Saturday, October 29, 2005

Ban Bocor

Sudah 2 kali dalam seminggu ini ban belakang motor bocor. Anehnya kejadiannya sama. Pagi-pagi waktu mau bepergian ban belakang sudah kempes. Untung dekat rumah ada tambal ban. Jadi tidak perlu capai ndorong motor.

Saat nambal yang kedua di tukang tambal yang sama aku mengeluh. "Pak, saya sudah kedua kalinya nambal ban dalam seminggu ini. Mungkin ada yang nyebar paku ya?" Wajar saja aku protes, soalnya di kedua kejadian tersebut pakunya dari jenis yang sama. Paku dengan panjang 2 cm dan berwarna hitam.

Sang bapak hanya merespon, "Iya, mungkin karena banyak bongkaran." Maksudnya bongkaran atau pembangunan rumah. Tapi sebenarnya aku tidak melewati bongkaran atau pembangunan. Yang jelas kejadiannya pasti malam hari saat aku pulang ke rumah. Dan karena pakunya panjang, pasti saat sudah dekat rumah. Kalau kejadiannya masih jauh pasti sudah ndorong dari jauh dong.

Sebenarnya yang kukeluhkan bukan nilai rupiah yang harus dikeluarkan. Soalnya nambal ban memang tidak mahal, cuma Rp. 5.000. Tapi yg membuat jengkel adalah karena buang-buang waktu dan tenaga (ndorong). Seharusnya sudah berangkat tapi harus nambal dulu. Juga karena sebenarnya aku belum lama ganti ban dalam & luar. Sayang sekarang sudah tambalan.

Tapi syukurlah belum pakai Yamaha MX baruku. Masih pakai Kaze. Semoga Senin depan STNK sudah jadi sehingga aku bisa pakai motor baruku.

1 comment:

umar said...

itulah namanya manusia,

antipasi ban anda agar tak bocor atau kempes
sedia payung sebelum hujan

maka sejak sekarang anda tidak mengalami hal seperti diatas

soluinya tire guard,
produk yg selama ini banyak di impikan oleh pengendara

see detail www.antibanbocor.com