Thursday, June 02, 2005

Konvergensi: Ponsel + Kulkas

Sudah banyak kelas saya mengajar. Ada suatu topik yang selalu saya lemparkan kepada mereka dan para mhsw selalu tertawa (tertawa cemooh?). Apakah itu? Yaitu: Konvergensi.

Seperti kita tahu, sekarang, semuanya bermigrasi ke format digital. Contohnya dokumen, sekarang sudah dalam format digital (elektronis). Jangan heran kalau sekarang timbul awalan e di beberapa benda, misalnya: e-book, e-magazine, e-map, e-cash, e-wallet, dan e-e yang lain.

Perubahan dari data analog ke digital dahulu membutuhkan piranti digital yg spesifik. Misalnya dari telepon analog (engkol & switching analog) sekarang menjadi telepon digital murni (misalnya ponsel = telepon selular). Kemudian contoh lain adalah kamera analog sekarang menjadi kamera digital. Tapi dahulu ya sebatas itu saja fungsinya, ponsel ya hanya utk menelepon, sedangkan kamera ya hanya untuk memotret.

Dewasa ini terjadi konvergensi (penyatuan) beberapa piranti digital yg mampu menangani beberapa tugas digital lain. Sekali lagi contohnya adalah ponsel. Sekarang siapa yg ponselnya belum bisa mengelola jadwal pribadi (PIM = Personal Information Management)? Atau belum memiliki ponsel berkamera? Itulah contoh dari penyatuan beberapa fungsi digital. Kalau dulu sempat ponsel digabung sama PDA (Personal Data/Digital Assistant), sekarang malah ponsel sekaligus menjadi komputer (contoh: Nokia Communicator 9500). Tidak lupa kebalikannya, misalnya notebook dengan modul GSM-GPRS (Zyrex pernah memproduksinya).

Nah, di akhir kuliah saya selalu melontarkan bahwa kelak ponsel menyatu dengan kulkas (pendingin; lemari pendingin). Kontan para mahasiswa tertawa cekikian sambil protes: "Mana mungkin, Pak?"

Saya memahami benak mereka, karena memang bentuk kulkas saat ini selalu besar dan cenderung membesar untuk meningkatkan daya tampungnya. Tentu bertolak belakang dengan ponsel yang trend-nya semakin mengecil. Memang sih ada kulkas yg kecil yg hanya mampu menampung sedikit saja, tapi bentuk terkecil yg hanya mampu menampung 2 kaleng minuman masih terlalu besar bagi ponsel.

Tapi saya selalu berkelit: "Apakah untuk mendinginkan harus selalu memasukkan benda itu ke lemari es?" Anak-anak termangu. Saya yakin mereka sudah mulai terbuka pikirannya. "Yap, seandainya ponsel Anda bisa mengeluarkan sinar pendingin. Atau bisa saja tempelkan ponsel Anda yg bisa jadi sedingin es ke suatu benda dan alhasil benda itu akan menjadi dingin." Kemudian saya menambahkan: "Kalian jarang nonton film kartun ya?"

No comments: