Wednesday, June 01, 2005

Nilai Suatu Kejujuran

Saat ini nilai kejujuran sudah luntur. Orang berani menyembunyikan sesuatu dengan berkedok "Demi Allah". Padahal kalau sudah "Demi Allah", konsekuensinya tidak hanya di bumi, tapi juga di Surga.

Seperti yg kami alami hari ini berkenaan dgn hilangnya handphone Mbak Lina. Setelah pagi uji proposal, kami (saya, Mbak Lina & Neti) ke perpustakaan untuk menyelesaikan pekerjaan. Setelah kerja selesai, Mbak Lina sadar bahwa handphone-nya tidak ada. Lalu kami menyusuri tempat2 yg mungkin, yaitu perpustakaan & ruang sidang. OB juga sudah berkali-kali ditanya, dan beberapa kali dia menyatakan tidak tahu diimbuhi sumpah "Demi Allah". Kami juga sudah bertanya pada beberapa orang yg menggunakan ruang tersebut setelah kami. Tapi hasilnya nihil.

Sebenarnya saya sdh sempat yakin pada si OB, apalagi dia berkata "Demi Allah". Tetapi Mbak Lina ternyata punya intuisi yg tajam. Secara logika memang si OB adalah yg bertanggung jawab terhadap ruang sidang & propertinya. Mbak Lina "menyidang" OB di ruang sidang. Setelah agak lama, kemudian OB mengaku bahwa dia yang mengambilnya. Sebenarnya memang Mbak Lina yg teledor karena meninggalkan HP-nya di ruang sidang. Tetapi jika si OB seorang yg jujur, tentu dia akan melaporkannya ke administrasi/manajemen. Sayangnya si OB lebih memilih mengambilnya dengan sumpah "Demi Allah".

Intinya adalah: saya sangat menyayangkan sumpah "Demi Allah" dari si OB. Seandainya pun dia berniat buruk, sebaiknya jangan membawa-bawa nama Allah dalam perbuatannya, apa lagi untuk mengucapkan sumpah. Akhir-akhir ini banyak petinggi negara & artis kondang yg sering disebut Raja yg sering mencla-mencle menyembunyikan sesuatu & mulai terungkap. Sesuatu itu bisa berarti KKN, aib, kejahatan, mau pun tindakan negatif lain. Mereka juga sering mengatasnamakan Allah untuk melindungi mereka dan berusaha menyakinkan masyarakat. Tetapi percayalah, Tuhan itu MahaAdil dan Baik. Tuhan dapat melihat yang tersembunyi, yang tersimpan di hati kita. Jadi jangan main-main dengan Tuhan, apalagi mengatasnamakan-Nya demi kejahatan.

No comments: