam rutinitas tak terputus. Tetapi apa yg kudapat? Apakah itu sepadan dengan apa yg kudapat? Cukupkah gaji yg kuterima? Setimpalkah dgn pengorbanan waktu hidupku demi lembaran2 uang yg akan segera habis entah untuk apa?
Keputusan harus diambil! Aku tdk ingin terjebak dlm lingkaran tak terputus ini. Aku ingin bekerja saat aku ingin. Aku ingin memanfaatkan waktuku tdk hanya untuk bekerja. Waktuku adalah hidupku. Aku ingin mengisinya dengan sesuatu yg indah, hebat, dan bermanfaat tidak hanya bagiku dan keluargaku, tetapi juga bagi banyak orang. Aku ingin menikmati waktuku dan tdk ingin hidup terkekang oleh waktu dan tertimbun tumpukan pekerjaan.
Waktu terus berlalu. Hampir 3 tahun menapak waktu. Tak kurasa aku telah memulai perubahan. Kini tersadar bahwa visi & misi 3 tahun lalu itu merupakan perjuangan besar. Rentetan peristiwa mewarnai jalan panjang perjuangan ini. Dan aku sadar bahwa kini waktu berpihak padaku. Waktu berputar seiring dengan langkah kakiku. Akulah yg menentukan isi dari waktuku. Inilah kemenanganku yg pertama: aku berhasil menguasai waktuku.
Tetapi perjuangan berikutnya telah menanti! Yaitu perjuangan untuk mengisi waktuku sehingga dpt bermanfaat & menjadi berkat, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi sesama. Di sinilah perjuangan besar telah kumasuki demi menemukan jati diriku. Siapakah aku? Akulah yg menentukan! Apa yg kuperbuat dan apa yg kuhasilkan dalam waktuku akan membentuk aku.
Dalam doa, aku terus memohon pada TUHAN agar merestui langkahku dan memberkati waktuku. Amin.
No comments:
Post a Comment