Friday, December 30, 2005

TPI oh TPI...

Stasiun TV swasta di Indonesia benar2 tdk punya kepribadian. Hanya 1 saja yg konsisten, yaitu MetroTV yg fokus di pemberitaan. Lainnya sama saja, tidak punya kepribadian & hanya pengekor (me-too). Tidak terkecuali RCTI sebagai tv swasta pertama & ternama.

Semuanya hanya mengejar rating tanpa peduli materi yg ditayangkan walau pun sering kali materi menyesatkan pemirsa. Pemberian label pada tayangan, misalnya: "Bimbingan Orangtua", "Dewasa", "Semua umur", tetap saja tidak dapat menjamin kesesuaian pemirsanya. Bagaimana stasiun2 ini tahu kalau acaranya yang berlabel "Dewasa" benar2 tidak ditonton pemirsa remaja atau anak2?

Ada 1 stasiun yg benar2 membuatku sewot, yaitu TPI. Mengapa? Seperti kita tahu, TPI pada awalnya membawa misi pendidikan bagi anak2 Indonesia lewat tv. Misi yg sungguh hebat, makanya stasiun ini bernama "Televisi Pendidikan Indonesia" disingkat TPI.

Entah mengapa ketika booming film India di seluruh stasiun tv, TPI juga tdk kalah turut serta menayangkan film2 India. Malah lebih intens & gencar, hampir setiap hari ada film Indianya. Akhirnya banyak masyarakat yg mengubah kepanjangan TPI menjadi "Televisi Pendidikan India".

Begitu pula ketika krisis melanda Indonesia yg mengakibatkan harga film2 luar negeri menjadi terlalu mahal, booming film/sinetron produksi lokal pun melanda stasiun2 tv di Indonesia. Tak ketinggalan TPI. Sayangnya PH (Production House) di Indonesia hanya pengekor (budaya me-too), ketika tren sinetron remaja, semua tdk mau kalah membuatnya. Ketika ngetren humor, semua tdk mau ketinggalan. Kemudian tren "reality show" yg banyak diekor & akhirnya malah banyak materi yg norak & mengundang protes & cibiran.

Yg menyebalkan adalah akhir2 ini, dimulai saat bulan puasa hingga saat ini. Semua stasiun menggelar acara yg seram & membawa2 setan & aliran sesat. Entah ceritanya benar atau tidak, yg penting ada setannya. Seperti biasa, TPI seakan tidak mau kalah, menayangkan acara jenis ini lebih banyak dan lebih gencar dari stasiun lain. Sehingga tidak berlebihan jika masyarakat mengubah arti TPI menjadi "Televisi Pendidikan Iblis" karena banyak sekali membawa setan & aliran sesat.

Ah, betapa malang Televisi Pendidikan Indonesia ini. Bukannya mendidik masyarakat Indonesia dengan ilmu pengetahuan, tetapi malah mendidik dengan ilmu yang seringkali menyesatkan. TPI oh TPI... Bagaimana engkau ini?

1 comment:

Anonymous said...

iya..yah mas...
masih inget dulu TPI ada acara Kuliah terbuka, kemudai membahas per mata pelajaran buat SD,SMP, dan SMA..
sekarang kemana yach..acara itu..
kali TPI sekarang bukan kependekan dari Televisi pendidikan Indonesia. tapi lebih tepatnya adalah:
1. Televisi "Pilm India"
2. Televisi "Pocong" indonesia
3. Televisi "Penipu" Indoinesa

"pahlawan Bertopeng"

nb: mas aktif di webdiskusi, enggak yach?