Berita di www.detik.com yg berjudul ICT dan Perempuan: Perempuan Jangan Cuma Jadi Objek ICT mengungkapkan fakta bahwa kawasan ICT (Information & Communication Technology) memiliki sifat maskulin dan sering kali menjadikan wanita sebagai obyek.
Walau pun dari sensus BPS (Balai Pusat Statistik) menyatakan bahwa wanita Indonesia memiliki porsi 51 persen dari total penduduk Indonesia, tetapi ternyata pengguna total internet wanita hanya 24,6 persen. Yg lebih menarik adalah adanya upaya oleh pemerintah lewat Depkominfo yg ingin lebih memberdayakan perempuan dalam bidang ICT ini. Sebagai upaya nyatanya, Depkominfo akan melakukan sejumlah langkah seperti melakukan edukasi untuk menumbuhkan kepedulian di kalangan perempuan. Depkominfo juga akan mengupayakan ketersediaan infrastruktur ICT sehingga memudahkan akses bagi perempuan.
Saya memandangnya dari segi yg aneh: seperti telah dinyatakan sebelumnya, kawasan ICT dianggap bersifat maskulin. Tentu banyak bidang lain yg memiliki sifat maskulin juga, misalnya Tukang Ojek, Sopir Taxi, Kuli Bangunan, dll yg saya kira porsi wanitanya hanya 1 sampai 10 persen saja. Upaya pemerintah untuk menggeser sifat ICT yg maskulin ke arah lebih feminin boleh-boleh saja dilakukan, tetapi mbok ya bidang lain juga digeser ke arah feminin juga. Misalnya Tukang Ojek wanita, Sopir Taxi wanita, Kuli Bangunan Wanita, dll. Dan pemerintah seharusnya juga punya program untuk memberdayakan wanita di sektor-sektor ini pula, misalnya memberikan kredit motor ojek dgn bunga ringan, kursus mengemudi taxi, fitness centre untuk membesarkan otot, dll.
Catatan: Bagi para perempuan yg membaca blog saya ini dilarang protes!!! Saya hanya menuliskan perspektif saya dari arah yg berbeda.
No comments:
Post a Comment