Lengkaplah pengalamanku, terutama dalam 1 bulan ini. Setelah berhasil lulus S2, kemudian dilanjut dgn kegagalan proyek KIA. Tanpa ada gejala tiba2 surat terminasi proyek dilayangkan ke kami. Memang dlm pengerjaan ini kami terlambat hampir 1 tahun. Tapi KIA cukup baik & sabar dengan menyetujui 2x perpanjangan waktu. KIA memutuskan proyek bukan karena alasan waktu, tetapi karena menganggap kami tidak "bakal" mampu menyelesaikan proyek ini. Garis besar dari surat tsb adalah:
1) Manajemen kami tidak mampu mengelola proyek. Top manajemen malah bekerja di perusahaan otomotif lain.
2) SDM yg kurang sehingga tdk mampu bekerja parallel.
Harus diakui manajemen kami berantakan alias tdk dikelola dgn baik. Top manajemen terlalu sibuk sehingga tdk lagi memikirkan proyek ini. Segala kebutuhan tim tdk terakomodasi & respons manajemen sangat lambat. Ini mengakibatkan hubungan dgn client semakin lama semakin memburuk.
Sedangkan SDM tim sangat kurang. Praktis hanya didukung 2 orang di lapangan, aku sebagai developer & Siska sebagai asisten & trainer. Jelas sangat kurang untuk proyek berskala MNC (multi national company) seperti KIA. Penambahan resource ditindaklanjuti dgn lambat, terlambat beberapa bulan & baru Desember ini kami dpt tambahan orang.
Dgn kegagalan ini kami mendapat banyak sekali pelajaran penting. Ini adalah pelajaran hidup, benar2 nyata, tdk seperti simulasi & diskusi di bangku kuliah. Kegagalan ini harus dianalisis dgn serius & segera ditindaklanjuti. Secara internal kami sudah membicarakan alternatif2 solusi, terutama masalah turnkey 65%. Cukup berat, masalahnya biaya2 telah melebihi nilainya, bahkan kami pernah bercanda kalau proyek ini adalah proyek kerja bakti.
Hari ini kami akan nego dgn top manajemen KIA. Semoga alternatif2 solusi dpt diterima dgn lapang dada. Kami mengakui & menerima kegagalan ini. Semoga pengalaman ini dpt menjadi guru yg baik sehingga kelak kami tidak gagal lagi. Tuhan, bantulah kami.
No comments:
Post a Comment