Pada dasarnya aku adalah pelupa. Sifat pelupa ini sudah ada sejak aku kecil. Bila pelajaran hafalan pasti nilaiku jelek. Ibu sering ngomel & bilang: "Kalau saja hidungmu nggak nempel, pasti sudah lupa!" Ibu mencoba menganalisa kalau itu hanya karena aku tidak fokus & konsentrasi. Seringkali aku berusaha fokus & konsentrasi untuk menyimpan banyak hal di otakku. Demikian juga saat berusaha mengingat. Sekarang sudah lumayan bisa mengingat, tapi ternyata ingatan itu tdk bisa lama. Beberapa hari kemudian pasti lupa.
Rupanya manusia memiliki otak yg luar biasa kompleks. Cara kerja pemrosesannya luar biasa. Ada orang yg memiliki ingatan fotographik, yaitu dpt dengan mudah mengingat visual, baik 2D maupun 3D, sekali lihat pasti ingat. Ada juga yg dpt dengan mudah menghafal angka.
Tetapi menghafal & mengingat bukanlah satu2nya fungsi otak, masih banyak yg lain, misalnya menganalisis & memahami. Kemampuan ini sangat penting bagi manusia untuk bisa tetap survive (bertahan hidup). Selain itu ada juga kemampuan untuk berpikir & kreatif. Ini sangat penting dlm perjuangan hidup ini.
Rasanya masih banyak kemampuan2 otak yg lain, baik yg sudah di-explore maupun yg belum. Termasuk kemampuan telepati yg belum terkuak sampai saat ini. Sudah beberapa cabang ilmu pengetahuan yg berupaya menguak kemampuan otak ini, misalnya psikologi, humanologi, dll. Tetapi dari semuanya itu mengembalikan kita pada kesadaran akan kebesaran & keagungan Tuhan.
Menyadari kekuranganku dalam hal mengingat, aku mempraktekkan cara menghafal & mengingat dengan cara asosiasi. Misalnya untuk mengingat nomer telpon rumahku (88965147) ada 2 cara, yaitu dgn mengingat urutan letak tuts telpon. Kebetulan nomer ini membentuk urutan yg teratur di tuts: 889-65-147. Coba saja pencet tuts-nya. Cara yg ke-2 adalah dgn memahami bahwa 3 angka di depan menunjukkan area. 889 adalah untuk wilayah Bekasi barat, sedangkan 65 dihafalkan. Kalau 147 adalah nomer pengaduan gangguan telkom. Memang sih masih ada bagian yg harus tetap dihafalkan. Kemudian nomer Simpati (108) malah urut dengan nomer rumah (109). Kalau Flexi sesuai dengan angkatanku, yaitu 91.
Sebenarnya ada metode asosiasi untuk menghafal angka. Mentalis Indonesia, Deddy Corbuzer pernah memperagakannya untuk menghafal ke-52 kartu dlm hitungan beberapa menit. Cuma memang cukup ribet & perlu latihan banyak. Sebenarnya ada juga kursus yg memfokuskan diri pada pelatihan otak terutama untuk mengingat. Caranya dengan asosiasi ini juga.
Kalau aku pribadi lebih suka dibantu oleh catatan. Dari dulu aku menyukai menyimpan ingatan dlm catatan. Pertama dituangkan dlm kertas, kemudian beralih ke komputer. Pada jamannya ketika handphone semakin canggih, catatan semakin mudah dibawa, sayang untuk input lebih sulit daripada komputer karena hanya untuk menghasilkan huruf "c" perlu 3x pencet tuts. Tapi sekarang lebih mudah lagi karena aku dibekali PDA Eten M500 oleh Sisfo Kampus. Data lebih portable & input lebih mudah karena seperti menulis biasa di kertas. PDA juga dpt mengorganisir jadwal kegiatan kita dgn fasilitas PIM (personal information management). Asyiknya sdh terintegrasi modul GSM sehingga kegiatan komunikasi semakin lancar. Menulis sms menjadi mengasyikkan.
Tapi masih ada kelemahannya, yaitu sering kali aku lupa mencatatnya karena menunda mencatat di PDA. Akhirnya sering kali aku berjuang untuk mengingat sesuatu. Dasar pelupa!!!
No comments:
Post a Comment